Tips Bertanam Buah Dalam Pot

Oleh: Wiwik Wijayahadi

  1. Tutup semua lubang di dasar pot dengan benda rata, saya biasa mengunakan pecahan eternit berukuran lebih besar dibanding ukuran lubang pot. Penutupan lubang berfungsi agar media tanam tidak keluar dari pot bersama air siraman. Meski ditutup, air tetap bisa mengalir keluar mengikuti gravitasi bumi melalui proses kapilarisasi
  2. Taburkan sekam padi (bisa sekam segar atau sekam bakar setebal 1,5 atau 2 cm. Sekam berfungsi sebagai penahan media tanam sekaligus penyaring air, mengikuti keterangan di point nomor 1
  3. Masukkan media tanam dgn ketinggian dasar mengikuti ketinggian media tanam bibit yang hendak ditanam, padatkan dengan tangan. Masukkan bibit lalu isi kembali media tanam di sekeliling bibit dan kembali padatkan dengan tangan hingga media tanam hampir memenuhi bibir pot
  4. Media tanam
    a. Campurkan 1 bagian tanah “ringan” (tanah dengan kandungan fraksi pasir tinggi) dengan 1 bagian pupuk kandang atau kompos dan 1 bagian sekam segar atau sekam bakar, lalu diaduk hingga homogen
    b. Campurkan 1 bagian tanah “sedang” (tanah dengan kandungan fraksi debu tinggi) dengan 1 bagian pupuk kandang atau kompos dan 1,5 bagian sekam segar atau sekam bakar, lalu aduk hingga homogen
    c. Campurkan 1 bagian tanah “berat” (tanah dengan kandungan fraksi lempung yang tinggi) dengan 1 bagian pupuk kandang atau kompos dan 2 bagian sekam segar atau sekam bakar
    Prinsip pembuatan media tanam dalam pot adalah pertama mengatur komposisi ideal antara jumlah pori makro dan jumlah pori mikro di mana dalam keadaan optimal, semua pori makro bisa menyimpan air sementara semua pori mikro terisi oksigen. Kedua, membentuk struktur media tanam agar menjadi lebih remah sehingga akar tanaman bisa tumbuh dengan optimal. Ketiga, memberi lingkungan optimal bagi mikrobia perombak dalam mendekomposisikan bahan organik yang ada dalam media tanam. Keempat, dalam jangka panjang hasil dekomposisi bahan organik dalam media tanam mampu memberikan pasokan hara makro primer, hara makro sekunder, maupun hara-hara mikro untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam pot

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*