Oleh: Humas Kagama Sukoharjo
Sukoharjo – Sinergi Keluarga Alumi Universitas Gajah Mada (Kagama) Kabupaten Sukoharjo dengan Kementerian Desa (Kemendes) dalam pelaksanaan pengembangan desa inklusi sudah terjalin lama. Diawali pada tanggal 19 November 2020 bertempat di Balai Desa Jatisobo, Kec. Polokarto, Kab. Sukoharjo, Ganjar Pranowo (Ketua Umum Kagama) bersama dengan Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) mencanangkan Desa Jatisobo sebagai Desa Inklusif Kagama. Pencanangan secara simbolis dilakukan dengan penandatanganan prasasti oleh Ganjar dan Abdul Halim. Saat itu hadir pula Anwar Sanusi (Wakil Ketua Umum 2 PP Kagama), sejumlah anggota Satgas Desa Inklusif serta PP Kagama, beberapa anggota Pengcab Solo Raya serta Sukoharjo, Kepala Desa Jatisobo berikut segenap jajarannya, dan warga Jatisobo.
Sudah berjalan setahun lebih, sinergi Kagama Sukoharjo dengan Kementrian Desa semakin erat dan seirama. Di ujung tahun 2021 ini dalam rangka menindaklanjuti kerja sama yang sudah dicanangkan, diadakan acara bimbingan teknis pilot project desa inklusi Kabupaten Sukoharjo yang di fasilitasi oleh Kemendes bekerjasama dengan Kagama Sukoharjo. Kegiatan bimtek tersebut diselenggarakan di Fave Hotel Solo Baru Grogol, Sukoharjo selama 3 hari, 14 – 16 Desember 2021.
Hadir pada kesempatan tersebut sekaligus membuka acara, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Sukoharjo, YC Sriyana, S.Sos, M.Si, beserta jajarannya, kepala desa bersama kader desa yang menjadi pilot project, pendamping desa, perwakilan pengurus daerah Kagama Jateng, serta perwakilan pengurus Kagama Sukoharjo. Dalam sambutannya Sriyana berharap acara yang difasilitasi oleh Kemendes dan Kagama tersebut dapat mewujudkan tujuan program desa inklusi, yaitu untuk mendorong dan memfasilitasi kelompok-kelompok masyarakat yang terpinggirkan dapat mengakses fasilitas publik dengan baik sehingga kehidupan mereka menjadi lebih baik. Bimtek berlangsung dipandu oleh fasilitator dari Kemendes dan Pengurus Kagama Sukoharjo.
Dalam acara tersebut terlihat jelas semangat dan tekad yang kuat dari peserta bimtek untuk mengikuti semua materi bimtek dengan sungguh-sungguh. Salah seorang peserta bimtek, Sudarmanto yang merupakan Kades Jatisobo mengatakan bahwa materi bimtek sangat berguna bagi seorang kepala desa dalam melaksanakan program pengembangan desa inklusi sebagai wujud keberpihakan pemerintah dari pusat sampai tingkat desa, dan mengentaskan kelompok-kelompok terpinggirkan dari kemiskinan.
Salah seorang pengurus Kagama Sukoharjo yang hadir pada acara tersebut, Aji Wibowo menyatakan bahwa dengan dipilihnya 8 desa menjadi peserta bimtek, maka di Kabupaten Sukoharjo terdapat tambahan desa yang menjadi pilot project desa inklusi. Aji memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang terlibat, karena awalnya dulu hanya ada 1 desa yang menjadi percontohan, yaitu desa Jatisobo, sekarang sudah berkembang menjadi 8 desa. Ini tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pegiat desa inklusi untuk terlibat secara lebih aktif dalam menjalankan proram-program pemberdayaan masyarakat yang berpihak pada kelompok-kelompok marjinal.
Dalam sesi akhir bimtek diberikan panduan pembuatan dan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) pasca pelatihan oleh masing-masing peserta bimtek dipandu fasilitator dari Kagama. Acara bimtek ditutup oleh Andre Ikhsan Lubis dari Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Kemendes dengan harapan semoga sinergitas Kemendes dengan Kagama di tahun-tahun mendatang semakin erat demi kemajuan desa-desa di Indonesia.
Leave a Reply