Kagama Fotografi 20: Pencahayaan yang Tepat, Kunci Utama dalam Street Photography

Minggu (24/10/2021), PP Kagama bersama Kagama Fotografi kembali menggelar webinar lewat Zoom Meeting, dengan didukung oleh komunitas foto “GS Fotografi”. Pada webinar seri ke-20 kali ini, narasumber utama Susilo Waluyo berbagi pengalaman tentang pencahayaan yang tepat dalam street photography. Kata sambutan disampaikan oleh salah seorang founder “GS Fotografi”, Budi Asmarawati, dan Muthiah dari Humas PP Kagama bertindak sebagai MC.

Narasumber, Susilo Waluyo & MC acara, Muthe

Susilo Waluyo mengawali sharingnya dengan menyebutkan contoh-contoh foto karyanya di paparannya adalah foto-foto Car Free Day di sepanjang jalan Sudirman sampai Thamrin, Jakarta, pada kurun waktu 2014-2020. Semuanya diambil pada pagi hari untuk mendapatkan pencahayaan yang tepat.

Matahari sepanjang tahun bergerak dari utara ke selatan dan berbalik ke utara lagi. Efeknya bayangan setiap saat berbeda dan itu yang membuatya menjadi menarik karena obyek yang sama bayangannya akan berbeda.

Pada saat Susilo mengambil foto sepanjang jalan dari Senayan sampai Monas, saat itu ada proyek pembangunan MRT jangka panjang, sehingga kondisi jalanan akan berbeda-beda dari waktu ke waktu. Pengaruhnya selama kurun waktu 6 tahun memotret di sana, Susilo berhasil mendapatkan berbagai gambar berlainan dan penuh variasi.

Susilo menambahkan, imajinasi sangat penting untuk menghasilkan karya yang tidak biasa. Hujan kadang menjadi berkah buatnya. Karena hujan mendatangkan genangan, dan dari genangan bisa akan tercipta foto refleksi atau bayangan di air yang menarik. Terkadang sebuah foto terlihat biasa saja. Namun ketika dibalik (flip) akan tercipta efek dramatis.

Menurut Susilo pada street photography akan lebih baik kalau kita memilih framenya terlebih dulu. Baru menunggu obyek yang berjalan lalu dipilih gesture yang paling menarik.

Susilo sejak awal tidak suka meniru dan lebih suka memakai gayanya sendiri. Ia suka bereksperimen memotret dalam berbagai angle, sehingga hasilnya berbeda dengan karya orang lain. Ia juga senang bermain-main mencoba backlight, front light, atau side light, untuk mencari cahaya yan paling tepat untuk sebuah obyek.

Susilo berpendapat untuk bisa mendapatkan hasil foto bagus kuncinya bukan pada bakat, karena memotret itu pada dasarnya bisa dipelajari. Jam terbang dan pengalaman sangat berperan penting di sini.

Menurut Susilo, memotret di jalanan sebenarnya bisa juga menggunakan HP, tidak harus memakai kamera DSLR. Namun ada batasan-batasan tertentu pada HP, semisal kualitas fotonya yang tidak memungkinkan bagus apabila dicetak besar. Ia mengatakan tujuannya untuk apa dulu sebenarnya. Jika hanya untuk ditampilkan di media sosial, menggunakan HP boleh-boleh saja.

“Pencahayaan yang tepat adalah kunci utama dalam street photography”, demikian pungkas Susilo mengakhiri paparannya.

*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*