Tahun 2023 ini adalah tahun yang cukup produktif buat Kagama Beksan Jabodetabek (KBJ). Di Museum Pewayangan Kautaman TMII, Jakarta, 12 Agustus 2023, KBJ sukses mementaskan pagelaran mandiri perdana, sebuah parade tari dan budaya Nusantara, berjudul “Cakrawala”. Lalu, konsep “Cakrawala” itu dibawa ke Festival Lima Gunung (FLG) di Grabag, Magelang, 26 Agustus 2023, dengan nama pementasan “Mini Cakrawala Nusantara”, menampilkan 4 komposisi tarian, yaitu “Tari Tifa” – NTT, “Tari Glipang” – Jawa Timur, “Tari Condong” – Bali, dan “Tari Kancet Bangentawai” – Kalimantan Timur.
Tari Lancang Kuning
Dua minggu kemudian tema “Mini Cakrawala Nusantara” kembali diusung di Festival Kota Lama Semarang (FKLS) XII. Bedanya, kalau di FLG ditampilkan tarian utuh dari 4 daerah Indonesia, sedangkan di FLKS, 6 tarian Nusantara dirangkai dalam kesatuan tampilan / medley. Enam tarian yang ditampilkan, yaitu “Tari Lancang Kuning” – Sumatra, “Tari Jejer Jaran Dhawuk” – Jawa Timur, “Tari Cendrawasih” – Bali, “Tari Kancet Bangentawai” – Kalimantan, “Tari Kipas” – Sulawesi, dan “Tari Papua” – Papua.
Tari Jejer Jaran Dhawuk
Bersama dengan 3 komunitas Kagama lainnya, yaitu Adiswara Gadjah Mada, Kagama Sekar Gending, dan ArsDeeBee Big Band, yang tergabung dalam satu wadah bernama Kagama Kolaborasi, KBJ menggelar “Mini Cakrawala Nusantara” di Laroka Theater, Kota Lama, Sabtu (9/9). Pada penghujung penampilan, KBJ berkolaborasi dengan Adiswara yang melantunkan lagu “C.H.R.I.S.Y.E” karya Diskoria.
Tari Cendrawasih
Selama sekitar 10 menit, KBJ yang didukung oleh 30 personilnya menggebrak panggung yang memang disediakan khusus oleh penitia penyelenggara untuk Kagama Kolaborasi. KBJ tampil begitu atraktif dan memikat, sehingga sanggup memukau penonton yang memenuhi ruangan Laroka Theater. Begitu pentas berakhir, terdengar suara tepuk tangan bergemuruh dan suitan membahana dari penonton.
Tari Kancet Bangentawai
Koordinator tim KBJ, Shinta Rizanti Binol mengatakan, KBJ sengaja membawakan tarian dari berbagai daerah Nusantara pada event FKLS XII untuk menunjukkan keberagaman seni budaya Nusantara. Selain itu disesuaikan dengan tema FKLS kali ini, yaitu “Heritage in Harmony”.
Tari Kipas
Shinta berharap, lewat pentas-pentas yang dihelat KBJ, nilai cinta terhadap seni dan budaya Nusantara dapat ditularkan ke seluruh lini generasi, terutama generasi muda di seluruh Indonesia. Ia juga menyimpan harapan besar, perjalanan “Cakrawala” masih akan terus berlanjut dalam berbagai kesempatan lainnya di masa mendatang.
Tari Papua
Shinta memuji perjuangan kawan-kawan KBJ yang secara spartan tanpa kenal lelah mementaskan “Cakrawala” dan “Mini Cakrawala Nusantara” dalan kurun waktu sebulan. Ia menyakatan dedikasi mereka kepada seni budaya Nusantara sungguh luar biasa dan pantas diapresiasi setinggi-tingginya.
Kolaborasi dengan Adiswara
“Terima kasih tak terhingga kepada kawan-kawan KBJ yang telah bersedia menempuh perjalanan jauh menuju Semarang untuk tampil di FKLS XII. Juga matur nuwun kepada Adiswara atas kolaborasinya,” pungkas Shinta.