Oleh: Rosana Hariyanti
Setelah selama dua minggu berturut-turut Nusantara Beryoga Bersama Kagama (NBBK) memusatkan latihan pada gerakan untuk pinggul dan perut, maka pada hari Minggu (30/8/2020) titik beratnya adalah pada pinggul bagian belakang. Bisa dikatakan bahwa serial latihan ini bertujuan untuk membentuk postur tubuh yang lebih baik, sehat, dan padat.
Jenis latihan ini diperlukan utamanya bagi mereka yang ingin tampil segar dan cantik. Bli Arsiawan yang bertindak sebagai instruktur kali ini menjelaskan bahwa Smile Yoga Beauty dengan fokus gerakan pada pinggul belakang berfungsi untuk menarik dan meregangkan otot pada bagian tersebut. Manfaatnya adalah pinggul akan menjadi kencang dan padat.Apabila disertai dengan pernafasan yang harmonis, maka akan terjadi pembakaran kalori secara optimal. Lemak-lemak yang menumpuk akan berkurang sehingga pinggul akan terlihat lebih menawan.
Sesi latihan diakhiri dengan pemijatan wajah. Beberapa titik pada wajah sebetulnya terhubung dengan organ-organ dalam. Oleh karena itu, pemijatan ini selain baik untuk kecantikan juga berguna bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dalam sesi diskusi, Bli Arsi yang juga dibantu oleh Bli Ode Purnama dan Ningrum Ambarsari memberikan penjelasan seputar masalah yang dialami peserta ketika beryoga. Salah satunya adalah keluhan pusing yang dialami setelah melakukan gerakan menengadahkan kepala. Keluhan tersebut wajar dialami dan akan berkurang seiring dengan rutinnya seseorang berlatih yoga. Demikian pula jika peserta tidak berkeringat saat berlatih di ruang terbuka. Dijelaskan bahwa latihan tetap efektif karena sebetulnya keringat tetap keluar dari tubuh, namun tersapu oleh udara. Ini berbeda dengan latihan yang dilakukan dalam ruang tertutup di mana udara tidak mengalir sekuat ruang terbuka.
Salah seorang peserta, Nurdianawati, memberikan kesannya terhadap latihan rutin NBBK yang digelar setiap hari Minggu pagi selama sekitar dua jam ini. Nurdi, panggilan akrabnya, adalah alumnus Sastra Prancis FIB UGM yang kini bekerja di sebuah perusahaan di Surabaya. Ia merasa sangat senang dapat bergabung bersama banyak rekan lain dari seluruh pelosok tanah air dalam latihan bersama ini.
Nurdi mulai mengenal yoga pertama kali pada tahun 2013 karena tertarik pada gerakan-gerakan atau berbagai pose yang saat itu menurutnya aneh. Awal mula mencoba, ia merasakan pusing. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya, Lambat-laun ia bisa menikmati, bahkan ia ketagihan karena tubuhnya menjadi lebih fleksibel dan tidak kaku. Ia memetik manfaat terutama pada bagian punggung yang sebelumnya sering dirasa tidak nyaman akibat selalu duduk menghadap komputer ketika bekerja.
Tahun 2015 ia sempat vakum karena lokasi latihan yang cukup jauh. Selama berhenti latihan itu ia mengalami frozen shoulder karena sering tidur miring dengan menindih lengan. Permasalahan kesehatan itu cukup menguras kantong untuk keperluan terapi, namun tidak juga membuahkan hasil. Beruntung dua tahun kemudian kantornya menawarkan latihan olahraga, ia pun mengusulkan yoga dan disetujui. Kembali beryoga justru membuat bahunya sedikit demi sedikit mulai membaik, bahkan kini sudah sembuh total.
Situasi pandemi saat ini sayangnya harus membuatnya kembali berhenti berlatih. Oleh karena itu ia merasa senang sekali ketika mendapatkan ajakan untuk berlatih yoga secara daring dengan NBBK. Pada mulanya ia berpikir apa enaknya berlatih melalui Zoom karena instruktur tidak dapat secara langsung membenahi gerakan peserta yang kurang tepat. Namun sekali lagi, ia tidak patah semangat. Latihan secara daring ternyata tetap menyenangkan dan membuat berkeringat. Kalaupun ada gerakan yang salah, ia dapat menyadarinya sendiri karena tentu akan terasa aneh atau tidak nyaman.
Leave a Reply