Yoga Mahardika Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77 di Balairung Dihadiri oleh Rektor UGM

Dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke-77, UGM bersinergi dengan PP Kagama menggelar kegiatan Nusantara Beryoga Bersama Kagama (NBBK) berjudul “Yoga Mahardika” di Balairung, Minggu (7/8/2022). Acara yoga spesial tersebut dihadiri oleh sekitar 50 orang peserta, mayoritas berasal dari dua komunitas yoga yang selama ini setia mendukung pelaksanaan NBBK, yaitu Kagama Yoga dan Padma Yoga.

Kegiatan menjadi terasa spesial karena kehadiran Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG (K), Ph.D., dan juga instrukturnya adalah selebritis top Anjasmara yang hadir secara daring dari Nabire, Papua. Turut hadir pula Direktur Kemitraan Alumni dan Urusan Internasional UGM, Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Sc., Apt.

Prof. Ova menyapa peserta yoga

Sebelum acara yoga dimulai, berkenan memberikan kata sambutan secara daring Wasekjen VI PP Kagama, Sulastama Raharja. Dilanjutkan dengan sapaan kepada semua peserta dari Prof. Ova yang hadir langsung di Balairung. Rektor mengatakan sejak kira-kira 3 tahun yang lalu, UGM sudah mencanangkan apa yang disebut dengan istilah ‘health promoting university’, yaitu universitas yang mempromosikan kesehatan.

Prof. Ova secara sungguh-sungguh ikut beryoga di Balairung

Setelah itu barulah acara yoga secara hybrid offline & online dimulai, dengan instruktur Anjasmara. Untuk kegiatan yang offline disiarkan langsung dari Balairung lewat Zoom Meeting. Di Balairung, Prof. Ova dengan sungguh-sungguh mengikuti gerakan yang diajarkan.

Anjasmara hadir memberikan pelatihan secara daring

Selama sekitar 1 jam Anjasmara mengajarkan beberapa macam gerakan yang membuat peserta di Balairung semakin deras mengucur keringatnya. Beberapa peserta di Balairung nampak kelelahan mengikuti gerakan yang diinstruksikan Anjasmara, namun mereka tetap semangat mengikutinya sampai rampung.

Seusai acara berlangsung, ketua Kagama Yoga, patah Ansori mengatakan komunitas yang dipimpinnya memandang yoga bukan sebatas sebagai olah-raga semata melainkan juga sebagai laku seni. Sebagai sebuah laku seni, beryoga ala Kagama diusahakan selalu “dulce et utile”, yaitu menyenangkan dan bermanfaat, mranani lan migunani.

“Asana (olah tubuh), Pranayama (olah napas), Pratyahara (pemusatan perhatian ke dalam diri) dan kemanunggalannya dalam Vinyasa (rangkaian pose dan gerak tubuh yang mengalir) dipercaya bisa meningkatkan kesehatan badan, pikiran dan jiwa,” pungkas Patah.