Desa Marente dan Juran Alas Bersiap Menuju Desa Inklusif lewat Pelatihan Bimtek selama 2 Hari

Desa Marente dan Juran Alas, di Kec. Alas, Kab. Sumbawa Besar, NTB termasuk terpilih menjadi pilot project Desa Inklusif Kagama dan Kemendesa PDTT. Sebagai langkah awal menuju desa inklusif, selama dua hari tanggal 3-4 Desember 2020, Kementerian Desa PDTT yang difasilitasi Kagama menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek). Karena letaknya berdekatan maka pembukaan dilakukan secara bersamaan di gedung sekolah SD Negeri 4 Alas, dengan dihadiri Pjs Bupati Sumbawa Besar, Dr. Zulkarnaen dari Kemendes, Kepala Desa Juran Alas Hasanudin, Rektor UTS (Universitas Teknologi Sumbawa) Dr. Chairul Hudaya, Ph.D, dan perwakilan dari PP KAGAMA, drg. Agus Ramli.

Suasana pembukaan Bimtek di SDN 4 Alas

Pembukaan diawali dengan sambutan dari Kades Juran Alas, Hasanudin, yang memaparkan profil desa, Desa Juran Alas mempunyai potensi di bidang pertanian, karena 1/3 lahan pertanian di Kec. Alas ada di desa tersebut. Di samping itu juga ada potensi pariwisata yang bila dikembangkan bisa menjadi sumber PAD bagi desa.

Perwakilan PP Kagama, Agus Ramli memberikan kata sambutan

Sambutan selanjutnya dari wakil PP KAGAMA, Agus Ramli, mengharapkan agar desa-desa yang sudah menerima Bimtek desa inklusif agar tidak berhenti di pelatihan saja. Diharapkan betul-betul kelak bisa menjadi desa inklusif, dan bahkan kalau bisa menjadi sekolah sekolah lapang bagi desa-desa lainnya.

Berikutnya wakil dari Kemendes dalam kata sambutannya mengharapkan agar desa bisa berkembang menjadi desa mandiri. Yang kemudian diakhiri sambutan Pjs Bupati, yang berharap kerjasama antara PP Kagama, Kemendes dan Kagama NTB dalam mengembangkan desa inklusif tidak hanya berhenti di 3 desa saja, tapi akan ada lebih banyak lagi desa inklusif di NTB.

Penandatanganan MoU antara Universitas Teknologi Sumbawa dan Kagama NTB

Selanjutnya Pjs Bupati membuka secara resmi pelatihan Bimtek desa inklusif. Setelah acara pembukaan dilakukan tanda tangan MoU antara UTS dan Kagama NTB.

Bambang Ertanto, fasilitator utama di Desa Marente

Lalu peserta Bimtek Desa Marente menuju Balai Desa Marente untuk mengikuti pelatihan. Begitu pula peserta dari Desa Juran Alas menuju Balai Desa Juran Alas. Di kedua desa peserta pelatihan terdiri dari unsur BPD, kelompok tani, kelompok perempuan, kaum difabel, tokoh masyarakat dan tokoh agama. Untuk Desa Marente Bambang Ertanto bertindak sebagai fasilitator, dibantu co-fasilitator Jayadi. Sedangan Desa Juran Alas, fasilitatornya Larry dibantu co-fasilitator Herman.

Selama dua hari Bimtek dilakukan dengan interaktif, dengan menggunakan permainan-permainan, role play, dan diskusi kelompok. Peserta diajak berefleksi, mengapa dalam kehidupan masyarakat ada sukses, sedangkan ada sebagian yang terpinggirkan. Dalam diskusi kelompok peserta menyelami diri dan lingkungan sekitar, lalu mengidentifikasi kelompok mana saja yang selama ini masih termarginalkan.

Di akhir pelatihan, peserta menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang diharapkan akan menjadi panduan dalam menyusun program berikut langkah-langkah teknis dalam upaya menjadikan desanya mampu mengimplementasikan prinsip inklusif dalam sistem pembangunannya untuk jangka waktu setahun ke depan. Di kedua desa penekanan prioritasnya hampir sama, yaitu pentingnya data desa, pelatihan berorganisasi, dan penambahan kader untuk melaksanakan RTKL.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*