Semarakkan Dies Natalis ke-74 UGM, Kagama Riau Sinergi TPPS Riau Gelar Berbagai Kegiatan Sosial

Dalam rangka menyemarakkan Dies Natalis ke-74 Universitas Gadjah Mada, Kagama Pengda Riau bersinergi dengan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Riau, menggelar kegiatan bakti sosial yang dipusatkan di halaman Kantor Dinas Sosial Riau, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Minggu (26/11).

Ketua panitia kegiatan, Heri Yanto mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada TPPS Riau dan semua pihak yang sudah sepenuh hati mendukung kegiatan mulia tersebut. Heri menyebutkan, bukan hanya satu, namun ada banyak rangkaian kegiatan yang dilaksanakan.

“Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan yakni mulai dari donor darah, senam masal, pelayanan kesehatan, penyuluhan osteoporosis dan pelayanan KB, serta penyuluhan dan edukasi stunting, Harapannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan kegiatan yang saya sebutkan terakhir bisa mendukung percepatan penurunan stunting,” ujar Heri.

Sekretaris TPPS Riau, Fariza menambahkan, saat ini angka stunting di Riau sudah ada pada level 17%. Pihaknya menargetkan, hingga akhir tahun mendatang angka stunting di Riau bisa turun hingga 14%, sesuai dengan target nasional.

“Terimakasih banyak kepada Kagama Riau yang sudah berkenan berkolaborasi dengan kami. Semoga kita bisa terus bekerja sama di bidang kesehatan masyarakat, khususnya penanganan masalah stunting,” harap Fariza.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Provinsi Riau yang juga merupakan Ketua Kagama Riau, Emri Juli Harnis mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TPPS Riau dan Kagama Riau yang sudah menginisiasi kegiatan ini. Karena saat ini penurunan stunting merupakan salah satu fokus dari pemerintah. 

Emri melanjutkan, stunting merupakan ancaman terhadap kualitas hidup produktivitas dan daya saing bagi pembangunan sumber daya manusia. Menurutnya, ada banyak faktor yang memengaruhi, seperti praktik pengasuhan yang tidak tepat.

“Kemudian juga faktor makanan bergizi yang masih kurang karena harga makanan bergizi yang lebih mahal. Terjadinya infeksi berulang bisa berdampak pada pertumbuhan anak. Beberapa faktor penyebab stunting pada dasarnya dapat dipantau untuk mencegah stunting,” pungkas Emri.