Lewat Kegiatan Bimtek Desa Liman Benawi Bersiap-siap Menuju Desa Inklusif

Di Provinsi Lampung ada 2 desa yang menjadi pilot project Desa Inklusif yaitu Pekon Dadapan di Kab. Tanggamus dan Desa Liman Benawi, Kec. Trimurjo, Kab. Lampung Tengah. Untuk Pekon Dadapan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) sudah dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 November 2020 yang lalu. Menyusul 26 – 27 November 2020 kemudian Bimtek diadakan di Liman Benawi. Acara yang bertempat di balai desa tersebut dibuka oleh Kades Liman Benawi Nyono Rahadi, SAP, dihadiri oleh Hari Panjaitan dari Kemendes PDTT bersama tim narasumber, Kepala Dinas PMD Firdaus Rokain MM, Camat Trimurjo, perwakilan Pengda KAGAMA Lampung, para peserta dan segenap panitia.

Peserta pelatihan berjumlah 30 orang, berasal dari berbagai elemen / kelompok masyarakat desa yaitu terdiri dari aparat desa, kader desa, BPK, perwakilan perempuan, perwakilan kelompok masyarakat, perwakilan pemuda, kelompok marginal, difabel, dan perwakilan dari Kagama.

Pelatihan ini merupakan langkah awal untuk mengimplementasikan UU Desa dalam rangka pelaksanaan peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas pengunaan dana desa tahun 2021. Dalam pasal 65 ayat 2 huruf d mengatur bahwa penggunaan dana desa dapat diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa; Desa inklusif untuk meningkatkan keterlibatan perempuan desa; Desa damai berkeadilan serta mewujudkan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa; desa adaptif. Adapun tujuan dari pelatihan ini selain memberi bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang desa inklusif juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam program percontohan desa inklusif Liman Benawi.

Materi pelatihan ini disampaikan secara kolaborasi oleh dua narasumber handal yakni Odi Shalahuddin (Pembina Yayasan Samin) dan Yudi Supriyadi (Aktivis Pemberdayaan Masyarakat). Dalam pelatihan ini peserta dibekali dengan pengerahuan tentang UU Desa dan upaya mendorong pembangunan desa inklusif, inklusi sosial: cara pandang dan implemenasinya dalam pembangunan desa, keterampilan dalam mengidentifikasi kelompok kelompok rentan, dan marginal serta permasalahannya di desa, mengenali potensi dan fasilitasi pemberdayaan kelompok rentan dan marginal serta solusi yang dapat diberikan agar dapar bersama sama menjadi aktor penting dalam jalan perubahan menuju pembangunan desa inkluisif.

Para peserta secara partisipatif menganalisa sosial dan pengorganisasian masyarakat, penyusunan peta jalan dan rencana tindak lanjut pembangunan desa inklusif. Dalam pelatihan ini juga dilakukan kunjungan desa, diskusi dan ramah tamah secara interaktif antara narasumber dan peserta.

Selama pelatihan peserta terlihat penuh semagat, antusias, partisipatif dan interaktif dalam setiap sesi materi. Setiap peserta mengikuti pelatihan dengan gembira. Pelatihan ini banyak diisi dengan simulasi-simulasi untuk meningkatkan pemahaman para kader penggerak masyarakat tetang bagaimana memahami, mengenali, merasakan, berbagai peran kelompok masyarakat untuk dapat bersama sama merencanakan, dan melakukan langkah kerja untuk mewujudkan desa inklusif Liman Benawi.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*