Obrolan UMKM Hebat: Media Digital untuk Keuntungan Maksimal

Minggu (31/10/2021), PP KAGAMA bersama Bank Indonesia dan Yayasan Bakti BCA kembali menggelar webinar Obrolan UMKM Hebat melalui Zoom Meeting, mengangkat topik “Media Digital Untuk Keuntungan Maksimal”. Webinar menghadirkan 2 narasumber yaitu Nilamsari Sahadewa (founder Kebab Turki Baba Rafi) dan Eko Sulistyanto (owner Warung Tuman). Bertindak sebagai keynote speaker adalah Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. (Direktur Jendral Pendidikan Vokasi), dan jalannya acara dipandu oleh Diana Dwika, TV Presenter CNN Indonesia.

Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., Direktur Jendral Pendidikan Vokasi

Wikan Sakarinto, sebagai keynote speaker menyampaikan perkembangan teknologi di masa sekarang dapat menghadirkan berbagai kreativitas dan inovasi pada berbagai bidang termasuk bidang UMKM. Eksplorasi dan pengembangan media sosial sebagai alat atau tools dalam mengembangkan dan meningkatkan UMKM. Perkembangan teknologi terutama media digital diaplikasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam program Merdeka Belajar.

“Merdeka Belajar berupaya menangkap perubahan sistem pendidikan di masa depan. Belajar menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan, kurikulum berdasarkan kompetensi, berfokus pada keterampilan lunak (soft skill) dan pengembangan karakter serta penilaian berdasarkan portofolio. Di dalam pengembangan kurikulum misalnya kurikulum SMK dengan menghadirkan project based learning yang mendukung ide kreatif dan kewirausahaan dan didukung oleh pelajaran logika dan teknologi digital diiringi penguatan profil pelajar Pancasila dan budaya kerja”, pungkas Wikan.

Nilamsari Sahadewa, founder Kebab Turki Baba Rafi

Narasumber pertama, Nilamsari Sahadewa memulai usaha kuliner saat berusia 19 tahun, tepatnya semester tiga saat masa kuliah dulu. Ia memulai usaha dengan bermodalkan uang sejumlah 4 juta rupiah, berawal dari jualan hamburger dari supplier bersama suaminya. Namun menemui kegagalan dikarenakan kalah saing dengan merk burger lainnya. Kemudian Nilamsari bersama suaminya mencari inspirasi makanan siap saji namun unik dan sesuai selera Indonesia. Akhirnya Nilam dalam perjalanannya di Qatar menemukan makanan jenis kebab yang masih sedikit dikenal saat itu.

“Tahun 2003 kita memulai usaha kebab dari sebuah gerobak yang berkembang hingga memiliki rumah dan ruko. Berawal dari Surabaya hingga saat ini Kebab Baba Rafi sudah menjadi perusahaan franchise yang tersebar di banyak daerah di Indonesia. Perkembangan usaha kuliner juga mengalami disrupsi dan media digital menjadi mediumnya. Kebab Baba Rafi mulai tahun 2019 menerapkan cloud kitchen dan virtual kitchen dengan melibatkan mitra dan partner franchise yang kita miliki sehingga meminimalisir biaya produksi dan operasional serta lebih sustainable dalam pengelolaannya.” pungkas Nilam.

Eko Sulistyanto, owner Warung Tuman

Narasumber kedua, Eko Sulistyanto menceritakan usaha warung Tuman diawali tahun 2018 dikarenakan keadaan mendesak dan tidak memiliki pekerjaan. Ia bersama istri membuka warung makan di kawasan BSD City dengan konsep di tengah kebun. Pada awalnya hanya dua konsumen yang hadir. Namun, lambat laun konsumen semakin banyak karena strategi pemasaran hingga sekarang warung Tuman memiliki sejumlah 30-an karyawan.

“Konsep warung Tuman menghadirkan suasana tempo doeloe dengan suasana alami ala pedesaan di tengah padatnya perkotaan. Perkembangannya sangat dibantu oleh kehadiran media sosial sebagai media promosi yang efektif dan menjangkau banyak orang. Berawal dengan modal pinjaman dari seorang teman, Warung Tuman hadir melalui kenekatan dan keyakinan saya terhadap masakan istri yang lezat dan sedap di lidah. Membuka UMKM sesuai dengan keyakinan dan keberanian seseorang. Carilah alasan paling tepat dalam memulai bisnis terutama bidang UMKM. Hadirkan konsep yang kuat, hadirkan suasana yang dekat dan dirindukan orang, hadirkan kuliner yang khas dan unik dan promosi yang berani beda di media sosial.” demikian ucap Eko mengakhiri paparannya. [arma]

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama TV:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*