Adiswara Gadjah Mada Tampil Atraktif dan Memikat pada Festival Kota Lama Semarang XII

Berbekal kesuksesan tahun lalu, Adiswara Gadjah Mada dengan penuh percaya diri menunjukkan kebolehannya kembali pada Festival Kota Lama Semarang (FKLS) tahun ini yang memasuki usia ke-12. Bersama dengan 3 komunitas lainnya, yaitu Kagama Beksan, Kagama Sekar Gending, dan ArsDeeBee Big Band (Alumni Marching Band), dalam satu wadah bernama Kagama Kolaborasi, menggelar pentas di Laroka Theater, Kota Lama, Sabtu (9/9). Kagama Kolaborasi tampil dalam satu panggung yang memang khusus dialokasikan panitia festival kepada mereka.

Adiswara tampil didukung 36 personil, terdiri dari 26 wanita (sopran dan alto) dan 10 pria (tenor dan bas). Mereka datang dari berbagai kota, yaitu Jabodetabek, Yogyakarta, Pekanbaru, Malang, dan Semarang

Selain tampil tunggal, Adiswara di atas panggung juga berkolaborasi dengan ArsDeeBee Big Band dan Kagama Beksan Jabodetabek. Adiswara membawakann tiga tembang, yaitu “Medley Hits of Coldplay”, “Bohemian Rhapsody”, dan “C.H.R.I.S.Y.E” (Diskoria). Performance Adiswara sungguh luar biasa atraktif dan memikat, sanggup mengundang gemuruh tepuk tangan dari penonton, setiap kali sebuah lagu selesai dilantunkan. Seusai pentas berakhir, Ketua Panitia FKLS, Agus Suryono, menyatakan kekagumannya dan tertarik untuk mengundang Adiswara lagi pada tahun depan.

Mengenai pemilihan ketiga buah lagu, ketua Adiswara, Kusuma ‘Rita’ Prabandari mengatakan Adiswara sengaja memilih lagu-lagu yang masih hangat dan populer. Lagu berjudul “C.H.R.I.S.Y.E” dari Diskoria mewakili lagu kekinian yang unik dengan notasi ringan. Lalu, lagu-lagu medley dari Coldplay terinspirasi dari fenomena ticket war memperebutkan tiket pertunjukan Coldplay yang akan pentas di Jakarta pada bulan November nanti. Kemudian “Bohemian Rhapsody”, hampir semua orang tahu jika lagu sangat populer tersebut adalah karya klasik grup musik legendaris dunia Queen.

Dalam setiap pementasan atau proyeknya, Adiswara berupaya menamplkan konsep yang berbeda. Maka begitu semua menyepakati lagu yang akan ditampilkan, langkah berikutnya adalah diskusi menentukan wardrobe yang harus berbeda dari penampilan-penampilan sebelumnya.

Sejak awal saat memilih lagu, ide kostum adalah bernuansa retro. Tim wardrobe kemudian merumuskan ide tersebut dengan mencari referensi dari berbagai sumber.

Menurut Rita, tidak mudah memberi pemahaman mengenai konsep busana dimaksud kepada masing-masing personel yang akan turut tampil, karena tiap personil harus mencari sendiri. “Dengan kurasi yang sangat ketat, akhirnya terwujudlah penampilan seperti yang kita lihat bersama di panggung Laroka Theater,” ujarnya.

Rita menambahkan, tahun 2023 ini menjadi tahun yang cukup produktif bagi Adiswara. Pada akhir bulan Januari, Adiswara membuat 2 (dua) video klip bersama Waldjinah di kota Solo, lalu lanjut bulan Agustus pentas dalam pagelaran bertajuk “Cakrawala” produksi Kagama Beksan Jabodetabek di TMII, dan terakhir pentas di FKLS adalah panggung ke-3 bagi Adiswara di tahun 2023.

Mengenai keterlibatan teman-teman Adiswara pada pentas FKLS tahun ini, Rita tidak bisa menyembunyikan respeknya kepada para koleganya yang penuh semangat dan sukacita bersedia ikut pentas di Kota Lama, Semarang. “Sungguh luar biasa, mereka dengan rela hati menempuh perjalanan jauh dari kota asalnya masing-masing menuju Semarang,” tuturnya.

Sesampai di Semarang, masih dalam kondisi letih tentu saja, mereka langsung menggelar latihan bersama di ruang pertemuan hotel tempat mereka menginap, untuk menyamakan gerak sesuai koreografi. Hal itu yang membuat Rita semakin salut.

“Terima kasih tak terkira kepada kawan-kawan Adiswara atas dedikasinya. Juga terima kasih kepada Kagama Beksan, KSG, dan ArsDeeBee, atas segala dukungan dan kerja samanya, sehingga pentas Kagama Kolaborasi bisa berjalan lancar dan sukses,” pungkas Rita.

————————————————————

TIM ADISWARA GADJAH MADA

Penyanyi dan Penampil:
Adinindyah
Aji Arimbi Manggiasih
Albertha Sekundarti
Andreas Krisyadi Mandik
Apolonia Bekti
Aristeus Ligamen Saleppang
Bernadeta Ari Marwanti
Bernadeta Kusdiantari
Cahya Edi Suryanto
Carlita Pangaribuan
Ch. Ariani Dewi
Christina Ernani
Christoporus Yulianto
David Widiantoro
Debby Mustika Silalahi
Dedy Zebua
Dian Pratiwi
Dwi Wahyu Pradono
Elizabeth P Satyaningsih
Emile Rinesti Aryanti
Emmy Dyah Kusumastuti
Enrico Hariantoro
Ernawati Jatiningrum
Ernest Marianne Aprita
F Rahmani Teguh Setianingsih
Fajarwaty Kusumawardhani
Felyx Biondy Wijanarko
Fransiska Siswantari
Fransiskus Prawito
FV Sri Murtiningsih
Kaka Wijaya
Kusuma Prabandari Rita
Margaretha Elya Lim
Nelman J. Tarigan
Nining Setyo Wijayanti
Paramita Damayanti
Prasetyati Hapsari
Putri Indah Nurani
Ratnawati Utami
Retno Hadiatni
Rimta Karina Silangit
Rinny Soegiyoharto
Rizky Vidya Muharani
Robertus Sigit
Stefanus Widyamurdani
Susana Nurlisa Ariani
Suswatiningsih
Theresia Netty Febriana W
Valentina Estiningsih
Weni Kurniati
Yudi Nainggolan
Yulia Hernawati

Coach & Conductor:
Bernadeta Kusdiantari
Caecilia Astuti Widyaningrum
Romi D Sitorus

Pendukung:
Ani Kustantiani
Ina Krisdiana
Stefanus Beni Wido H.
Yonas Salya

Pengiring/Arr. Musik:
L. Agus Wahyudi Minarko