Love Make a Way: Bakti Sosial di Tengah Ancaman Virus Corona

Penulis: Dian Kurniawati & Yanti W.

Sebelumnya kami ucapkan terimakasih tak terhingga kepada Kagama Saudi Arabia, teman-teman pekerja migas di Saudi Arabia, Kagama Care dan teman-teman Kagama Solo Raya (KSR) atas supportnya. Semoga berkah.

Diantara berita duka pejuang-pejuang garda depan kita dan meluasnya wabah, tanpa mengurangi rasa hormat pada para pahlawan pejuang negara ini, kami memilih bagian untuk berbagi bahagia. Bahagia yang konon mampu menaikkan imun kita. Imoen adlh Koentji. Bahagia, semangat, sehat.

Gerakan #stayathome adalah pilihan paling tepat untuk kondisi saat ini, kecuali ada kepentingan urgent. Bersama Kagama Care, hari ini kami keluar rumah. Urgent untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan. Tidak lupa dengan SOP keluar rumah: jaga jarak, masker, Hand Sanitizer personal, kaos tangan karet serta asupan vitamin. Dan terutama ucapan Bismillah.

Ke mana kita? Setelah koordinasi online, pembagian tugas, meminimalkan interaksi langsung, kita eksekusi secara efektif dan efisien. Memanfaatkan jejaring, supllier dari teman-teman sendiri. Tali asih berupa sembako sesuai kebutuhan masing-masing panti, alat-alat kebersihan dan dana tunai.

Tujuan pertama adalah Panti Disabilitas Ganda di Selokaton Gondangrejo. Panti untuk para penyandang disabilitas ganda dengan usia yang variatif. Salah satu yang kami sampaikan terutama mengingatkan pengasuh panti untuk terus edukasi hidup sehat. Di panti ini kita akan sangat bersyukur dengan keadaan kita. Dan, sedikit perhatian kita sangat mereka harapkan.

Tujuan kedua, Panti Asuhan Permata Hati di dekat RSUP Dr. Muwardi. Panti khusus untuk anak-anak terlantar. Dari bayi usia 3 bulan hingga anak-anak yang butuh kehangatan keluarga. Speechless dengan kesabaran para pengasuh di panti ini. Beberapa menit di sini, air mata ini sulit dibendung. Anak-anak penerus bangsa, yang berhak bahagia harus terpisah dengan keluarga dengan berbagai alasan.

Tujuan ketiga, Lentera, sebuah tempat khusus penderita HIV, dari anak usia 1 bulan, 3 bulan hingga 15 tahun. Anak-anak yang polos dan tak berdosa itu, bagaimana rentannya mereka pada virus apapun, sehingga harus dikarantina bertahun-tahun. Keluar lingkungan sedikit saja batuk dan pilek mudah menyerang apalagi dengan kondisi wabah sekarang ini. Imunitas mereka sangat rentan, harus mendapat asupan yang baik. Butuh uluran tangan kita. Bersyukurlah kita, bersabar #stayathome hanya sementara saja.

Yang terakhir tidak lupa menyantuni anak yatim di pondok pesantren penghafal Al Quran.

Love make a way, Gusti Allah akan selalu memberi kita jalan.