Universitas Gadjah Mada dan KAGAMA untuk yang kedua kalinya menggelar malam anugerah “Alumni Mengabdi Awards” sebagai bentuk apresiasi bagi alumni yang telah memberi dampak luar biasa pada berbagai bidang kehidupan. Penyerahan penghargaan dilakukan pada acara “Malam Alumni” yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-74 UGM di Grha Sabha Pramana, Sabtu (16/12). Sama seperti tahun sebelumnya, kali ini penghargaan diberikan kepada 5 alumni berprestasi.
Kelima alumni tersebut adalah Ritno Kurniawan (alumnus Fakultas Pertanian yang bergerak dalam konservasi hutan lindung), Haris Fuadi (alumnus Fakultas Peternakan yang menekuni pembinaan talenta muda sepak bola), Nadlrotus Sariroh (alumnus Fakultas Ilmu Budaya yang memperjuangkan hak-hak pekerja buruh gendong di Yogyakarta), Pande Putu Setiawan (alumnus Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang mendirikan Komunitas Anak Alam), dan Mukhanif Yasin Yusuf (alumnus Fakultas Ilmu Budaya yang merupakan aktivis isu disabilitas).
Pada tahun ini terdapat 56 nama yang didaftarkan sebagai calon penerima penghargaan, melalui penjaringan yang dilakukan oleh pengurus pusat, pengurus cabang, dan komunitas KAGAMA, serta tim yang dibentuk secara khusus. Penilaian terhadap kelayakan alumni untuk memperoleh penghargaan ditentukan berdasarkan tiga kriteria penilaian.
Pertama, mereka adalah alumni yang memiliki inisiatif, kemandirian, dan dapat berkolaborasi dengan pihak lain untuk mengembangkan gagasan menjadi praktik nyata dalam melindungi dan menyejahterakan masyarakat. Kedua, alumni memiliki komitmen, dedikasi, dan konsistensi dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan kehidupan rakyat. Ketiga, gagasan dan tindakan dalam membantu rakyat tersebut memiliki pengaruh nyata dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Dalam kata sambutannya, Rektor UGM, Prof. Ova Emilia menyatakan rasa bangganya kepada alumni yang sekarang jumlahnya sudah lebih dari 500 ribu, tersebar di seluruh penjuru tanah air dan manca negara, serta mengukir prestasi dalam berbagai jabatan dan posisi yang sangat membanggakan. Menurutnya, kiprah nyata tersebut merupakan hasil didikan karakter saat menuntut ilmu di UGM. “Seperti kita tahu, UGM adalah laksana kawah candra dimuka yang menempa alumni saat masih menjadi mahasiswa, sehingga karakter mereka menjadi pribadi yang tangguh,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Irfan Prijambada, selaku salah satu juri menyatakan mereka adalah alumni yang menguatkan akar, serta turut menjulangkan tinggi Universitas Gadjah Mada. “Mereka adalah pengabdi rakyat yang sesungguhnya, yang terkadang luput dari puja-puji dan laporan media,” tuturnya.
Salah satu juri lain, Ida Bagus Yoga Atmaja mengatakan penghargaan yang diberikan diharapkan dapat menghadirkan inspirasi dan penggerak bagi alumni lainnya untuk terus menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. “Selain untuk memberikan apresiasi kepada alumni, penghargaan ini juga diselenggarakan untuk mendokumentasikan apa saja kiprah alumni UGM dalam bidang pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.