Heri Wardoyo Ibaratkan Tulisan Macam Anak Kandung

BANDARLAMPUNG – Kagama Writing Club kembali menggelar Kopdar Literasi. Kali ini mengundang wartawan senior, Heri Wardoyo, Minggu (23/2/2020) siang di Warung Sudirman, Pahoman, Bandarlampung.

Dalam acara yang di-support oleh Kagama Lampung, Warung Sudirman, Pindang Kepala Simba, Warkop WAW, Bank Indonesia, Bank BNI dan Bank Mandiri, HRW –inisial beken Heri—menguraikan referensi bacaannya sehingga membuatnya mampu menghasilkan tulisan kolom yang bernas.

“Tulisan itu seperti anak kandung kita. Kita memang bekerja keras saat melahirkannya. Tetapi saat dia lahir, maka biarkan anak kita itu mewarnai dunia,” urai dia saat merespon pertanyaan soal dampak apa yang pernah diterimanya terkait tulisan.

Pernyataan HRW tersebut juga sekaligus menjawab pertanyaan beberapa peserta diskusi terkait motivasi untuk menulis. “Saya jadi lebih percaya diri untuk menulis setelah mendengar pernyataan Mas HRW soal tulisan itu anak kandung,” ujar pegiat literasi asal Dewan Kesenian Tulangbawang, Roza Lismalita.

Beberapa penanya juga meminta pendapat HRW terkait bagaimana memulai menulis bagi pemula. Heri menjawabnya dengan filosofis yang cukup menarik.

“Ada istilah yang menyebut “kiss a girl phenomena”. Mencium gadis untuk pertama kali itu susahnya minta ampun, tapi ciuman kedua dan berikutnya tentu berbeda kan,” ungkap mantan Wabup Tulangbawang itu.

Dalam acara tersebut, Heri Wardoyo juga memberikan 15 eksemplar buku bertajuk “Acropolis, Kerajaan Nalar” yang merupakan kumpulan kolom yang ditulisnya di Lampung Post dalam periode 2000 s/d 2013 dan diterbitkan dengan kata pengantar dari Emha Ainun Najib serta dirilis dengan pertunjukan Kyai Kanjeng.

Peserta diskusi berasal dari berbagai kalangan, selain aktivis Kagama juga nampak Pengurus PP Kagama Dyah Iwoek, Komisioner KPID Sri Wahyuni, Pengurus BPD Hipmi Zaki Senafal, pemilik Warung Sudirman Arif Mapanji.

Kemudian tampak hadir wartawan-wartawan senior dari berbagai media, aktivis dari Pemuda Panca Marga, pegiat literasi dari Komunitas Aksara Institut Teknologi Sumatera, Universitas Muhammadiyah Metro, Pendamping Kawasan Tulangbawang, komunitas Standup Comedy Lampung.

Selain dari Bandarlampung, juga hadir peserta diskusi asal Metro, Kotabumi, Pesawaran dan Tulangbawang.

Di penghujung acara, Heri Wardoyo menjanjikan akan menghibahkan beberapa eksemplar bukunya kepada Kagama Writing Club. “Beberapa buku saya bisa dihibahkan,” janji Heri Wardoyo.

Liputan: Diah Iwoek