Kagama Sinergi SV UGM & BPVP Samarinda Gelar Pelatihan Pemanen Air Hujan di IKN

Oleh: Humas Kagama Kaltim

Wilayah Sepaku Kab. Penajam Paser Utara, Kaltim yang menjadi bagian kawasan inti ibukota negara memiliki potensi curah hujan yang relatif stabil sepanjang tahun. Namun ironisnya air tanahnya tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Air isi ulang dari luar daerah menjadi tumpuan sehari-hari, cukup menjadi beban ekonomi.

Fenomena tersebut yang menjadi penggugah kepedulian KAGAMA untuk menawarkan solusi melalui Gerakan Kampung Ramah Air Hujan (KRAH). Gagasan itu disambut dengan baik oleh Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Samarinda yang memiliki program inovasi pelatihan energi terbarukan, dan juga diterima oleh perangkat desa serta warga masyarakat Kelurahan Sepaku dengan penuh antusias.

Universitas Gadjah Mada yang juga dilibatkan dalam program sangat bermanfaat tersebut, melalui Sekolah Vokasi memberikan dukungan teknologi pemanen air hujan berpaten milik UGM bernama Gama Rain Filter. Pada hari Selasa (15/11/2022) mulai digelar kegiatan Bootcamp Training Teknologi Pemanen Air Hujan di Sepaku, dan akan berlangsung selama 5 hari ke depan. Hadir sebagai narasumber dari SV UGM yaitu Pratama Tirsa Surya, M.Sc. dan Seno Adi Kuncoro, ST., M.Sc., dan Ketua Pengda KAGAMA Kaltim yang juga merupakan praktisi ahli biologi, Drs. Fauzul Idhi atau Didiek Anggrat.

“Berikutnya nanti penggunaan teknologi ini di manapun aplikasinya, maka KAGAMA diminta menjadi pendamping dan supervisinya. Supaya pemanfaatan teknologi bisa tetap optimal dan terjaga sustainabilitinya,” ucap Didiek Anggrat.

Lurah Sepaku, Harid dalam kata sambutannya pada pembukaan pelatihan menyampaikan apresiasi terhadap KAGAMA dan harapan besarnya, “Bapak ibu dan saudara-saudara semua, semoga dapat mengikuti pelatihan sebaik-baiknya. Paling tidak nanti kita dapat memanfaatkan potensi air hujan untuk kebutuhan harian sehingga tidak perlu beli air galon lagi. Dan suatu saat bisa mendapatkan manfaat ekonomi lebih besar melalui produk air minum berbahan air hujan dalam kemasan.”

Ketua Harian Pengcab KAGAMA Balikpapan, Yuniar Surindrasworo yang juga menghadiri acara, di sela pelatihan menjelaskan, “Teknologi ini sudah ada hak patennya yang dimiliki oleh UGM. Namun sebagai bentuk dukungan UGM pada gerakan kampung ramah air hujan KAGAMA, UGM membebaskan royalti patennya untuk kemaslahatan masyarakat sebesar-besarnya.”