Yogyakarta — Di tengah pandemi Covid-19 yang kian hari kian mengkhawatirkan ini membuat kecemasan di semua lapisan masyarakat semakin bertambah tanpa terkecuali. Tetap tinggal di rumah adalah pilihan paling bijaksana untuk saat ini. Selain yang bekerja mencari nafkah, dihimbau untuk tidak keluar rumah apabila tidak ada keperluan sangat penting.
Lalu apa yang bisa kita lakukan di tengah-tengah wabah berbahaya ini? Tentu saja banyak, minimal kita tidak ikut semakin membuat kisruh suasana dengan postingan-postingan hoax di media sosial misalnya. Apa saja sebenarnya bisa kita lakukan sesuai kemampuan kita & di ruang lingkup kita masing-masing. Prinsip itulah yang menginspirasi Keluarga Gelanggang (alumni + pegiat yang masih aktif) membuat gerakan “Gelanggang Bergerak” untuk ikut peduli membantu penanganan pandemi Covid-19 khususnya di lingkungan kampus UGM & gelanggang. Rahman Hidayat atau biasa disapa Cak Man (Teknik Nuklir ’81) ditunjuk menjadi penanggung jawabnya.
“Terus terang kita khawatir dengan kondisi yang ada, namun justru hal itulah yang membikin kita timbul kepedulian untuk berbuat sesuatu, minimal terhadap kampus tercinta. Kita mencoba berbuat apa yang bisa kita lakukan, bukan berdasar dana yang kita miliki. Alhamdulillah gayung bersambut, banyak fihak yang akhirnya mendukung ide kita khususnya dari warga Keluarga Gelanggang sendiri yang antusias mendaftarkan diri jadi relawan,” ujar Cak Man.
“Sejak ide awal bergulir kita sudah melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 UGM. Jadi kegiatan “Gelanggang Bergerak” ini di bawah koordinasi Satgas Covid-19 secara resmi, serta semua kegiatan kita sepengatahuan dan sesuai arahan mereka,” imbuh Cah Man.
Sementara itu Iqbal Tuwasikal yang merupakan salah satu koordinator “Gelanggang Bergerak” mengatakan bahwa ada 3 kegiatan utama yang dicanangkan. Yang pertama adalah sosialisasi pencegahan Covid-19 melalui berbagai media, khususnya dengan penyebaran flyer atau poster via media sosial. Berbagai desain menarik telah tercipta dari tangan-tangan kreatif dengan tema yang santai cenderung humor namun mengena di kalangan audiens.
Kedua, pembuatan hand sanitizer di gelanggang yang melibatkan adik-adik mahasiswa sebagai relawan. Di tengah kelangkaaan bahan baku & botol sebagai wadah hasil akhir, para relawan tersebut tetap semangat menjalankan tugasnya. Sampai saat ini sudah sekitar 100 liter lebih hand sanitizer yang diproduksi. Selain itu juga dilakukan tutorial pembuatan hand sanitizer kepada masyarakat dengan bahan baku yang mudah diperoleh masyarakat umum.
Yang terakhir adalah program penyemprotan disinfektan di lingkungan kampus UGM & sekitarnya. Untuk program ini Keluarga Gelanggang bersinergi dengan PK4L UGM dalam pelaksanaannya. Sejumlah 60 relawan yang terdiri dari mahasiswa maupun alumnus UGM telah bersedia bergabung.
Tim petugas penyemprotan disinfektan disiapkan 10 tim, masing-masing 2 orang setiap tim. Target penyemprotan di seluruh lingkungan kampus UGM. Target penyelesaian 11 hari dengan jam kerja 7 jam dibagi dalan 2 shift masing-masing 3 jam per shift dengan jeda istirahat pergantian shift 1 jam. Hari Sabtu (21/03/2020) adalah hari pertama penyemprotan disinfektan, dimulai dari rumah dinas Rektor & Wakil Rektor di kompleks Bulaksumur Blok D, F & G. Dengan target 11 hari kerja maka diperkirakan akan berakhir pada tanggal 31 Maret 2020.