Oleh: Murti Maharini
“Luar biasa…!”
Kata itulah yang layak disematkan buat dusun kami saat ini. Bagaimana tidak, disaat terjadinya pandemi covid-19 yang memberi dampak buruk bagi berbagai sektor kehidupan manusia saat ini, kami seluruh warga berusaha tetap tegar dan semangat untuk menghadapinya.
Salah satu langkah kami adalah menumbuhkan semangat gotong royong “jogo tonggo” melalui canthelan. Lewat canthelan ini kami bisa melakukan gerakan untuk saling berbagi. Yang mampu dan mau bisa memberi, yang membutuhkan bisa mengambil. Apapun bisa untuk berbagi, meski satu ikat kangkung pun bisa ikut dicanthelkan. Jangan pernah meremehkan besar kecilnya suatu barang karena mungkin barang tersebut berarti kecil bagi kita namun bisa berarti besar untuk orang lain. Ya itulah prinsip kami, apapun yang ingin kami bagikan bisa ikut dicanthelkan di dusun kami.
Dusun kami Burikan, Sumberadi, Mlati, Sleman dihuni sekitar kurang lebih 300-an kepala keluarga dan terdiri dari 6 RT. Sebagian besar bermata pencaharian petani dan tenaga harian lepas. Terjadinya pandemi ini tentunya membawa dampak dengan menurunnya perekonomian desa. Namun, hidup di desa menjadi keberuntungan kami di tengah pandemi ini, karena sebagai orang desa sebagian besar masih punya lahan luas dan sawah untuk bertahan hidup.
Diawali pada tanggal 17 Mei 2020, canthelan akhirnya terwujud di dusun kami, yang diawali dengan swadaya dan stimulan dari Kagama Care. Hari pertama 10 paket sederhana kami canthelkan di titik lokasi di wilayah RT 04 yang berada di jalan pinggir dusun. Respon warga mungkin awalnya agak kaget dengan canthelan ini. Pengambil canthelan warga dalam dusun dan orang luar dusun yang kebetulan lewat.
Masuk di hari ke-3 kami menambah satu titik yang lokasinya berada di tengah dusun, yang harapannya bisa diakses lebih mudah oleh warga dusun sendiri. Hari demi hari canthelan itu semakin berkembang, bahkan bantuan donasi dari warga dusun dan luar dusun semakin mengalir.
Seiring bertambahnya bantuan, pada hari ke-12 kami berupaya menambah titik lokasi lagi. Kali ini titik lokasi berada di RT 05 yang letaknya berada di jalan tengah dusun. Dengan dibentuk koordinator di tiap RT akan lebih mudah mengelola canthelan, warga yang ingin ikut menambah canthelan dikumpulkan di koordinator RT yang kemudian dikelola supaya canthelan bisa berumur panjang.
Di hari ke-16 canthelan di dusun kami bertambah di dua titik sekaligus yaitu di RT 02 dan RT 03. Dan dilanjut di hari ke-17 wilayah RT 01 pun mengikuti jejak memasang canthelan. Dengan bantuan penuh koordinator masing masing RT canthelan ini bisa berjalan lancar, mampu mengarahkan warga sekitar untuk mengelola dan saling menjaga serta mengisi di canthelan.
Di hari hari awal berdirinya titik lokasi baru, sengaja kami bantu dengan menyuplai bahan untuk isi canthelan. Di hari hari kemudian, di tiap titik lokasi baru tersebut sudah semakin banyak yang membantu dengan partisipasi warga RT setempat.
Akhirnya setelah 17 hari berjalan dusun kami memiliki 6 lokasi titik canthelan yang tersebar di tiap tiap RT. Sungguh luar biasa bagi kami, karena guyub rukun warga sangat terasa di acara berbagi lewat canthelan ini. Hampir setiap pagi tempat titik lokasi canthelan di masing masing RT sudah terisi dengan bahan makanan baik mentah atau matang.
Banyak warga yang terbantu dengan memanfaatkan isi canthelan. Semangat warga untuk saling berbagi semakin tumbuh pesat di dusun kami. Prinsip bersedekah yaitu “ora lokak malah kebak” memang terbukti betul. Keikhlasan dan ketulusan warga untuk berbagi memang patut untuk diapresiasi. Kami tidak sungkan lagi jika ingin membagi apa yang kami miliki meskipun dianggap sedikit, semua bisa ikut dicanthelkan. Semua bisa mengambil canthelan dan semua bisa menambah canthelan. Gotong royong jogo tonggo tetap terus kami upayakan demi kesejahteraan bersama, gemah ripah loh jinawi.
Terima kasih atas semua partispasi warga dan dukungan donasi dari banyak pihak, semoga virus kebaikan ini semakin menyebar di manapun dan kapanpun. Amin.
Leave a Reply