Satu hal penting dalam literasi adalah bahwa informasi dan pengetahuan tidak hanya diperoleh dari media baca, tetapi juga berbagai fenomena yang ditangkap semua panca indera. Dengan kata lain, kemampuan literasi tidak sekedar kemampuan membaca tulisan, melainkan juga mendengar, melihat dan merasakan. Demikian yang disampaikan oleh Dewan Pembina Perpustakaan UGM, Ida Fajar Priyanto, Ph.D., ketika membuka seminar yang berlangsung di Ruang Seminar Perpustakaan UGM, Kamis (25/5/2023).
Ida Fajar Priyanto, Ph.D.
Seminar nasional berjudul “Literasi & Keberadaban di Era Digital” yang diselenggarakan oleh Kagama MIP (Manajemen Informasi dan Perpustakaan) tersebut dihadiri oleh sekitar 50 orang. Mereka adalah pemerhati informasi, pustakawan, mahasiswa, dan juga dosen-dosen ilmu perpustakaan dari seluruh Indonesia.
Lilik Kurniawati Uswah
Ketua Kagama MIP sekaligus ketua panitia seminar, Lilik Kurniawati Uswah, dalam pidato sambutannya mengatakan, “Tema ini diangkat untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya literasi dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana kita harus bersikap, belajar memahami dan menyikapi berbagai fenomena yang terjadi pada saat ini dan implikasinya pada kehidupan selanjutnya, serta mempersiapkan masa depan generasi penerus bangsa yang lebih beradab.”
Ganjar Pranowo
Ketua Umum PP Kagama sekaligus Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., hadir sebagai pembicara kunci atau keynote speaker. Ia menyampaikan materi tentang literasi di era digital.
Menurutnya, saat ini berbagai kebutuhan manusia telah menerapkan dukungan internet dan dunia digital untuk interaksi dan transaksi. Keberadaan internet menjadikan dunia terasa lebih dekat, ruang dan waktu bukan sekat, semua sistem bisa terkoneksi, dan semua orang bisa lebih dekat berkomunikasi.
“Internet hendaknya dimanfaatkan secara maksimal, misalnya saja oleh lembaga pelayan publik dengan cara memberikan informasi yang menarik dan mendekati kebutuhan masyarakat,” pungkas Ganjar.
Moderator & narasumber
Seminar menghadirkan 2 orang narasumber, yaitu Ismail Fahmi, Ph.D. (Founder Drone Emprit dan PT Media Kernels Indonesia), dan Sabrang Mowo Damar Panuluh, B.Sc. atau akrab dikenal sebagai Noe Letto, seorang atis dan pemerhati sosial. Jalannya acara dipandu oleh Novy Diana Fauzie, S.S.,M.A., yang bertindak selaku moderator.
Ismail Fahmi memaparkan tentang fenomena dan konsep literasi masyarakat yang seharusnya. Sedangkan Sabrang berbicara tentang bagaimana memahami fenomena sosial dan digital yang terjadi saat ini.