Kreatif di Tengah Krisis Ala Dona Permana Dewi

Usaha yang dimiliki oleh Dona Permana Dewi (Geografi ’97) sejatinya adalah di dunia percetakan. Ia mengelola “Percetakan DH” di Kampung Keparakan Lor Yogyakarta dari tahun 2005. Namun di kala wabah pandemi Covid-19 ini perusahaannya termasuk yang terkena imbasnya. Orderan pekerjaan mendadak menjadi begitu sepi. Dona tentu saja sangat sedih memikirkan perusahaannya terutama nasib karyawan-karyawannya yang saat ini berjumlah 5 orang karyawan tetap plus 2 karyawan lepas.

Di tengah kebingungannya Dona melihat sebuah postingan di FB tentang cara membuat face shield. Ia tiba-tiba mempunyai sebuah ide cemerlang, jika ia memproduksi face shield maka karyawannya akan ada pekerjaan lagi, selain itu ia bisa membantu pengadaan face shield bagi tenaga kesehatan. Seperti kata peribahasa, sambil menyelam minum air. Dona sangat yakin karyawannya akan mampu membuatnya karena background dunia percetakan sungguh membantu dalam mencari sumber bahan baku & teknis pengerjaannya yang mirip-mirip.

Segera dia mengontak Sulastama Raharja (Kagama Care) & mengutarakan idenya. Kebetulan Kagama Care juga sangat membutuhkan banyak APD termasuk face shield untuk didistribusikan ke fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia. Akhirnya terjadi kesepakatan & tanggal 6 April dimulailah diproduksi tahap 1 sejumlah 500 face shield. Lalu berikutnya tahap 2 yang dimulai tanggal 10 April diproduksi lagi sejumlah 500 pcs. Saat ini adalah produksi memasuki tahap 3 yang targetnya membuat 500 pcs juga. Rata-rata karyawan Dona memproduksi 100-150an pcs per hari, tergantung jumlah karyawan yang masuk.

Rupanya apa yang dilakukan oleh Dona menarik perhatian teman-temannya yang juga peduli dengan pengadaan APD bagi petugas medis. Maka selain memproduksi face shield buat KC, Dona juga melayani fihak luar. Alhamdulilah untuk yang dijual di luar order KC tersebut Dona memperoleh keuntungan yang lumayan. Namun kembali keuntungan tersebut diujudkan menjadi face shield yang disalurkan ke beberapa fasilitas kesehatan yang ada di Jogja. Karena yang terpenting bagi Dona adalah karyawannya tetap masih bisa bekerja & mendapatkan penghasilan di tengah krisis.

“Yang paling menjadi kendala saat ini adalah bahan baku yang semakin langka dan tentu saja semakin mahal. Namun insya allah kami akan sanggup mengatasinya.” demikian ujar Dona. “Terima kasih tak terhingga buat Kagama Care yang telah mempercayai saya memproduksi face shield. Membuat saya bisa berbuat sesuatu untuk ikut penanggulangan corona. Selain itu perusahaan saya bisa beraktifitas lagi meski dengan produk yang berbeda”.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*