Kagama Karawitan Meriahkan “Malam Alumni 2023” Sebagai Ajang Pembuktian Ikut Peduli Merawat Seni Budaya Bangsa

Oleh: Humas Kagama Karawitan

Kagama Karawitan merupakan komunitas alumni Universitas Gadjah Mada yang berupaya melestarikan seni tradisi bangsa dan menggelorakan cinta budaya nusantara melalui karawitan. Sejak dibentuk pada tanggal 7 September 2019, Kagama Karawitan telah banyak mengadakan pentas pada berbagai acara, di antaranya Munas Kagama 2019 di Bali, Dies Natalis UGM & Nitilaku 2019 di Yogyakarta, Festival Kota Lama 2022 di Semarang, UMKM Days 2022 di Yogyakarta, Dies Natalis UGM 2022 di Yogyakarta, Fun Walk & Food Festival KAFEGAMA 2023 di Jakarta, Reuni Akbar KATSGAMA 2023 di Jakarta, Reuni Akbar KAFISPOLGAMA 2023 di Jakarta, dan resepsi diplomatik di KBRI Praha 23 Agustus 2023.

Untuk menunjukkan komitmennya dalam turut serta melestarikan seni budaya bangsa, Kagama Karawitan tak mau ketinggalan ikut memeriahkan acara “Malam Alumni dan Penganugerahan Alumni Mengabdi Award (AMA)”, yang menjadi rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-74 UGM di Auditorium Grha Sabha Pramana, Sabtu (16/12). Kagama Karawitan tampil menggebrak GSP dengan didukung 15 personil, terdiri dari 6 orang wiraswara dan 9 orang penabuh gamelan.

Kagama Karawitan dengan kompak dan rancak mempersembahkan beberapa tembang slendro dan pelog, seperti Kudangan, Ngundha Layangan, Bengawan Solo, Praon, dan Warung Pojok. Sebagai totalitas mereka nguri-uri budaya bangsa, para personil Kagama Karawitan mengenakan kostum aneka busana tradisional dari berbagai daerah Nusantara,

Pembina Kagama Karawitan, Agus Marsudi menyampaikan bahwa keikutsertaan Kagama Karawitan di acara ini merupakan cara untuk merawat tali persaudaraan antara alumni dan bukti kepedulian pada pelestarian seni adiluhung bangsa. “Dengan pementasan ini, diharapkan bisa menghibur sekaligus menarik minat anak-anak muda agar mau ikut serta berkesenian tradisional,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Kagama Karawitan, Swasti Atika menyampaikan bahwa acara ini adalah momen yang spesial bagi Kagama Karawitan, dan mereka turut berpartisipasi sebagai bentuk bakti dan berterima kasih kepada Universitas Gadjah Mada yang telah menjadi ‘ibu’ selama menempuh pendidikan di Yogyakarta. Menurutnya, pementasan Kagama Karawitan di acara Malam Alumni menjadi sarana mereka merawat seni tradisional nusantara agar tetap eksis dan semakin diminati semua generasi.

Atika melanjutkan, padatnya kesibukan dan rutinitas keseharian para anggota Kagama Karawitan tidak menyurutkan semangat untuk tampil maksimal. Persiapan dengan latihan intensif sebanyak dua kali seminggu dalam tiga minggu terakhir pun dijalani.

“Pementasan kali ini menjadi momen spesial, karena selain menjadi sarana bagi kami kembali ke kampus, juga sebagai ajang mempererat silaturahmi, dan menjalin sinergi dengan alumni lainnya,” pungkas Atika.

Senada dengan Atika, wiraswara Kagama Karawitan alumni Jurusan Teknik Sipil UGM angkatan 1984, Yoyok Lelono Setio mengatakan setiap kali ada acara pentas di UGM, ia selalu meluangkan waktu meskipun kesibukan kerja menumpuk. Alasannya karena UGM telah memberikan ilmu, mengajarkan menjadi pemenang, dan mendidik bersosialisasi serta membangun jaringan dengan baik.

“Saya bangga menjadi alumnus UGM. Bergabung dengan Kagama Karawitan memberi ruang bagi saya untuk menyalurkan hobi dan minat di bidang kesenian Jawa yang telah saya tekuni sejak kecil. Kagama Karawitan telah menjadi rumah bagi anggotanya untuk saling merawat hubungan persaudaraan dan menjalin silaturahmi,” tutur Yoyok.

Semangat kembali ke kampus juga diungkapkan oleh Anny Simanjuntak, anggota Kagama Karawitan yang merupakan alumnus FISIPOL Jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan 1980. Anny menyatakan bahwa sebagai alumnus ia senang bisa ambil bagian dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-74 UGM, sekaligus melestarikan karawitan. Ia berharap supaya semakin banyak anggota Kagama yang bergabung dengan Kagama Karawitan, sebagai komunitas yang peduli pada seni budaya bangsa, khususnya karawitan.

Meskipun berasal dari Sumatera Utara, namun Anny punya semangat kuat dalam berlatih karawitan Jawa. Bagi Anny, gamelan adalah warisan budaya yang harus dilestarikan.

“Bergabung dengan Kagama Karawitan membuat saya memiliki banyak pengalaman, banyak teman, sekaligus memberi kesempatan untuk menghibur banyak orang,” pungkas Anny.

Tio Cahya Sadewa, anggota termuda Kagama Karawitan, yang merupakan alumni Jurusan Sastra Jawa UGM angkatan 2016, mengungkapkan antusiasmenya untuk mengikuti pementasan ini karena ingin berkontribusi secara nyata di rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-74 UGM. “Bergabung dengan Kagama Karawitan, selain menjadi wadah untuk mempelajari seni karawitan, bagi saya juga menjadi ajang menambah relasi dengan sesama alumni,” ujarnya.