Oleh: Humas Kagama Kaltim
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN PPM UGM) atau disebut Tim Pelita Nusantara selama sekitar sebulan telah melakukan pengabdian untuk masyarakat di Desa Wanasari dan Sukaraja, Kec. Sepaku, Kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. KKN yang diikuti oleh 26 mahasiswa itu sudah melakukan banyak program kerja. Dalam kegiatannya mereka bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat, serta Kagama Pengda Kaltim dengan programnya Kagama Kerja Nyata (KaKN).
Selasa (06/08), petinggi UGM yang terdiri dari Wakil Rektor Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Arie Sudjito, bersama Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat (DPKM), dr. Rustamadji yang didampingi sekretarisnya, Djarot Heru Santoso berkesempatan mengunjungi lokasi KKN di Sepaku tersebut. Turut hadir Kepala Desa Sukaraja, Kepala Desa Wanasari, Ketua Pengda KAGAMA Kaltim Fauzul Idhi, Ketua Pengcab KAGAMA Balikpapan Yuniar Surindrasworo, Ketua Pengcab KAGAMA Penajam Paser Utara Novi Heriyanto, beserta perwakilan masyarakat pegiat Batik Sepaku Nusantara.
Pertemuan informal yang dikemas dalam sarasehan dipusatkan di Rumah Batik Sepaku Nusantara yang merupakan binaan KAGAMA Kaltim. Bangunan tersebut berfungsi sebagai sekretariat dan workshop kecil di mana masyarakat sekitar bisa belajar bersama dan membuat kriya wastra dengan identitas khas Ibukota Nusantara. Karya-karya mereka sudah sering tampil pada berbagai pameran di wilayah Kaltim.
Kepala Desa Sukaraja, Sugiyanto dalam kata sambutannya menyampaikan terima kasih kepada UGM yang memilih desanya sebagai lokasi KKN. Rumah Batik Nusantara yang menjadi tempat acara di Desa Sukaraja adalah hasil kemitraan Desa, Balai Pelatihan Vokasi & Produktifitas (BPVP), dan KAGAMA Kaltim. “Kami sangat senang selama masa KKN para mahasiswa sudah menunjukkan perilaku yang baik dan mampu bekerjasama dengan masyarakat dalam berbagai program pemberdayaan,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Wanasari yang diwakili oleh salah seorang perangkat desa bernama Khamid. Ia menyatakan Desa Wanasari sedikit berbeda, karena sudah berstatus desa wisata, maka pemberdayaan masyarakat dilaksanakan untuk mendukung pengembangan obyek wisata unggulannya yaitu Goa Tapak Raja. “Goa Tapak Raja adalah salah satu andalan kami di bidang pariwisata. Dalam sebulan jumlah pengunjung bisa mencapai 1000 orang,” ujarnya.
Dalam penjelasan Tim Pelita Nusantara yang disampaikan Koordinator Unit dan Sub-unitnya masing-masing, dipaparkan berbagai variasi program pemberdayaan yang disesuaikan potensi lokal dan kolerasi dengan program studi para mahasiswa yang terlibat. Antara lain yang cukup sukses dan menonjol adalah pengolahan sampah baik melalui pembiakan magot BSF untuk sampah organik dan produk ecobrick untuk sampah plastik. Bidang digital dan teknologi informasi meliputi digitalisasi data potensi desa berbasis peta, website profil desa dan aplikasi e-commerce dalam pengembangan serta re-branding produk wisata dan UMKM.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni, Arie Sudjito setelah mendapatkan pemaparan lengkap menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkolaborasi mulai dari mahasiswa, pemerintah daerah dan desa, warga masyarakat serta KAGAMA Kaltim yang bersama-sama mewujudkan sukses program KKN PPM UGM. Kepada mahasiswa, Arie mewanti-wanti untuk memanfaatkan masa KKN untuk belajar langsung hidup dan bersosialisasi di tengah masyarakat untuk mengamalkan ilmu dan pengalaman di bangku kuliah.
Buat pemerintah daerah, desa dan warga masyarakat, Arie berpesan untuk memaksimalkan teknologi informasi dan konten internet yang mudah dan murah untuk mendapatkan sumber ilmu bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Sehingga tidak perlu harus tergantung dengan program pelatihan atau peningkatan kompetensi secara tatap muka,” ucapnya.
Untuk pengurus KAGAMA Kaltim, secara khusus Arie berpesan agar peran serta KAGAMA di Kalimantan Timur yang selama ini terbukti bagus harus dipertahankan dan dikembangkan lagi. Menurutnya, potensi wilayah IKN masih sangat banyak yang belum mendapat sentuhan keilmuan. UGM akan senantiasa siap berkontribusi untuk itu, tentunya dengan didukung oleh KAGAMA.
“Salah satu yang terbaru sedang dipersiapkan UGM, dan harapannya KAGAMA bisa turut berperan serta bersama adalah mengelola Wanagama Nusantara yang berada di dalam kawasan IKN,” pungkas Arie.
Harapan tersebut langsung disambut oleh Ketua KAGAMA Katim yang juga merupakan Ketua Satgas Kagama Kerja Nyata (KaKN), Fauzul Idhi. Ia mengatakan KAGAMA Kaltim sudah siap mengambil peran dalam mengsukseskan kawasan ecowisata, penelitian, dan konservasi seluas 600 hektar di Wanagama Nusantara.
“Sebagaimana selama ini kami sudah sering melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, untuk pengelolaan Wanagama Nusantara kami jelas siap bersinergi. Karena hal itu sudah sejalan dengan misi pokok KaKN sebagai penerang, penghubung dan pembaharu,” tegas pria yang akrab disapa Didiek itu.