Oleh: Humas Kagama Kaltim
Ajang Bootcamp Training Teknologi Pemanen Air Hujan (PAH) yang terselenggara berkat kerjasama Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), Kagama Kaltim dan Balai Pelatihan Vokasi & Produktivitas (BPVP) Samarinda menjasi momentum awal Kagama Kaltim memulai sebuah gerakan bertajuk Kampung Ramah Air Hujan (KRAH). Gerakan sejenis sebelumnya sudah diinisiasi oleh SV UGM di beberapa wilayah di Indonesia.
Pelatihan PAH yang berlangsung selama 5 hari di Desa Sepaku, Penajam Paser Utara tersebut, dimulai Selasa (15/11/2022) yang mana kegiatannya memotivasi peserta tentang potensi dan pentingnya KRAH bagi kesinambungan lingkungan dan nilai tambah ekonomi keluarga. Pada hari kedua, Rabu (16/11/2022) berlanjut dengan instruktur dari SV UGM dan KAGAMA Kaltim mengajak peserta untuk mengenal lebih jauh dan mampu mengenali langsung ciri-ciri fisik dan kimiawi sederhana dari perbandingan bermacam-macam sumber air minum yang ada di masyarakat termasuk produk air kemasan pabrikan. Menggunakan alat sederhana dan colorimetri, peserta dapat mengenali mana air yang sehat dan tepat sesuai kebutuhan tubuh manusia.
Ketua Pengda KAGAMA Kaltim, Didiek Anggrat yang setia menemani sepanjang pelatihan menyatakan, pelatihan yang diberikan bukan sekedar pelatihan biasa yang melatih skill ketrampilan pembuatan alat teknologi PAH milik UGM yaitu Gama Rain Filter. Tetapi yang lebih penting lagi untuk membekali peserta yang notabene masyarakat kampung dengan kemampuan analisa dan teori praktis supaya tergugah kesadarannya menjadi kegiatan bersama menjadikan kampungnya ramah air hujan.
“Gerakan KRAH ini nyata menjadi solusi bagi permasalahan klasik Kampung Sepaku ini dan wilayah lain di Kalimantan, yaitu curah hujan sepanjang tahun tinggi tapi minim potensi air tanah. Dengan memanen air hujan, selain pemanfaatan konsumsi juga diinjeksikan ke tanah, sumur dan kolam untuk meningkatkan mutu dan cadangan air tanah,” jelas Didiek.
Seluruh peserta yang separuhnya Ibu-ibu rumah tangga itu tampak sangat antusias dengan materi yang dibawakan, dan dengan penuh semangat langsung praktik percobaan. Tidak mau kalah dengan bapak-bapak, mereka cukup gesit pula bekerja pertukangan ringan. Mereka tak canggung bekerja memanfaatkan pipa, filter dan tandon untuk penangkap dan penampung air hujan yang sehat dan bebas bakteri.
Kagama Kaltim tidak mau tanggung-tanggung dalam pelatihan tersebut. Mereka all out mengajak peserta menambah wawasan, sehingga mampu membuat alat elektrolisa sederhana untuk merekayasa PH air, hingga mensterilkan air dengan sinar UV untuk kemudian dikemas sebagai produk air minum, sekaligus membagi pengalaman mengenalkan dan memasarkan produk air minum dalam kemasan berbahan baku air hujan.
Instruktur dari SV UGM, Pratama Tirsa Surya, M.Sc. dan Seno Adi Kuncoro, ST., M.Sc., di sela pelatihan mengungkapkan kebahagiaannya mendapatkan antusiasme yang sangat besar dari peserta dan KAGAMA. “Kami optimis Gerakan KRAH yang dikawal Kagama Kaltim akan sukses dan mendapat respon baik dari masyarakat,” ujar Seno.
Sementara itu Kepala BPVP Samarinda, Tuti Hariyanti di tempat terpisah menyatakan apresiasinya terhadap peran KAGAMA dalam pelatihan bertema inovasi energi terbarukan itu. Ia berencana untuk mengundang sejawat beberapa pejabat direktur di lingkungan Kemnaker untuk hadir melihat langsung proses dan hasil pelatihan.