Asyiknya Vinyasa Dasar Bersama Kagama Yoga

Oleh: Hani Rai

Nusantara Beryoga Bersama Kagama (NBBK), yoga daring mingguan yang sudah berjalan sejak Juni 2020, pada Minggu pagi (29/08/2021) kembali digelar dan diikuti sekitar 70 peserta dari seluruh penjuru Nusantara. Para peserta yoga dengan gembira memompa endorfin bersama dengan berlatih asana (olah tubuh), pranayama (olah nafas) dan pratyahara (menarik perhatian ke dalam diri) yang merupakan dasar-dasar (basic) dari Kagama Yoga.

Masih dalam suasana memperingati hari kemerdekaan, dengan dresscode merah-putih, instruktur Ode Purnama dibantu peraga Oka Rupadini memimpin latihan langsung dari Bali, dengan tema Vinyasa Dasar (Basic Vinyasa). Latihan diawali dengan pratyahara dan doa, dilanjutkan gerakan-gerakan pemanasan di antaranya table pose (bharmanasana), cat pose (marjariasana), cobra pose (bhujangasana), downward-facing dog (adho mukha svanasana), dan standing forward bend pose (uttanasana). Tak hafal nama-nama asana tak apa-apa karena dalam memberikan instruksi Bli Ode selalu memberi contoh peragaan setiap gerak dan posenya.

Untuk membangkitkan semangat, peserta kemudian diajak menggerakkan tangan, bahu, kaki, pinggul dan pinggang dalam vinyasa (rangkaian gerakan yang mengalir), pelan tapi kuat, dalam warrior 1,2 (virabadrasana 1,2), variasi crescent pose (anjaneyasana) serta “vinyasa wajib” Sun Salutation (Surya namaskara) menyapa matahari.

Latihan dilanjutkan dengan vinyasa yang menguatkan otot-otot serta membangkitkan tenaga diantaranya kombinasi warrior 3 (virabadrasana 3), side angle pose (parsvakonasana) dan triangle pose (trikonasana) yang mengalir lembut. Kaki, tangan dan semua anggota badan bergerak berirama selaras dengan nafas, pikiran berhenti mengendalikan, cukup mengamati nafas dan badan saja. Latihan menguatkan badan memuncak pada sikap belalang, locust pose (salabhasana)

Menuju latihan keseimbangan, peserta antara lain melakukan tree pose (vrikshasana) dan crow pose (bakasana) yang di kalangan Kagama Yoga lebih dikenal dengan sikap ayam. Kaki yang bergetar-getar atau jatuh, tangan yang meraih tak sampai, tarikan otot paha yang sakit adalah hal yang wajar. “Mari nikmati sakitnya beramai-ramai, bersama-sama,” canda Bli Ode yang sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun beryoga. Keraguan, ketakutan dalam pikiran dan nafas yang tidak teratur justru akan membuat hilang keseimbangan.

Latihan vinyasa dasar ditutup dengan gerakan duduk, memutar (twisting) dan gerakan tidur. Dengan perlahan dilakukan diantaranya seated forward bend pose (paschimotanasana), butterfly pose (badhakonasana), boat pose (naukasana) dan istirahat sempurna dalam sikap Savasana.

Pada sesi tanya-jawab sehabis latihan, seorang peserta bertanya, “Bagaimana berlatih yoga bagi  pasien osteoporosis?”

“Ada beberapa opsi untuk tiap gerakan yoga, maka penting bagi peyoga untuk mengamati tubuhnya dan melakukan asana yang sesuai dengan batas kemampuannya. Dengan rutin berlatih lama-lama tubuh akan menemukan batas kemampuan dan ritmenya sendiri,” terang Bli Ode.

Patah Ansori, ketua Kagama Yoga, menambahkan bahwa beryoga itu bukan memaksa melainkan membujuk, membujuk tubuh untuk bugar dan lentur, membujuk nafas lengkap berirama, membujuk pikiran untuk tenang serta membujuk jiwa agar damai senantiasa.

Namaste.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*