Bakti untuk Negeri: Vaksinasi di Desa Nglanggeran sebagai Upaya Mendukung Pemulihan Wisata

Program “Bakti untuk Negeri”, sebuah agenda vaksinasi kerja sama antara Kementerian Perhubungan, UGM, Kagama, TNI, Polri, dan beberapa BUMN, terus bergulir. Vaksinasi yang dimulai pada tanggal 17 September 2021 tersebut terus digelar secara rutin di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai upaya untuk mencapai kekebalan komunal dan mengurangi angka disparitas vaksinasi antara yang sudah divaksin dan yang belum. Namun vaksinasi yang diadakan di desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul pada hari Rabu (29/09/2021) membawa satu lagi misi khusus, yaitu agar wisata di Nglanggeran segera bangkit kembali. Makanya pemberian vaksinasi sengaja dilaksanakan di kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran.

Sulistiawati saat diwawancarai kagama.id

Sulistiawati, koordinator tim vaksinasi Nglanggeran mengatakan jumlah vaksin yang tersedia untuk warga desa Nglanggeran sebanyak 1000 dosis. Pemberitahuan vaksin kepada warga sudah diberikan seminggu sebelum program vaksinasi dilaksanakan, jadi pastinya sudah banyak yang tahu.

“Jumlah warga yang sudah mendaftar sejauh ini berjumlah 600 orang. Kemungkinan akan bertambah karena kita juga menyebarkan informasi untuk desa di sekitar Nglanggeran yang intinya tidak mempersulit mereka yang ingin mendapatkan vaksin. Persyaratannya cukup dengan membawa KTP dan formulir screening. Vaksin yang digunakan adalah merk Sinovac. Jumlah tenaga medis dan non medis yang terlibat sebanyak 35 orang dari Puskesmas Patuk II, 10 relawan dari warga Nglanggeran, dan 2 dokter dari RSA UGM.” ujar Sulistiawati saat diwawancarai kagama.id.

Menurut Sulistiawati, untuk mengantisipasi membludaknya jumlah warga yang ingin divaksin, Puskesmas Patuk II sudah menyediakan 500 dosis tambahan. Antusiasme warga cukup tinggi dikarenakan kesadaran akan pentingnya vaksin untuk mengantisipasi terpapar Covid-19. Selain melayani vaksinasi untuk warga desa Nglanggeran, Puskesmas II Patuk juga melayani warga Piyungan, Bantul dan Prambanan, Sleman dikarenakan Puskesmas Patuk II berada di wilayah tiga kabupaten yakni Gunung Kidul, Bantul, dan Sleman.

“Hambatan yang dihadapi petugas medis di Gunung Kidul adalah kepercayaan masyarakat yang terprovokasi hoaks atau berita palsu terkait vaksin. Namun lambat laun warga mulai memahami pentingnya vaksinasi ini. Puskesmas Patuk II juga melakukan vaksinasi door to door untuk penyandang disabilitas.” imbuh Sulistiawati.

Program vaksinasi di wilayah Gunung Kidul merupakan upaya untuk mengurangi disparitas antar wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Data terakhir per September 2021, jumlah masyarakat Gunung Kidul yang telah divaksin dosis satu maupun dua sudah berada pada persentase 50%. Angka tersebut tergolong rendah dibandingkan dengan wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo yang sudah berada di atas 70%.

“Harapannya angka disparitas vaksinasi antar wilayah di DIY dapat diminimalisir. Khususnya wilayah Nglanggeran merupakan kawasan ekowisata dapat dibuka kembali sebagai upaya mendukung pemulihan pariwisata dan pembelajaran tatap muka untuk siswa-siswi pendidikan dasar dan menengah di Patuk dapat kembali diadakan.” demikian pungkas Sulistiawati. [arma]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*