Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemkab Tanggamus dengan Kagama Tanggamus untuk Mewujudkan Realisasi Pilot Desa Inklusif

Sebagai tindak lanjut dari ditetapkannya Pekon Dadapan, Kec. Sumberejo, Kab. Tanggamus menjadi Pilot Desa Inklusif Kagama, bertempat di Balai Pekon Dadapan pada hari Selasa (17/11/2020) dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU antara Pemerintah Kabupaten Tanggamus dengan Kagama Tanggamus. Dari Pemkab Tanggamus yang menandatangani adalah Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, sedangkan pihak Kagama Tanggamus diwakili oleh wakil ketuanya yaitu Sastra Winata.

Turut hadir dalam agenda tersebut, Pengurus Pusat Kagama Diah Sumardiani, yang juga mewakili Pengda Kagama Provinsi Lampung, Staf Ahli Bupati Firman Ranie, Inspektur Ernalia, para Kepala OPD, jajaran Pengurus Kagama Kabupaten Tanggamus, Camat dan Muspika Kecamatan Sumberejo, Kepala Pekon Dadapan, Ketua TP-PKK Pekon Dadapan, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Pekon Dadapan, serta tokoh masyarakat dan warga Pekon Dadapan.

Desa Inklusif Kagama sendiri merupakan salah satu program Kagama yang dijalankan sebagai mandat sinergi tiga lembaga yaitu Kagama, Universitas Gajah Mada (UGM) dan Kementerian Desa PDTT, yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama. Pilot Desa Inklusif Kagama mengacu pada panduan fasilitasi Desa Inklusif yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, namun dilaksanakan secara khusus di lokasi yang dipilih Kagama dan dijalankan oleh kader-kader Kagama. Adapun desa yang dipilih akan difasilitasi secara khusus dan bertahap mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi hingga berhasil menjadi desa yang inklusif dan memiliki ketahanan pangan yang tangguh.

Dalam kata sambutannya Sastra Winata selaku Wakil Ketua Kagama Tanggamus, yang mewakili Ketua Kagama Tanggamus H. Mukhlis Basri yang kebetulan tidak bisa hadir, mengucapkan terimakasih kepada Bupati Tanggamus dan segenap jajarannya, serta semua pihak yang telah berpartisipasi aktif bersama Kagama dalam melakukan pembinaan dan sosialisasi Desa Inklusif Kagama. Menurut Sastra, arti kata inklusif di sini maksudnya adalah dengan menggali budaya-budaya lokal yang telah hilang di masyarakat, menggali kearifan lokal yang terpinggirkan, serta menggali dan mempromosikan makanan-makanan lokal.

Sastra menambahkan, Kagama menilai bahwa Pekon Dadapan sangat cocok dan sesuai dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan sebagai syarat menjadi Desa Inklusif, dengan adanya aksesibel atau terjangkau, adanya sumber daya (tim Kagama, kader, jaringan), pernah menjadi lokasi kegiatan Kagama, serta potensi penerimaan dari aparat desa dan pemerintah Kabupaten sangat baik. Pekon Dadapan sendiri dipilih dari sekian banyak desa di Indonesia, yang memiliki potensi untuk menjadi Pilot Desa Inklusif. Di mana di Provinsi Lampung hanya 2 desa yang menjadi Pilot Desa Inklusif yaitu Desa Pekon Dadapan dan Desa Liman Benawi, Kec. Trimurjo, Kab. Lampung Tengah.

“Ke depannya bukan hanya dari tim Kagama dan pihak Pemkab Tanggamus saja yang akan berperan untuk membangun Pekon Dadapan, namun juga dari Kementerian Desa akan hadir dan turun langsung untuk memberikan bantuan dan fasilitasi agar percepatan pengembangan Desa Inklusif ini segera tercapai. Dengan target pengembangan Desa Inklusif selama 3 tahun, dimulai dari tahun 2020 ini, dan dilanjutkan sampai tahun 2022.” demikian imbuh Sastra.

Di akhir pidatonya Sastra mengatakan Kagama Tanggamus optimis, dengan koordinasi dan kolaborasi berbagai pihak, terutama dengan perangkat daerah Kabupaten Tanggamus yang didukung penuh dan disponsori oleh Bupati Tanggamus yang menjadi leader dalam pengawasan, monitoring dan evaluasi program kegiatan yang ada, maka setiap tahun bahkan setiap semester akan ada kemajuan yang signifikan dalam pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan khususnya ketahanan pangan keluarga di Pekon Dadapan.

Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani dalam kata sambutannya menyambut baik dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Kagama Tanggamus, atas kerjasama yang telah dilakukan. Ia berterima kasih sekali atas support dari para alumni UGM yang berada di Tanggamus yang telah mendukung desa inklusif di wilayahnya, demi terlaksananya misi Kabupaten Tanggamus, yaitu mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat, cerdas unggul dan berdaya saing, meningkatkan dan mengembangkan potensi daerah, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta pendapatan daerah, dan meningkatkan pemanfaatan teknologi dan informatika.

Menurut Hj. Dewi, penandatanganan MoU dilakukan sebagai upaya peningkatan produktivitas penduduk dan pengembangan sumberdaya manusia melalui pemberdayaan masyarakat, yang didasari tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan kualitas sumberdaya dan fasilitas pada masing-masing pihak, guna mengoptimalkan produktivitas penduduk dan sumberdaya manusia di Kabupaten Tanggamus. Ia berharap Kagama Tanggamus dapat melaksanakan fokus kegiatan yang dapat memberi banyak manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Tanggamus.

“Terkait Desa Inklusif, saya sangat mendukung pelaksanaan dan tujuan dari program ini. Saya sangat berharap bahwa program ini berhasil dilaksanakan di Pekon Dadapan, sehingga ke depan Pekon Dadapan akan menjadi desa percontohan atau role model, bagi seluruh desa di Tanggamus, yaitu desa yang memiliki tatanan masyarakat, yang mengakui, menghormati, memenuhi, melindungi serta melayani hak-hak seluruh warga desa, termasuk masyarakat rentan dan marginal, sehingga setiap warga desa bersedia secara sukarela membuka ruang bagi semua pihak dan meniadakan hambatan untuk berpartisipasi secara setara, saling menghargai serta merangkul setiap perbedaan.” harap Hj. Dewi.

Bupati Tanggamus menyatakan bahwa dalam kerjasama yang dilakukan melalui program Desa Inklusif ini, perangkat daerah Tanggamus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan pihak Kagama terkait program dan kegiatan yang relevan, dan ke depannya kerjasama yang sudah terjalin dapat dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen, sehingga maksud dan tujuan dalam melaksanakan visi misi pemda dalam mewujudkan Tanggamus yang tangguh, agamis, mandiri, unggul dan sejahtera dapat tercapai. Ia juga berharap kerjasama dan kontribusi Kagama Tanggamus di masa-masa mendatang akan terus hadir dan mewarnai pembangunan di wilayahnya, demi kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*