Oleh: Cahyo Hendro Atmoko *)
Gempa berkekuatan 6,6 SR dengan episentrum di wilayah Banten yang terjadi pada hari Sabtu (15/1/2022) memberikan dampak kerusakan di beberapa wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Dilaporkan di Kabupaten Pandeglang terdapat 283 unit rumah rusak besat, 372 unit rusak sedang, 888 unit rusak ringan, 14 unit sekolah rusak ringan, 7 unit masjid rusak ringan, 14 puskesmas rusak ringan, dan beberapa kerusakan lainnya. Demikian juga di wilayah Lebak dilaporkan terdapat beberapa kerusakan bangunan, namun jumlahnya lebih sedikit.
Menyikapi hal tersebut Pengurus Pusat Kagama dan Pengurus Daerah Kagama Banten melakukan koordinasi untuk ikut mengambil peran dengan kegiatan Kagama Peduli. Rapat koordinasi tersebut memutuskan untuk melakukan mitigasi lapangan dan memberikan bantuan awal agar dapat diperoleh informasi yang utuh untuk kegiatan apa yang dapat dilakukan oleh Kagama.
Cahyo Hendro Atmoko, Sekretaris Umum Kagama Banten menyampaikan dalam rangka menindaklanjuti rapat koordinasi, tim Kagama Banten pada Minggu (16/1/2022) mendatangi beberapa titik lokasi terdampak bencana di Cibaliung dan Ujung Jaya. Tim Kagama Banten yang terdiri Widi Hastawa (Ketua), Cahyo Hendro Atmoko, Febrianto, Sulistyowati Mujijah, dan Mahsunah melihat langsung lokasi terdampak sekaligus menyerahkan beberapa bantuan kebutuhan dasar.
Salah satu tempat yang sempat didatangi adalah MTsN Cibaliung yang kondisi ruang gurunya berantakan karena dinding dan plafon runtuh. Kepala Sekolah MtsN Cibaliung (MTs Negeri 3 Pandeglang), Eman Sulaiman menjelaskan kondisi sekolah setelah kejadian gempa dan kebutuhan apa saja untuk renovasinya. Tim Kagama Banten juga mengunjungi keluarga Rafiudin warga Ciwangun, Sukajadi, Cibaliung, yang rumahnya juga rusak karena gempa. Rumah yang awalnya sudah terlihat rapuh semakin mengkuatirkan kondisinya setelah gempa.
Berbeda dengan tsunami yang pernah terjadi sebelumnya di Selat Sunda, lokasi terdampak gempa tersebar di banyak titik. Korban gempa itu tak bisa terkumpul pada satu daerah saja. Sebagian besar kerusakan bangunan karena struktur bangunan yang tidak kuat. Kalau bangunan baru dan konstruksi kuat sebenarnya bisa tahan gempa.
Lokasi yang didatangi tim Kagama Banten hingga ke Ujung Jaya, Kecamatan Sumur yang merupakan lokasi terjauh yang berbatasan dengan kawasan Ujungkulon. Pada kesempatan tersebut Kagama juga memberikan bantuan logistik, family kit, dan beberapa peralatan untuk membersihkan puing-puing sisa bangunan.
Dari hasil survey lapangan dapat dilihat kebutuhan utama adalah perbaikan bangunan rumah yang rusak. Belum diketahui juga rencana bantuan renovasi dari pemerintah atas kejadian tersebut. Selanjutnya Kagama akan melakukan koordinasi lebih lebih lanjut untuk menentukan program kemanusiaan apa yang bisa diberikan untuk korban gempa
Kegiatan survey dan mitigasi tersebut bekerjasama dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Banten. Pada kesempatan itu turut bergabung Bambang R. Hadi selaku Ketua MDMC Banten beserta tim relawan MDMC.
*) Penulis adalah Sekretaris Umum Pengda Kagama Banten