Oleh: Haris Shantanu
Menandai peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-76, Kagama Depok bekerjasama dengan PP Kagama dan Kagama Beksan menyelenggarakan Lomba Tari Tradisional Virtual 2021. Lomba tari yang dimulai pendaftarannya pada tanggal 7 Juli 2021 dan ditutup pada tanggal 6 Agustus 2021, hingga batas akhir pendaftaran mampu menuai banyak atensi, khususnya dari generasi muda. Terdaftar sebanyak 242 karya yang dikirimkan kepada panitia dari 233 peserta, di mana ada 9 orang yang mengirimkan sejumlah 2 karya. Lomba tari yang diadakan boleh dibilang berskala nasional, karena jika dilihat asal pesertanya berasal dari hampir seluruh provinsi di Indonesia.
Rere Reynilda, humas lomba menyampaikan bahwa terdapat beberapa peserta yang harus dieliminasi karena usia peserta yang lebih dari 21 tahun.
“Sejak awal sudah disampaikan bahwa usia maksimal 21 tahun, tetapi ternyata masih saja ada yang melebihi dari usia yang sudah ditentukan. Karena niatnya adalah mendorong generasi muda, terutama remaja untuk mencintai tari tradisional, makanya dilakukan pembatasan usia peserta,” demikian disampaikan Rere saat koordinasi panitia lomba via Zoom.
Sriyanto, Plt Ketua Kagama Depok selaku Ketua Panita Lomba, memberikan penekanan bahwa kemerdekaan Indonesia ke-76 menjadi momentum Kagama Depok dalam upaya menggali kekayaan kultural Indonesia.
“Penyelenggaraan Lomba Tari Tradisional Virtual 2021 ini bisa dikatakan bersifat nasional. Kami telah menerima ratusan pendaftar, tersebar luas bukan hanya dari Jawa saja namun dari seluruh wilayah nusantara seperti NTT, Maluku, Bali, Papua, Sumatera, Kalimantan, dsb. Masing masing membawakan tarian daerah yang sangat luar biasa indahnya. Dan untuk menilai, seluruhnya dilakukan oleh tim juri dari Kagama Beksan yang benar-benar memiliki kapasitas untuk menilai secara obyektif,” ucap Sriyanto.
Sriyanto menambahkan, pendaftaran Lomba Tari Tradisional Virtual Kagama Depok 2021 memang sengaja dibuka pada tanggal 7 Juli 20210 dan ditutup 6 Agustus 2021 pukul 22:00 WIB.
“Terkait penyelenggaraan lomba, tanggal pendaftaran sengaja kami buka tanggal 7 dan ditutup tanggal 6, kemudian total hadiah mencapai 7,6 juta rupiah, kami artikan sebagai simbol 76 tahun usia kemerdekaan Indonesia,” jelas Sriyanto.
Tri H. Sulistyo, panitia yang membidangi IT, dalam pesan singkatnya menyatakan dibutuhkan kerja keras untuk melakukan validasi karya yang dikirim.
“Panitia melakukan seleksi ketat terkait karya yang dikirimkan. Benar, saya tidak menilai dari karya yang masuk dari aspek estetiknya, namun saya harus memastikan karya yang dikirim sesuai dari sisi administrasi. Selain itu juga untuk memastikan penilaian oleh publik melalui dukungan tanda likes bagi karya favorit bukan berasal dari boom likes yang diseting oleh admin pengirim karya tersebut,” jelasnya.
Sementara itu, Luqman Hakim yang juga terlibat dalam seleksi karya yang masuk, menjelaskan pengalamannya bahwa masih terdapat peserta yang mengirimkan karya dengan durasi lebih dari 5 (lima) menit. Dan hal tersebut ditindaklanjuti dengan meminta peserta untuk melakukan pemangkasan durasi.
“Kami patuh pada aturan yang sudah dibuat, namun tentu kami masih memberikan kelonggaran bagi peserta untuk melakukan edit ulang karya yang dikirimkan dengan memangkas durasi karyanya. Ya, tetap maksimal lima menit. Dan alhamdulillah, hampir semua peserta mengikuti saran, karena jika tidak ya tidak lolos seleksi administratif,” kata Luqman lugas.
“Saat ini, panitia lomba telah menutup proses penerimaan karya. Karya-karya yang dinyatakan lolos, seluruhnya telah diserahkan kepada Kagama Beksan selaku tim penilai. Kita tunggu saja, pengumuman hasil penilaian,” jelas Kissworo Pinilih yang merupakan salah satu tim panitia seleksi.
Rencananya pemenang Lomba Tari Tradisional Virtual 2021 akan diumumkan pada tanggal 16 Agustus 2021 malam hari, bertepatan dengan acara malam tirakatan yang akan diselenggarakan secara virtual melalui aplikasi Zoom. Acara malam tirakatan sendiri akan menghadirkan beberapa bintang tamu untuk bercerita dan bernyanyi tentang Indonesia, demikian pungkas Kissworo.
Leave a Reply