Kagama Dorong Digitalisasi Lewat Workshop UMKM, Tekankan Transformasi Bisnis dan Teknologi

Yogyakarta — Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Lewat Workshop bertema “Digitalisasi dan Inovasi untuk Kagama UMKM,” Kagama menggandeng Universitas Amikom Yogyakarta sebagai tuan rumah kegiatan yang digelar Sabtu (24/5).

Acara ini diikuti oleh 48 peserta, yang sebagian besar adalah anggota Kagama UMKM yang bergerak di bidang kuliner, handicraft, hingga sektor kreatif lainnya. Workshop ini diadakan sebagai respon atas tantangan besar yang dihadapi UMKM, terutama dalam menghadapi era digitalisasi dan transformasi teknologi yang semakin pesat.

Digitalisasi Jadi Kunci Bertahan dan Tumbuh

Dalam sesi pertama, Narwanto Nurcahyo, MM. membawakan materi Digitalisasi UMKM. Ia memaparkan data yang menunjukkan bagaimana perilaku konsumen bergeser ke platform digital, termasuk dalam hal pencarian produk hingga transaksi.

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan. UMKM harus mulai go online, baik lewat marketplace, media sosial, maupun website sendiri. Jika tidak, kita akan tertinggal,” tegas Narwanto.

Ia juga memberikan tips praktis terkait pemilihan platform digital, pengelolaan akun bisnis, serta pentingnya data analytics untuk memahami perilaku pasar.

Branding, Bukan Sekadar Logo

Workshop berlanjut dengan materi Branding dan Promosi Produk oleh Wajar Bimantoro, S.Sn., M.Des., seorang desainer sekaligus akademisi. Wajar mengingatkan peserta bahwa branding tidak hanya soal membuat logo yang menarik, tetapi juga membangun cerita, citra, dan kepercayaan konsumen terhadap produk.

“Branding yang kuat bisa menjadi pembeda di pasar. Produk Anda bisa saja serupa dengan yang lain, tetapi jika Anda punya cerita dan visual yang kuat, konsumen akan lebih mudah mengingat,” ujar Wajar sambil menunjukkan contoh-contoh desain kemasan produk UMKM yang sukses.

Ia juga mengajarkan prinsip dasar desain visual, pemilihan warna, tipografi, hingga strategi membuat konten promosi yang efektif di media sosial.

Artificial Intelligence: UMKM Harus Melek Teknologi

Materi ketiga dibawakan oleh Netci Hesvindrati, SE., M.Kom. dengan tema Penerapan AI untuk Efisiensi dan Pemasaran. Netci memaparkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) kini mulai merambah ke skala bisnis kecil, bukan hanya perusahaan besar.

“Banyak pelaku UMKM yang mengira AI itu mahal dan hanya untuk bisnis besar. Padahal, sekarang sudah banyak tools berbasis AI yang bisa membantu Anda memprediksi tren pasar, membuat konten otomatis, bahkan menjawab chat pelanggan,” kata Netci.

Ia mendemonstrasikan beberapa aplikasi AI yang dapat digunakan pelaku UMKM, mulai dari tools desain berbasis AI, chatbot otomatis, hingga aplikasi analisis data untuk memetakan preferensi pelanggan. Para peserta tampak antusias mencoba langsung aplikasi yang diperkenalkan.

Manajemen Keuangan Digital Jadi Pondasi Bisnis

Workshop ditutup dengan materi Manajemen Keuangan dan Digitalisasi Pembukuan oleh Irton, SE., MM.. Menurut Irton, salah satu masalah klasik yang dihadapi UMKM adalah pencatatan keuangan yang masih dilakukan secara manual, bahkan sekadar di buku tulis.

“Kalau ingin naik kelas, UMKM wajib punya catatan keuangan yang rapi. Bukan cuma untuk tahu untung-rugi, tapi juga sebagai syarat mengakses pembiayaan dari bank atau lembaga keuangan,” papar Irton.

Ia memperkenalkan berbagai aplikasi akuntansi digital yang terjangkau dan mudah digunakan. Selain itu, Irton memberikan simulasi sederhana bagaimana menghitung margin keuntungan, cashflow, hingga laporan laba rugi menggunakan aplikasi berbasis digital.

Antusiasme Peserta dan Harapan Masa Depan

Peserta workshop terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Diskusi berlangsung interaktif, dengan banyak pertanyaan seputar bagaimana mempraktikkan materi yang disampaikan di bisnis masing-masing.

Tak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, kegiatan ini juga membuka peluang networking antar sesama pelaku UMKM. Banyak peserta saling bertukar kontak, ide kolaborasi, hingga rencana menjual produk secara bersama-sama di platform digital.

“Workshop ini adalah langkah kecil, tetapi sangat penting. Kami berharap Kagama UMKM bisa menjadi komunitas yang saling mendukung agar bisnis teman-teman semakin maju dan tahan menghadapi berbagai perubahan,” ungkapnya.

Dengan adanya kegiatan ini, Kagama membuktikan komitmennya dalam mendampingi UMKM agar lebih adaptif, inovatif, dan mampu bersaing di pasar yang kian kompetitif.