Oleh: Y. Sri Susilo*
Keluarga Alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Angkatan 1986 (Kafegama 86) bekerjasama dengan Pengurus Pusat ISEI, dan Asian Development Bank (ADB) menyelenggarakan webinar internasional pada hari Jumat (6/8/2021). Webinar tersebut bertajuk “Stregngthening Economic Resilience in the Midst of Prolonged Covid-19 Pandemic”. Narasumber yang hadir adalah Edimon Ginting (Deputy Director General ERCD, ADB), Doddy Zulverdi (Executive Director-Head of International Department Bank Indonesia), James P. Walsh (Senior Resident Representative for Indonesia, IMF) dan Hal Hill (Profesor Emeritus of South Asia Econominies, ANU). Memberikan sambutan pengantar webinar Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan RI) dan Perry Warjiyo (Gubernur BI). Bertindak selaku moderator adalah Dinna Prapto Raharja (Dosen UBINUS/Founder Synergy Policies).
“Salah satu tujuan webinar internasional ini adalah untuk membahas kemajuan dan kebijakan lanjutan dalam penanganan COVID-19, serta proses pemulihan ekonomi Indonesia ke depan”, ungkap M. Edhie Purnawan (Ketua Kafegama 86 dan Ketua Badan Supervisi BI) selaku ketua panitia penyelenggara.
Dalam sambutan pembuka, Edhie Purnawan menyatakan bahwa salah satu kunci pemulihan ekonomi adalah percepatan program vaksinasi. Pernyataan tersebut didasarkan pada pengalaman dari beberapa negara maju, seperti misalnya Inggris dan beberapa negara di Eropa dan Amerika Utara.
“Faktor lain untuk kondisi Indonesia adalah pengendalian penyebaran virus yang disertai kebijakan stimulus bagi pelaku ekonomi baik skala mikro, kecil, sedang dan besar”, tegas Edhie Purnawan yang juga merupakan dosen FEB UGM.
“Pemulihan ekonomi di beberapa negara Asia berbeda kecepatannya karena perbedaan keberhasilan di dalam menangani pandemi Covid-19”, tegas Edimon Ginting (Ekonom ADB / Ketua Bidang Akademik Kafegama 86) salah satu narasumber.
Menurut Edimon, Salah satu karakteristik yang menarik dari virus varian Delta di India adalah kasus harian naik dengan sangat cepat tapi juga turun dengan cepat didalam 3 bulan. Kondisi tersebut dikarenakan 2/3 dari masyarakat di India sudah divaksin sehingga antibodinya sudah relatif bagus, baik karena vaksin maupun karena terjangkit virus secara langsung.
“Mempercepat vaksinasi dan menambah kapasitas sistem kesehatan tetep merupakan strategi terpenting untuk mendukung pemulihan ekonomi unruk jangka pendek”, tegas Edimon.
Selanjutnya dalam jangka menengah, Indonesia perlu memperbaiki program pembanguman manusia, mempercepat digitalisasi dan melakukan reformasi di berbagai bidang agar mendapat manfaat yang lebih besar dari globalisasi dan penanaman modal asing langsung, demikian pungkas Edimon.
*) Penulis adalah Sekretaris Kafegama 86 & Humas Panitia Penyelenggara
Leave a Reply