Bakti Kagama Sekar Gendhing untuk Masyarakat di Masa Pandemi Melalui Kegiatan Pertanian Dalam Kota

Oleh: Dona Sambodo

Menyikapi situasi yang berkembang di tengah pandemi corona saat ini dan meneruskan cita-cita Kagama Sekar Gendhing (KSG) dalam turut serta menghijaukan lingkungan sekitar, maka KSG mengadakan fund raising dengan menyediakan bibit tanaman sayur mayur. Hasil penjualan bibit-bibit ini akan KSG gunakan untuk kembali mengadakan penyediaan bibit sayur mayur yang akan didistribusikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama masyarakat yang pada situasi sulit ini mengalami penurunan daya beli.

Pemilihan obyek hijau ini sendiri selain meningkatkan kemandirian terhadap kebutuhan pangan dalam skala mikro juga diharapkan mampu menumbuhkan minat kegiatan tanam menanam di lingkungan sekitar, meningkatkan spirit dan kegiatan positif dalam situasi saat ini.

Proses awal terciptanya kegiatan positif & sangat bermanfaat tersebut bermula dari rembugan internal anggota KSG pada sekitar pertengahan bulan April. Mereka membahas hal apa yang bisa dilakukan buat membantu sesama di tengah krisis akibat Covid-19. Sempat tercetus ide bagi-bagi sembako namun kemudian dimentahkan oleh argumen apabila bantuan sembako sudah terlalu umum, banyak penerimanya yang dobel-dobel & sifatnya jangka pendek sehingga sekali dimanfaatkan langsung habis.

Lalu kemudian munculah ide melakukan kegiatan pertanian dalam kota dengan berbagai alasan & pertimbangan, di antaranya:

  • Menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi bahwa masyarakat mampu survive dalam situasi sulit ini
  • Memberikan wacana tentang ketahanan pangan dalam skala domestik
  • Memberikan ruang kegiatan positif bagi masyarakat di tengah situasi stay at home yang seringkali menimbulkan rasa jenuh
  • Menumbuhkan semangat green village

Tanpa diduga usulan tersebut langsung disepakati bersama secara aklamasi. Langkah pertama yang dilakukan tentu saja adalah iuran untuk memulai aksi nyata. Dari donasi yang terkumpul kemudian dibelikan bibit berumur beberapa hari di toko pertanian, kurang lebih 400 bibit. Selama 10 hari bibit dirawat dalam media media yang sama pada saat dibeli. Setelah dirasa cukup besar bibit dipindahkan ke media polybag yang lebih besar dengan komposisi tanah, pupuk kandang plus sekam bakar.

Selanjutnya bibit-bibit dalam polybag besar itu dijual dengan harga Rp. 5.000 / polybag. Sehingga terkumpul uang lebih banyak untuk membeli bibit lagi. Bibit yang tersedia adalah cabai rawit, tomat, terong, kemangi, dll.

Intinya pada tahap pertama merawat bibit untuk dijual kembali dalam rangka mencari uang donasi. Kemudian pada tahap kedua pembelian bibit dengan uang donasi dan sisa bibit yang dimiliki disumbangkan kepada masyarakat di perkampungan-perkampungan yang membutuhkan.

Yang terlibat dalam kegiatan merawat bibit tersebut adalah anggota KSG sendiri. Bagi yang tidak terlibat juga tetap memberikan dukungan dengan cara membeli bibit atau berdonasi.

Mungkin jika ditakar dari nilai materialnya kegiatan KSG kali ini tidak memberi banyak materi kepada masyarakat, tapi harapan KSG lebih menyasar pada nilai-nilai positif dalam hidup berdampingan dengan pandemi. Tujuan dasarnya adalah bagaimana meningkatkan semangat kebersamaan & penuh kekeluargaan dalam masyarakat di tengah-tengah krisis akibat covid-19.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*