Syawalan Virtual Keluarga Alumni Ilmu Hubungan Internasional UGM (KAHIGAMA): Silaturahmi Sekaligus Berdonasi

Oleh: Wiwit Wijayanti

Pada hari Sabtu (6/6/2020) Keluarga Alumni Ilmu Hubungan Internasional UGM (KAHIGAMA) mengadakan acara “Syawalan KAHIGAMA & KAHIGAMA Charity” secara virtual. KAHIGAMA Charity (Give A Little, Help A Lot) adalah kegiatan sosial untuk membantu mahasiswa HI dan alumni HI yang keadaan sosial ekonominya saat ini berdampak oleh pandemi wabah COVID-19. Acara berlangsung secara meriah mulai dari jam 13.00 s/d 15.00 WIB dan diikuti oleh 150 peserta, dimana peserta tertua berasal dari angkatan 1975 sedangkan yang termuda angkatan 2016.

Gatot S, Dewobroto, Ketua KAHIGAMA

Gatot S. Dewobroto, Ketua Kahigama yang tampil di awal acara memberikan apresiasi kepada alumni milenial karena merekalah acara bisa terselenggara. Ia juga membicarakan tentang pergantian pengurus Kahigama & serta mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang berkenan menyumbang di acara Kahigama Charity.

Nur Rachmat Yuliantoro, Kepala Departemen Ilmu Hubungan Internasional

Nur Rachmat Yuliantoro, Kepala Departemen Ilmu Hubungan Internasional, mewakili lembaga yang dipimpinnya menyatakan  Departemen HI sangat berterima kasih pada Kahigama yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan departemen, khususnya dalam kegiatan Kahigama Charity. Di mana dana yang diserahkan kepada Departemen HI akan digunakan untuk membantu adik-adik yang terdampak Covid-19.

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang juga hadir menegaskan bicara sebagai alumni, bukan sebagai Menlu, kita hidup dalam situasi yang berbeda dan bisa jadi kita tidak bisa kembali penuh seperti pre-covid. Untuk itu kita perlu dipersiapkan sebagai pribadi, keluarga, dan lingkungan. Business as usual tidak dapat dilakukan. Kesehatan adalah prioritas. Kita harus berperan untuk melandaikan kurva penyebaran covid dan bersama-sama menyangga perekonomian negara. Pandemic ini adalah keprihatinan global.

Di antara 10 besar dunia untuk confirmed cases, 8 di antaranya adalah negara G20. Penanganan covid tidak hanya menjadi tantangan bagi negara berkembang, tapi juga negara-negara adidaya. Kita harus memperhatian kenaikan angka confirmed cases covid. Maka kita harus disiplin dalam memasuki tatanan baru, protokol kesehatan benar-benar harus dilakukan. Jika terjadi gelombang kedua, kondisi kita akan berat. Maka kita harus berperan jangan sampai gelombang kedua masuk bersamaan dengan dibukanya kegiatan perekonomian. Dalam situasi ini kita harus mengupayakan untuk saling menolong, inject energy positif bagi masyarakat, gotong royong dan persatuan sangat penting saat ini. Bukan untuk siapa-siapa, hanya untuk Indonesia.

Sehabis Retno Marsudi menyampaikan pidatonya, ada sambutan perwakilan alumni dari berbagai benua: Toronto Canada, Rusia, Praha, Mauritius Afrika, Wina Austria, Vatikan Roma, Canberra Australia, Jedah, Bahrain, India, Singapura, dan London. Secara umum mereka menyampaikan kondisi pandemic Covid-19 di lokasi masing-masing. Belajar dari pengalaman banyak negara ini, ketika seluruh komponen bangsa bersatu untuk menghadapi krisis ini, sedalam apapun krisis yang dialami, akan dapat diatasi dengan lebih cepat dan lebih baik.  Semua individu harus menjalankan perannya masing-masing.

Abdul Wahid Maktub memberikan tausiyah & doa

Karena acara syawalan maka ada juga sesi tausiyah dan doa yang diisi oleh ustadz Abdul Wahid Maktub. Intinya, kita perlu satu ketenangan dalam melihat kehidupan ini agar lebih holistic. Manusia harus kembali kepada ketuhanan dan kemanusiaan. Dalam perubahan yang begitu cepat kita harus melakukan evaluasi value pada diri kita. Value manusia ada pada visi misinya, untuk apa hidup di dunia ini. Alumni HI harus dapat memberikan new vision bagi masyarakat dan agar dapat melakukan perubahan dalam tata kehidupan.

Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng & Ketua Umum PP Kagama

Ketua Umum PP KAGAMA Ganjar Pranowo yang juga berkenan hadir mengapresiasi seluruh upaya yang dilakukan oleh alumni di seluruh penjuru dunia untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19. Dan Kahigama yang alumninya ada di seluruh pelosok dunia dituntut peran sertanya juga. Saat ini KAGAMA concern pada kelangsungan kuliah adik-adik mahasiswa. Ganjar mengajak alumni untuk membantu mahasiswa agar dapat terus mendapatkan pendidikan. Kepedulian harus terus kita jaga, lestarikan nilai-nilai kemanusiaan kita, tidak harus selalu dengan memberikan donasi uang, tapi juga dengan tindakan kemanusiaan yang lain seperti misalnya KAGAMA Cantelan. Ganjar juga mengucapkan terima kasih kepada KAHIGAMA. Semoga makin kompak, makin menginspirasi. Semoga semakin banyak diplomat ulung Indonesia dari KAHIGAMA. 

Terakhir panitia mengupdate saldo kegiatan KAHIGAMA Charity pada pukul 15.10 WIB berjumlah Rp. 45.295.223. Bagi yang belum sempat menyumbang masih dibuka kesempatan untuk berdonasi dengan mengirimkan transfer kepada Anindita Kusumastuti Haryanto – Rek. Bank Mandiri 135.000.528.131.4.