UGM Berdayakan Semua Faskesnya untuk Mempercepat Penanganan Covid-19

Hampir dua tahun pandemi melanda dan belum bisa dipastikan kapan akan berakhirnya. Semua pihak berusaha untuk mempercepat mengakhiri pandemi dengan berbagai cara. Termasuk UGM sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang peduli pada kesehatan segenap civitas akademikanya dan juga masyarakat umum.

Sejak awal pandemi, UGM telah mendukung program pemerintah dalam penanganan Covid-19. Salah satu jalan yang ditempuh adalah penanganan lewat semua sarana fasilitas kesehatan yang dimilikinya. Yaitu Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Gadjah Mada Medical Center (GMC) dan Klinik Korp Pegawai Gadjah Mada (KORPAGAMA).

Dalam konteks penanganan Covid, ketiga faskes tersebut bekerja di bawah koordinasi Bidang Operasional Satgas Covid-19 UGM. Pelayanan yang diberikan banyak yang sama, meski juga ada yang sedikit membedakan.

Untuk pelayanan skala ‘berat’ dilakukan di RSA UGM karena ketersediaan sarana dan prasarananya, semisal tersedianya Instalasi Gawat Darurat, ruang untuk menampung mereka yang isoman, dan kamar rawat inap untuk mereka yang harus opname. Untuk pelayanan ringan bisa dilakukan di GMC atau Klinik Korpagama.

Suasana pendaftaran tes swab antigen di GMC

GMC yang terletak di kompleks Sekip Blok L 3, dan Klinik Korpagama yang berada di Jl. Agro 38c Kocoran Caturtunggal, selain memberikan pelayanan kepada segenap civitas akademika, juga melayani masyarakat umum. GMC setiap hari kerja melayani pemeriksaan tes swab antigen. Juga menjadi tempat layanan vaksinasi Covid-19 dengan kemampuan pemberian sekitar 100 vaksin per hari.

Dr. Yayuk Soraya, Kepala GMC, mengatakan GMC juga mengampu shelter di Asrama Darmaputera UGM yang berada di daerah Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta. Saat ini menampung sekitar 180 civitas UGM yang sedang menjalani isoman.

“Sebagai fasilitas kesehatan, GMC berusaha semaksimal mungkin mendukung  program pemerintah untuk mempercepat penurunan Covid-19, melalui strategi 3T (testing, tracing, treatment), vaksinasi, dan melakukan penyuluhan lewat kerja sama dengan media internal serta eksternal.” ucap dr. Yayuk.

Petugas di Klinik Korpagama bersiap-siap mengirim sampel lendir ke lab Mikro Biologi FKKMK UGM

Di pelayanan faskes lainnya, Klinik Korpagamma juga melayani swab antigen setiap hari kerja pukul 08.00 – 14.00 WIB. Namun di sana tidak ada program vaksinasi.  Untuk melengkapi pelayanan, Klinik Korpagama menyediakan pelayanan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) secara gratis 3x seminggu yaitu setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.

Drg. Asikin Nur, M.Kes, Ph.D, selaku penanggung jawab kegiatan tes PCR di Klinik Korpakagama, mengatakan pelayanan per hari maksimal untuk 30 orang dan hanya diberikan waktu 2 jam saja, yaitu  mulai dari jam 8 sampai dengan jam 10 pagi. Karena hasil tes harus segera dikirim ke lab Mikrobiologi FKKMK UGM, di bawah tanggung jawab Prof. dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D., Sp.MK(K). Sore hari sebenarnya hasil uji lab sudah bisa diketahui, namun secara resmi penyampaian kepada orang yang dites keesokan harinya secara online.

“Saat melakukan pelayanan minimal ada 5 nakes yang terlibat, 3 petugas swaber, 1 admin, dan 1 teknisi. Ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pada awal Juli kemarin dimana Satgas Covid-19 UGM telah melakukan pelatihan swaber kepada para nakes di lingkungan UGM. Para nakes tersebut berasal dari unsur karyawan Korpagama sendiri, GMC, Pusat Studi Ilmu Keperawatan FKKMK, Vokasi Keperawatan, FKG, dan Fakultas Farmasi. Korpagama sebagai penyangga utamanya.” ucap drg. Asikin.

Sutono (paling kanan) & drg. Asikin Nur (paling kiri) bersama petugas tes PCR di Korpagama

Wakil Komandan Satgas Covid-19 UGM, Sutono, S.Kp., M.Sc., M.Kep., menjelaskan bahwa saat ini mereka yang melakukan tes PCR di Korpagama adalah tindak lanjut hasil tracing dari tim Tracing Satgas SHE FK-KMK UGM, terhadap civitas FK-KMK yang mempunyai riwayat kontak erat dengan orang /civitas dengan konfirmasi positif Covid-19, melalui pelayanan hotline yang disediakan.

“FKKMK mempergunakan sistem Safety Health Environment (SHE) sebagai dukungan terhadap program 3T manajemen Covid-19 dari Pemerintah, untuk meningkatkan cakupan pelacakan kasus Covid-19 di wilayah DIY. Kami berharap program ini akan semakin bermanfaat kepada lebih banyak orang lagi, apabila sistem ini dikembangkan di semua fakultas dan unit kerja yang berada di lingkungan UGM. Saat ini kami dari Satgas Covid-19 UGM dengan dukungan dari Rektorat, sedang mempersiapkannya” ujar Sutono mengakhiri pembicaraan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*