Meneruskan tradisi yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya, pada Idul Adha 1445 H kali ini Kagama Gelanggang kembali menyelenggarakan kurban. Total kurban 13 ekor kambing, dengan rincian 10 ekor dibagikan kepada warga padukuhan yang berada di kawasan lereng Merapi yang mencakup wilayah Sleman dan Klaten, serta 3 ekor diserahkan kepada warga Pakembinangun yang merupakan desa binaan Kagama Gelanggang.
Acara serah terima kambing kurban secara simbolis kepada warga berlangsung di Kantor Damkar UGM, Minggu (16/6). Hadir dalam acara tersebut beberapa sohibul qurban, perwakilan mantan aktivis gelanggang, adik-adik pegiat gelanggang yang saat ini masih aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa, dan perwakilan dari warga.
Ketua Panitia Kurban, Jalu Jagad Maharsi Pamungkas
Dalam kata sambutannya, Ketua Panitia Kurban, Jalu Jagad Maharsi Pamungkas menyatakan rasa syukurnya dengan terwujudnya acara penyerahan kambing kurban kepada warga. Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada 30 rekan-rekan relawan atas seluruh kerja kerasnya sehingga penyerahan kurban secara secara simbolis bisa terwujud.
Jagad berharap, bantuan kurban yang diberikan bisa semakin menambah akrab hubungan antara Kagama Gelanggang dan warga desa-desa di lereng Merapi serta warga desa Pakembinangun. “Saya juga berharap prosesi penyembelihan kurban yang akan dilakukan tanggal 17 – 18 Juni besok bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Susetyo Hario Putero
Mewakiki Kagama Gelanggang, Susetyo Hario Putero menyampaikan terima kasihnya kepada kawan-kawan mantan aktivis gelanggang dan seluruh sohibul kurban yang telah mempercayakan kambing kurban mereka kepada Kagama Gelanggang untuk disalurkan kepada yang berhak. Ia menyatakan hal itu sebagai amanah kepada pihaknya, dan tentunya akan melaksanakan sebaik-baiknya amanah yang telah dimandatkan.
Tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan panitia yang telah bekerja begitu luar biasa tanpa pamrih, sehingga acara bisa berlangsung lancar. “Terima kasih juga kepada perwakilan warga yang telah berkenan hadir. Semoga ke depannya kita masih bisa dipertemukan kembali dalam acara yang sama,” tuturnya.
Marjuki selaku perwakilan warga penerima kurban
Perwakilan warga, yaitu Marjuki dari Desa Pakembinangun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kagama Gelanggang atas kepeduliannya memberikan bantuan kambung kurban. Ia mengaku gembira karena sebagai bentuk komitmen dan kerjasama dalam rangka menjalin silaturahmi serta persaudaraan, Kagama Gelanggang telah memberi kepercayaan kepada pihaknya untuk melaksanakan penyembelihan kurban. Ia berjanji, warga akan melaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan amanah.
“Di luar masalah kurban, mudah-mudahan ke depan akan lebih banyak lagi kerja sama yang tercipta, terutama dalam hal pendampingan keilmuan dan juga penempatan mahasiswa KKN di desa kami,” harapnya.
Rahman Hidajat atau Cak Man
Pada kesempatan yang sama, anggota senior Kagama Gelanggang, Rahman Hidajat yang biasa akrab disapa Cak Man mengaku bangga, karena tradisi yang sudah lama dimulai oleh para senior bisa berkesinambungan dilanjutkan oleh generasi Kagama Gelanggang yang lebih muda tanpa harus ada campur tangan generasi tua. Menurutnya, anak-anak muda penerus Kagama Gelanggang berinisiatif sendiri untuk melanjutkan nilai-nilai luhur yang telah dirintis oleh kakak-kakaknya.
Cak Man turut senang karena adik-adik pegiat gelanggang mau mengasah jiwa-jiwa empati dan kepedulian sosial. Sekarang ini mereka sebagai pemilik jaman yang harus menjadi pemeran utama dalam meneruskan spirit gelanggang. Ia sangat bangga nilai-nilai gelanggang masih terjaga, meski secara fisik gedung gelanggang sudah tidak ada lagi.
Penyerahan kambing kurban secara simbolis kepada warga
“Tak lupa saya ucapkan terima kasih tak terhingga kepada Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM dan juga pak dokter Rustamaji selaku direkturnya yang telah bersedia memfasilitasi semua hal, sehingga acara Kagama Gelanggang Berkurban bisa berjalan lancar,” pungkas Cak Man.