Kagama Wonogiri Melakukan Pendampingan Pencanangan dan Pembangunan Desa Buah & Laboratorium Hortikultura di Desa Sendang, Wonogiri

Beberapa saat yang lalu, Sigit Rahadi (Biologi ’83) bersama beberapa teman-teman dari Kagama Wonogiri menyambangi sekaligus panen bareng berbagai sayuran yang merupakan hasil sumbangan tim Kagama Care Ketahanan Pangan di daerah Wonogiri. Ada lahan memanfaatkan fasum kompleks perumahan sekitar 200 m2 yang  ditanami cabai, terong, tomat, jagung manis, kangkung, dll. Hasilnya lumayan bagus dan dinikmati oleh warga sendiri, siapa pun boleh mengambil pada saat panen bersama.

Pada acara tersebut Sigit berkenalan dengan seorang warga, yang biasa disapa pak Zak. Ternyata pak Zak bekerja di sebuah LSM yang mendapat tugas memetakan daerah miskin di eks Karesidenan Surakarta. Ia bercerita beberapa daerah yang butuh pendampingan serta solusi berbagai permasalahan yang timbul di desa miskin tersebut, antara lain gangguan kera yang pada waktu kemarau menyerbu tanaman warga.

Seminggu kemudian, pak Zak menginformasikan ada beberapa desa yang tertarik untuk mengundang Sigit presentasi. Salah satunya adalah desa Sendang, Kec. Wonogiri, Kab. Wonogiri. Info dari Kepala Desa, desa Sendang sudah menganggarkan dana untuk membuat desa wisata buah sekaligus laboratorium hortikultura.

Desa Sendang memang terkenal sebagai desa wisata, karena letaknya persis di barat waduk Gajahmungkur Wonogiri. Obyek wisata yang sudah ada antara lain obyek wisata waduk, paralayang, perahu boat, pemancingan, rumah makan berbagai olahan ikan, karamba, dll. Nah, untuk melengkapi obyek wisata, dirancanglah membuat desa dan lab buah memanfaatkan lahan kas desa seluas kurang lebih 6500 m2  yang terletak di dusun Kembang, dekat take off kegiatan olah raga paralayang.

Presentasi dihadiri oleh semua perangkat desa Sendang, perwakilan karang taruna, anggota PKK, relawan SAR, dan unsur lain yang terkait. Respon peserta sungguh luar biasa, terbukti setelah presentasi banyak sekali pertanyaan yang dilontarkan. Waktu 2 jam yang diberikan molor menjadi 4 jam. Kemudian masih disambung pembicaraan dengan perangkat desa yang menyangkut teknis budidaya, sehingga sampai sore baru selesai.

Ternyata Desa Sendang sudah menyiapkan dana untuk pengadaan bibit. Ada dana sebanyak 50 juta rupiah yang dibelanjakan buat membeli 70 bibit alpukat, 30 klengkeng, 36 durian, 120 anggur tablegrapes berbagai jenis, serta 200 meter plastik UV untuk membuat green house sederhana.

Seusai acara, dimulailah penanaman bibit buah yang melibatkan warga dan relawan. Sukamto, Kepala Desa Sendang berkenan mengawali atau “miwiti” penanaman bibit tersebut disertai dengan doa. Sigit sangat senang melihat harapan yang terpancar di mata warga. Ia bersama Ratna Puspitasari (Fisipol ’98) sebagai perwakilan dari Kagama Wonogiri siap mendampingi warga secara berkelanjutan agar hasilnya sesuai dengan harapan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*