Kagama Brebes Gelar “Festival Kampoeng Poerba”, Dihadiri Wamenkomdigi Nezar Patria

Dalam rangka merayakan HUT Kabupaten Brebes yang ke-347, Kagama Brebes menggandeng Pemkab Brebes menggelar sebuah event berjudul “Festival Kampoeng Poerba” di Desa Galuh Timur, Kec. Tonjong, Brebes, Kamis (23/1). Kampung Purba adalah julukan untuk Desa Galur Timur setelah ditemukannya situs dan artefak prasejarah di wilayah tersebut, yang diperkirakan lebih tua dibanding situs Sangiran.

Museum Purba Galuh Timur

Saat ini Pemkab Brebes sedang serius mengupayakan pengembangan Desa Galuh Timur sebagai destinasi wisata unggulan. Bahkan Pemkab telah membangun museum di Desa Galuh Timur khusus untuk menyimpan barang-barang artefak temuan dan memperbaiki infrastruktur jalan untuk memudahkan akses pengunjung menuju museum.

Sementara itu, pemerintah pusat juga telah menunjukkan kepeduliannya, lewat sumbangsih tim Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang melakukan penelitian. Tidak main-main, BRIN sampai membangun pusat penelitian di Maribaya yang diharapkan dapat mendukung potensi wisata ilmiah.

Pusat penelitian BRIN di Maribaya

KAGAMA Brebes yang selama ini telah menjadi mitra Pemkab dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat, juga tidak mau ketinggalan ikut mempromosikan Kampung Purba Galuh Timur agar semakin dikenal luas. HUT ke-347 Kabupaten Brebes dijadikan momentum oleh KAGAMA Brebes untuk menyelenggarakan kali pertama “Festival Kampoeng Poerba”. Sebuah festival yang bervariasi kegiatannya, seperti lomba vlog tentang Kampung Purba, ruwat fosil, bazaar UMKM, kirab tumpeng Cimplung, pawai obor, pementasan wayang, tari Kolosal Purba, serta berbagai macam kesenian, yang diadakan dari pagi sampai malam. Tujuannya, selain untuk mengangkat perekonomian rakyat, juga untuk semakin mempopulerkan nama Kampung Purba lebih luas lagi.

Yang terasa spesial, Wakil Menteri Komunikasi & Digital yang juga merupakan Sekjen PP KAGAMA, Nezar Patria berkenan hadir. Nezar sengaja hadir karena melihat potensi yang luar biasa dari Kampung Purba.

Sebelum Nezar mengunjungi lokasi festival, KAGAMA Brebes mengagendakan pertemuan Wamenkomdigi tersebut dengan Pj Bupati Brebes, Ir. Djoko Gunawan, M.T. pada sebuah restoran di wilayah Bumiayu. Hadir dalam pertemuan tersebut pejabat instansi terkait, Kepala Desa Galur Timur, dan sejumlah pengurus KAGAMA Brebes.

Mereka membicarakan banyak hal terkait dengan keberadaan Kampung Purba, sampai bagaimana caranya untuk mengangkatnya di kancah nasional. Banyak usulan dan juga sekaligus kritik yang disampaikan. Tak terasa 2 jam pembicaraan berlangsung, dan di akhir pembicaraan menghasilkan banyak masukan yang sangat bermanfaat. Langkah selanjutnya tinggal menunggu realisasinya tahap demi tahap.

Pada konferensi pers seusai acara pertemuan, Nezar Patria mengatakan potensi artefak arkeologis yang berada di Kampung Purba sungguh luar biasa. Dengan digelarnya festival, ia berharap perspektif masyarakat akan semakin terbuka, dan harapannya akan semakin banyak dukungan yang datang dari berbagai pihak.

Nezar tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Brebes atas perhatiannya terhadap Kampung Purba. Ia juga berterima kasih kepada pihak BRIN yang telah bersedia mendirikan pusat penelitian, dan membangun akses jalan menuju lokasi ekskavasi.

“Namun, hal itu belum cukup, sehingga ke depannya dibutuhkan suatu kolaborasi antar pihak kementerian terkait, untuk menjaga eksistensi artefak-artefak arkeologis di Kampung Purba,” tuturnya.

Nezar mengapresiasi peran serta dan kepedulian masyarakat sekitar dalam ikut menjaga harta warisan negara yang tiada terkira nilainya. Ia memuji langkah masyarakat yang telah mau berpartisipasi ikut serta menyelamatkan warisan sejarah dari komersialisasi perdagangan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Langkah Pemkab berkolaborasi dengan berbagai organisasi masyakarat sungguh layak diapresiasi. Selain itu saya juga mengapresiasi KAGAMA Brebes yang punya perhatian penuh terhadap konservasi warisan sejarah di Kampung Purba yang sangat historis,” pungkasnya.

Nezar Patria & Djoko Gunawan sedang memberikan pernyataan kepada pers

Sementara itu, Pj Bupati Brebes, Djoko Gunawan menambahkan pihaknya akan meminta Kementerian Kebudayaan untuk melakukan tindakan proteksi di kawasan penelitian agar potensi segala macam obyek penelitian tidak sampai keluar. Sehingga penelitian yang dilaksanakan di dalam lokasi ekskavasi bisa lebih maksimal.

“Kami juga akan mendorong potensi-potensi ekonomi di wilayah Galuh Timur dan sekitarnya, agar bisa menimbulkan ekonomi kreatif dari masyarakatnya,” ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Ketua KAGAMA Brebes yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab. Brebes, Ismu Subroto mengatakan wilayah Galuh Timur adalah daerah yang termasuk minus di Kabupaten Brebes. Sehingga diharapkan dengan diadakannya festival akan mampu mengangkat tingkat perekonomian masyarakat, dan semakin mempopulerkan nama Kampung Purba lebih luas lagi. Dengan demikian, apabila kelak benar-benar menjadi destinasi wisata potensial, dampaknya tentu akan sangat positip terhadap kesejahteraan warga.

“Inti dari festival adalah mengangkat budaya serta kearifan lokal,” tuturnya.

Ketua KAGAMA Brebes, Ismu Subroto (baju merah)

Ismu lalu menceritakan bagaimana perjuangannya bersama rekan-rekan KAGAMA Brebes dan kawan-kawan di Galuh Timur untuk mewujudkan festival terselenggara, mulai dari bagaimana mencari sumber pendanaan sampai mencari penampil. Ia bersyukur, rupanya banyak pihak yang bersedia memberikan donasi dan banyak seniman lokal yang tertarik mendukung secara sukarela. Sehingga akhirnya terwujudlah Festival Kampoeng Poerba untuk pertama kalinya.

“Untuk sumber pembiayaan kami sampai melakukan lelang domba Sakub dan hasilnya lumayan gede,” ujarnya sambil tertawa.

Alumnus Fakultas Kedokteran Hewan UGM angkatan 1987 itu merasa bangga gaung festival sampai tersebar luas, terbukti dengan banyaknya baliho ucapan selamat dari sejumlah tokoh masyarakat Brebes yang terpampang pada beberapa titik di seputaran Desa Galuh Timur. Hal itu menjadi pelecut semangat bagi Ismu dkk untuk mengadakannya kembali tahun depan.

“Alhamdulillah Festival Kampoeng Poerba edisi perdana sudah berjalan sukses. Kami merencanakan akan menjadikannya event tahunan, mengingat dampaknya yang begitu luar biasa. Mohon doa restunya,” pungkasnya.