Obrolan UMKM Hebat: Perempuan dan Pengelolaan UMKM

Minggu (22/8/2021) PP Kagama kembali menyelenggarakan webinar Obrolan UMKM Hebat via Zoom Meetings dan disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Kagama TV, dengan mengangkat topik “Perempuan dan Pengelolaan UMKM”. Webinar menghadirkan 2 narasumber yaitu artis Inul Daratista dan pengusaha Delia Murwihartini. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berkenan hadir sebagai sebagai keynote speaker. Pidato sambutan disampaikan oleh Ganjar Pranowo (Ketua Umum PP Kagama) dan Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. (Rektor Universitas Gadjah Mada). Jalannya acara dipandu oleh Ryan Wiedaryanto (TV Indosiar).

Susi Pudjiastuti menyebutkan perempuan punya andil besar dalam bidang perekonomian mulai dari ekonomi rumah tangga termasuk di dalamnya UMKM. “Dalam otak dan pikiran seorang perempuan ada istilah spending money dan revenue money yang berarti jika perempuan tersebut menjual barang dagangannya pasti memperhitungkan besar keuntungan yang didapatkannya. Perempuan memiliki sense “always find a way”. Hal tersebut merupakan sifat alamiah yang dimiliki perempuan.” ucapnya.

Berkaca dari pengalamannya merintis usaha di bidang perikanan, Susi dibantu pendanaan dengan bunga kredit yang kecil dari lembaga keuangan dari Jerman yakni KfW Deveploment Bank. Persoalan policy dan regulasi menjadi hambatan untuk pengembangan UMKM di Indonesia. Menurutnya, terdapat margin yang cukup besar yang belum mampu dijangkau oleh UMKM dan belum dihadirkan oleh perbankan di Indonesia.

“Policy kita di Indonesia hanya bisa dijangkau oleh korporasi yang besar-besar saja. Ini menjadi masukan dan kritik yang membangun untuk pemerintah agar menyediakan regulasi yang ringan dan berbiaya terjangkau agar UMKM dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan nasional yang memberikan nation pride bagi Indonesia.” pungkas Susi.

Artis, penyanyi dangdut sekaligus pengusaha Inul Daratista mengatakan ia merintis Inul Vizta, usaha pertamanya di bidang karaoke. Kemudian merambah ke bidang kuliner, fashion hingga kosmetik. Inul merintis usahanya berawal dari pandangannya terhadap dunia hiburan yang dinamis. Menurutnya, tidak selamanya seorang artis dapat eksis di entertainment, sehingga Inul memutuskan untuk memulai bisnisnya sendiri.

“Aku belajar banyak dalam merintis usaha terkait finance, accountant, perizinan usaha dan sebagainya. Inul memiliki prinsip bahwa orang yang memulai usaha harus berani mengambil resiko, untung rugi serta tantangan yang akan terus dihadapinya. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan juga harus selalu dilakukan.” ungkap Inul.

Senada dengan Inul, narasumber kedua Delia Murwihartini, merintis usaha tas berawal dari dimintai temannya seorang warga negara Italia untuk mencarikan tas-tas kerajinan tangan di Yogyakarta. Lewat hal tersebut, timbul niat untuk mengembangkan usaha tas yang dengan merek “Dowa”.

“Saya sebagai sarjana lulusan Universitas Gadjah Mada tergerak untuk menekan angka penggangguran pada tahun 1980-an dulu. Kenapa memilih tas? dikarenakan membuat tas tidak membutuhkan proses yang panjang. Dowa merupakan tas rajut hasil kerajinan tangan. Saya mendirikan perusahaan untuk tujuan ekspor. Kerajinan tas pada saat itu belum populer dan masih minim peminatnya di Indonesia.” tambah perempuan yang familiar disapa Dolly itu.

Dolly menceritakan awal usaha kerajinan tasnya dengan bantuan 5 orang karyawan. Di tahun 2006, Permintaan besar tas rajut dari Amerika Serikat membuat jumlah karyawan dan pengrajin tas rajut miliknya berjumlah 10.000 orang.

“Kelebihan produk Indonesia terletak pada keunikan dan kekhasan yang tidak dimiliki negara manapun di dunia. UMKM harus mampu membaca selera pasar internasional yang berbeda di tiap-tiap negara. Pelajari perkembangan terkini dan tren gaya hidup masyarakat negara tujuan ekspor tersebut. Sehingga kita dapat menangkapnya sebagai sebuah peluang dan menghasil profit keuntungan sekaligus memperkenal hasil karya budaya Indonesia.” pungkas Dolly.  [arma]

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama TV:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*