Kagama Balikpapan Salurkan Bantuan Buku Bacaan Anak untuk Menggerakkan Literasi di Pedalaman

Oleh: Humas Kagama Balikpapan

Literasi anak di pedalaman Kalimantan Timur menjadi salah satu isu yang perlu mendapatkan perhatian serius. Literasi anak merupakan fondasi penting untuk pembangunan pendidikan dan perkembangan masyarakat. Namun, banyak anak di pedalaman Kalimantan Timur menghadapi tantangan dalam hal literasi, yang dapat memiliki dampak jangka panjang pada masa depan mereka.

Keterbatasan akses terhadap buku bacaan menjadi kendala utama, selain karena variasi bahasa dan kesadaran orang tua atau masyarakat. Pemerintah melalu Kementerian Pendidikan telah menyediakan buku paket pelajaran yang bisa diakses gratis. Namun buku tersebut merupakan buku standar sesuai materi kurikulum yang berlaku saja.

Anak-anak kita perlu memperkaya diri dengan wawasan yang lebih luas, hal ini bisa didapat dengan bantuan teknologi informasi atau internet. Namun bagian yang paling handal dan masih teruji dengan kondisi alam di daerah adalah mengajak mereka melek literasi dengan menyediakan akses buku bacaan anak sesuai usia dan perkembangan minat keingintahuan mereka.

Selain pemerintah, sebagai bagian dari masyarakat akademis Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Balikpapan turut terpanggil berpartisipasi. Hal ini diungkap oleh Ketua Harian Kagama Pengcab Balikpapan, Yuniar Surindrasworo dalam kegiatan penghimpunan dan penyaluran buku bacaan anak yang dikemas dalam pertemuan rutin bulanan Kagama Balikpapan, Minggu (10/09/2023).

“Sambil hadir dalam pertemuan rutin bulanan Kagama Balikpapan ini, rekan-rekan dihimbau membawa buku-buku bacaan anak yang masih dalam kondisi baik dari rumah. Pagi ini terkumpul kurang lebih 200 eksemplar buku bacaan yang sekaligus kami serahkan untuk disalurkan ke sekolah dasar di pedalaman Kalimantan Timur bekerjasama dengan Borneo Expedition Indonesia. Dukungan juga hadir berupa kiriman buku dari benihbaik.com pimpinan Andi F. Noya,” jelas alumnus Teknik Arsitektur UGM 1994 itu.

Ketua Kagama Pengda Kalimantan Timur, Fauzul Idhi yang turut hadir, menyampaikan pesan Kagama untuk tetap guyub rukun dan selalu ‘migunani’, contohnya dengan donasi buku ini. “Situasi politik nasional yang juga melibatkan anggota-anggota Kagama seyogyanya kita sikapi dengan menjaga rumah kita bersama ini dengan dingin dan nyaman dihuni. Berbeda pandangan dalam hal politik sah-sah saja, namun sebaiknya disalurkan melalui koridor politik di luar Kagama,” jelas pria yang akrab disapa Didiek Anggrat itu.

Dalam kesempatan tersebut, kepala sekolah “Ecoprint Academy”, Hardiani atau yang akrab disapa Nunik menyatakan salah satu wujud migunani Kagama Balikpapan adalah kegiatan Kagama Kerja Nyata (KKN). Menurutnya, kegiatan tersebut dalam beberapa bulan terakhir cukup berhasil mengembangkan dan memperkenalkan ecoprint dan shibori dengan corak khas dan pewarna alami pohon ulin tanaman endemik khas Kalimantan.

“Program besar Ecoprint Academy dari Kagama Kalimantan Timur pada akhir tahun ini bermaksud menyelenggarakan festival keragaman potensi hayati lokal yang mengglobal. Salah satunya ecoprint dan shibori edisi ulin ini,” pungkas Nunik.