Kagama Telekonseling 6: Olahraga dan Nutrisi pada Isolasi Mandiri Covid-19

Sabtu (7/8/2021) WIB, PP Kagama kembali menggelar webinar Kagama Telekonseling via Zoom Meetings. Pada seri ke-6 kali ini mengangkat tema “Olahraga dan Nutrisi pada Isolasi Mandiri Covid-19”, menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes, AIFM (Staf Pengajar di Departemen Fisiologi FK-KMK UGM) dan Dr. dr. Lina Nurbaiti, M. Kes, FISPH, FISCM (Staf Pengajar di Fakultas Kedokteran, Universitas Mataram). Berkenan memberikan kata sambutan H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP  (Ketum PP KAGAMA & Gubernur Jawa Tengah). Jalannya acara dipandu oleh dr. Ratna Dewi Puspita, M.Sc (Departemen Fisiologi FK-KMK & RS Akademik UGM) sebagai moderator dan Muthiah dari tim Humas PP KAGAMA sebagai MC.

Dr. dr. Denny Agustiningsih, M.Kes, AIFM

Narasumber pertama, dr. Denny Agustiningsih menyampaikan materi berjudul “Aktivitas Fisik Saat Isolasi Mandiri”. Berbagai dampak buruk ditimbulkan selama menjalani isolasi mandiri diantaranya, gangguan tidur, gangguan psikologis (depresi, cemas, stress dll) dan tubuh tidak bugar.

“Menurut penelitian medis, penurunan aktivitas fisik sebesar 66,67% dan peningkatan durasi duduk 58% selama isolasi mandiri. Hal ini berdampak pada perubahan kebiasaan harian. Untuk itu, aktivitas fisik harus selalu dilakukan selama isolasi mandiri. Adapun aktivitas fisik tersebut bermanfaat menjaga kebugaran tubuh, mencegah gangguan psikologis, meningkatkan imun, mencegah penyakit kronis, dan menjaga kualitas tidur.” ujar dr. Denny.

Menurut dr. Denny, pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan dan tanpa gejala disarankan menjalani aktivitas fisik yang ringan seperti menyapu kamar, membereskan tempat tidur, dan mencuci pakaian sendiri. Jika tubuh pasien berangsur pulih, disarankan untuk melakukan perengangan dan senam ringan saat berjemur. Berjemur di pagi hari harus dijadikan sebuah rutinitas, memperbanyak minum air mineral. Tidak dianjurkan pada pasien gejala ringan melakukan workout (push-up, sit-up), berenang, bersepeda dan angkat beban. Hal tersebut dapat membuat badan terlalu Lelah, dehidrasi dan dapat mengganggu tidur.

“Sesederhana pun aktivitas fisik yang dilakukan, akan tetap memiliki manfaat.” pungkas dr. Denny.

Dr. dr. Lina Nurbaiti, M. Kes, FISPH, FISCM

Senada dengan dr. Denny, narasumber kedua dr. Lina Nurbaiti mengatakan selain melakukan aktivitas fisik selama menjalani isolasi mandiri. Pemenuhan nutrisi tepat selama isolasi mandiri juga harus diperhatikan. Kondisi tubuh pasien perlu penanganan yang kompleks dengan terapi gizi. Terapi gizi yang tepat membantu meningkatkan sistem imun, anti-inflamasi, dan anti oksidan tubuh.

“Pemenuhan makronutrisi, mikronutrisi dan cairan sesuai dengan keadaan serta penyakit bawaan dari masing-masing pasien. Sering kali dalam kondisi isoman, asupan gizi pasien tidak terpantau. Hal ini disebabkan minimnya akses konsultasi gizi dan pengobatan dapat memperberat kondisi pasien khususnya terhadap pasien dengan komorbid tertentu,” ungkap dr. Lina.

Menurut dr. Lina, pasien Covid-19 harus mendapatkan asupan kebutuhan energi dan protein lebih banyak. Hal ini dilakukan untuk membantu peningkatan kerja pernapasan, pencernaan. Perubahan metabolisme yang terjadi selama menderita Covid-19 dalam pemecahan protein dalam tubuh. Dianjurkan selama menjalani isolasi mandiri membutuhkan asupan protein dengan nilai biologis tinggi atau lebih mengutamakan protein hewani seperti daging unggas, ikan, telur, daging merah dan susu. Namun pemberian protein tinggi tidak berlaku terhadap pasien dengan komorbid gagal ginjal.

“Pemenuhan vitamin C berfungsi sebagai anti-oksidan untuk meningkatkan sistem imun dan mengurangi durasi dan keparahan flu. Direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin C seperti jambu biji, jeruk, stroberi, melon, pisang, anggur, papaya, lemon, dan sayuran berdaun hijau. Mengonsumsi makanan dengan kandungan zinc seperti, daging merah, daging unggas, seafood, telur dan susu. Pemberian zinc menekan laju replikasi virus corona secara efisien.” imbuh dr. Lina.

Dr. Lina melanjutkan, peran penting vitamin D sebagai regulator imun, mengurangi inflamasi, pencegahan infeksi respiratorik, efek protektif pada infeksi saluran pernapasan didapatkan dengan berjemur pagi hari di bawah sinar matahari. Keluhan gangguan pencernaan diatasi dengan pemenuhan kebutuhan nutraceutical. Mengonsumsi madu dan curcuma berfungsi sebagai prebiotik dan meningkatkan nafsu makan.

“Pasien Covid-19 selama menjalani isolasi mandiri dapat membuat panduan gizi. Pertama, buat rencana makan. Kedua, mengutamakan mengonsumsi bahan makanan segar untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Ketiga, memperhatikan porsi makan harian (karbohidrat, protein, dan lemak). Keempat, jaga tubuh agar tetap terhidrasi. Kelima, konsumsi makanan banyak serat. Keenam, membatasi asupan garam, gula dan lemak. Ketujuh, Mengonsumsi probiotik dan madu. Rekomendasi gizi yang tepat dengan terapi medis serta didukung semangat pasien untuk sembuh akan mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan.” demikian pungkas dr. Lina. [arma]

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*