Kagama Balikpapan Weekend Sharing #5: Waspadai dan Antisipasi Henti Jantung (Black Out) Saat Berolah Raga

Oleh: Arif Budi Haryanto

Ketua Umum PP Kagama sekaligus Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP. pernah pingsan saat bersepeda. Hal itu dikatakan sendiri oleh Ganjar saat menjadi keynote speaker pada acara webinar Kagama Weekend Sharing#05 berjudul “Waspadai dan Antisipasi Henti Jantung (Black Out) Saat Berolah Raga” yang diadakan oleh Kagama Balikpapan pada hari Minggu 18 OKtober 2020. Ganjar bercerita saat dirinya pertama kali dilantik menjadi Gubernur tahun 2013, ia sangat bersemangat untuk olah raga bersepeda dan langsung membeli sepeda. Pada suatu ketika Ganjar bersepeda dari rumah dinasnya yang letaknya ada di atas kota, turun ke Semarang sampai ke Simpang Lima berputar-putar ketemu dengan masyarakat. Saat balik lagi ke rumah dinas, ternyata Ganjar pingsan akibat kelelahan di tanjakan. Ia tidak menyangka karena bersepeda sudah dilakukannya sejak SD bahkan sampai waktu kuliah di UGM.

Saat pingsan, para goweser kemudian datang ke rumah dinas, menerangkan cara bersepeda yang aman saat di tanjakan. Ternyata Ganjar salah saat mengambil nafas di tanjakan, yaitu pendek pendek. Seharusnya tarik nafas yang panjang memenuhi paru-paru kemudian dikeluarkan dengan cepat, dan tidak boleh putus. Selain itu saat naik tanjakan jangan cepat-cepat, tetapi pelan-pelan mengikuti irama kekuatan jantung, paru-paru dan nafas. Begitu kata goweser yang menemui Ganjar.

Ganjar Pranowo, Ketua Umum Kagama

Jadi saat bersepeda, tanjakan, turunan, main rem, tarik nafas, harus diperhatikan, karena orang berolah raga seperti bersepeda maupun lari sebenarnya melawan diri sendiri. Jadi kalau tidak kuat jangan dipaksakan, supaya tetap sehat dan tidak mengalami black out. Karena banyak kejadian, goweser tiba-tiba nafas tersengal-sengal, duduk dan teman sesame goweser tidak mengerti hanya melakukan pemijatan dan dikasih minum, ternyata meninggal. Sehingga Ganjar berharap, dari webinar ini, ada penjelasan dari dokter, atlet atau yang punya pengalaman buruk saat berolah raga, boleh membagi kisahnya dalam bentuk video pendek yang akan dishare ke masyarakat. Bisa dibuat dalam satu frame, misalnya teknik berlari yang benar, masker kapan bisa dibuka atau tidak, dalam bersepeda mengahadapi tanjakan, berapa jarak yang ideal dalam bersepeda, dan lain-lain.

Sebelum Ganjar berbicara, tampil narasumber pertama yaitu dr. Aspian Noor, Sp. OGK, seorang spesialis dokter kandungan yang juga merupakan penggiat olah raga sepeda. Aspian yang sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Ibu Balikpapan juga merupakan alumnus UGM, bercerita tentang kesenangan awal di sepeda gunung sampai sekarang di sepeda lipat. Aspian memilih bersepeda karena merupakan salah satu olah raga kardio yang memerlukan kekuatan fisik, sejalan dengan profesi sehari-hari sebagai dokter kandungan. Aspian menyimpulkan, untuk bersepeda yang sehat ada tolak ukurnya, yaitu kenyamanan sepeda yang disesuaikan dengan medannya, dan rute yang secara fisik kita bisa kita lewati.

Narasumber kedua adalah dr. M. Fadhil Ardiyansyah, SP.U., yang merupakan penggiat olah raga lari. Fadhil yang juga merupakan anggota TNI aktif, bercerita bahwa lari merupakan syarat mutlak untuk kenaikan pangkat ataupun sekolah, dan tiap 6 (enam) bulan ada tes Samapta yang salah satunya adalah lari. Manfaat lari juga banyak, seperti menurunkan berat badan, menyehatkan jantung, meningkatkan fungsi paru-paru, meningkatkan kinerja otak, meningkatkan daya tahan tubuh, melatih koordinasi tubuh karena semua tubuh bergerak, membuat tidur jadi berkualitas karena pada saat lari otot tubuh lelah sehingga mengirimkan sinyal ke otak untuk istirahat, dan juga mengurangi resiko kematian akibat stroke.

Nara sumber terakhir adalah dr. Faizin, SP.JP, yang merupakan alumnus Kedokteran UGM tahun 2001 dan mengambil spesialis jantung tahun 2015 di universitas yang sama. Sehari-hari Faizin adalah PNS di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung Kab. Penajam Paser Utara, calon ibukota negara yang baru. Faizin bercerita tentang mencegah serangan dan henti jantung, penapisan resiko, pentingnya deteksi dini, dosis untuk latihan fisik, apa yang bisa kita lakukan saat ada serangan jantung maupun henti jantung. Di akhir paparannya, Faizin menyimpulkan untuk mengatur dan menyesuaikan dosis latihan fisik sesuai kondisi masing-masing, serta jika ada tanda serangan jantung, hentikan olah raga dan cari bantuan. Jika henti jantung, lakukan sesuai anjuran.

Yang menjadi moderator webinar adalah dr. Shelly Laksmisari, Sp.PD yang mengambil spesialis penyakit dalam di UGM tahun 2007. Shelly sehari-hari bertugas di Rumah Sakit Siloam Balikpapan. Karena berprofesi sebagai dokter juga, sesekali Shelly bertanya kepada nara sumber dan memberi penjelasan, supaya peserta webinar mendapat informasi kesehatan saat berolah raga yang lebih lengkap.

Peserta webinar sangat interaktif bertanya, baik secara langsung maupun melalui chat. Semua narasumber mendapat kesempatan menjawab pertanyaan, sehingga waktu yang seharusnya dijadwalkan berlangsung sampai jam 12.00 WITA, mundur hingga setengah jam lebih.

*) Materi webinar bisa dilihat di channel Youtube https://www.youtube.com/watch?v=60xau7Ilbhw

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*