Webinar Story Telling Kagama Care – Canthelan Bersama Andreas Maryoto

Hari Kamis (25/6/2020) Kagama Care – Canthelan menyelenggarakan webinar lewat aplikasi Zoom berjudul “Menulis Kisah dengan Teknik Story Telling” dengan narasumber wartawan senior Kompas Andreas Maryoto. Dengan host Sulastama Raharja dibantu co-host Ardiati Bima webinar tersebut diikuti oleh 50 orang yang kesemuanya terlibat di Kagama Care – Canthelan.

Ardiati Bima tokoh pelopor canthelan memberikan pidato pembukaan

Jam 19.30 WIB lebih acara dibuka dengan mengumandangkan lagu “Hymne Gadjah Mada”, yang kemudian dilanjut Ardiati Bima memberikan sambutan singkat. “Sayang tulisan teman-teman kalau tidak didokumentasikan secara resmi dan hanya ditulis di sosmed masing-masing. Rencananya nanti akan dibuat buku yang berisi semacam antologi canthelan, untuk pembelajaran bagi kita semua. Kita mohon kepada mbak Belinda Arunarwati Margono yang menjadi editornya.” demikian ujar Ardiati.

Andreas Maryoto wartawan senior Kompas tampil sebagai narasumber utama

Selanjutnya tampil narasumber utama Andreas Maryoto. Wartawan senior Kompas tersebut mengawali dengan kalimat “Menurut Pramoedya Ananta Toer sejarah bukanlah sekedar omongan tapi apa yang tertulis.” Ia mengatakan kenapa dia tertarik berperan serta dalam kegiatan webinar bersama Kagama Care – Canthelan karena ingin membantu teman-teman mendokumentasikan dengan baik tentang canthelan yang dikelolanya.

Andreas kemudian menjelaskan ada 2 jenis cerita yaitu fiksi dan non fiksi. Termasuk non fiksi adalah liputan jurnalistik tentang kisah canthelan. Lalu mengapa sebaiknya dipilih gaya story telling karena biar pembaca jadi merasa terhipnotis dan dibawa masuk ke dalam cerita.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya story telling bukan hal baru karena hal itu sudah dikenal sejak nenek moyang kita yang punya kebiasaan mendongeng secara turun temurun. Juga story telling bukanlah hanya digunakan untuk membuat cerita yang bagus, namun juga bisa dimanfaatkan sebagai media marketing yang ampuh seperti apa yang dilakukan oleh Southwest, perusahaan penerbangan yang berbasis di Amerika Serikat.

Andreas melanjutkan, esensi dari story telling yang pertama kita jangan sampai lupa bahwa kita adalah manusia yang mempunyai banyak cerita baik suka maupun duka. Ada banyak kisah yang bisa diangkat di canthelan tergantung dari sisi mana kita memandangnya, sedih atau bahagia.

Lalu kalau bisa ceritanya harus unik jangan biasa-biasa saja, agar pembaca mampu terpikat seolah terlibat di dalamnya. Kemudian hindari kata-kata yang terlalu klise yang orang umum barangkali sudah bosan mendengarnya. Misalnya petuah-petuah atau jargon-jargon yang sudah terlalu sering dikutip di mana-mana. Terakhir, kuncinya adalah menulis mengalir saja secara smooth. Ikut kata hati dan jangan terlalu terbebani dengan apa yang ditulis.

Andreas mencontohkan penulis hebat Pramudya Ananta Toer lewat karyanya yang berjudul “Nyanyi Sunyi Seorang Bisu” dimana tulisannya sangat unik, tidak klise dan mengalir bagus sehingga nikmat untuk dibaca.

Seusai Andreas menerangkan panjang lebar tentang story telling acara diakhiri dengan tanya jawab. Ternyata begitu dibuka sesinya, banyak peserta yang antusias untuk bertanya dan Andreas menjawabnya dengan baik sehingga penanya puas.

Menurut host acara Sulastama Raharja acara webinar bertema story telling ini adalah kali pertama dan menurut rencana akan dilanjutkan lagi dengan webinar berikutnya yang lebih intensif. Sebagai penarik peserta salah satunya adalah akan diberikan sertifikat buat yang ikut.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*