Bertempat di Hotel Arya Duta, Pekanbaru, berlangsung acara ramah tamah penuh keakraban dan kehangatan antara Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan Keluarga Besar UGM – Kagama, Sabtu malam (15/10/2022). Acara yang digelar untuk lebih membangun kedekatan hubungan di antara lembaga tersebut, diikuti alumni UGM yang bekerja di PHR dan mereka yang menyekolahkan anaknya di UGM. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG(K), Warek IV UGM, Ignatius Susatyo, MM, dan Sekjen Kagama, A.A.G.N. Ari Dwipayana.
Dari pertemuan yang berlangsung, terungkap banyak informasi dari pimpinan UGM dan Kagama terkait perkembangan kampus UGM dewasa ini. Sebaliknya dari pihak PHR juga banyak memberikan masukan bermanfaat.
Seno Mulyo Adjie dari PHR menyatakan mereka yang bekerja di PHR banyak yang mengirimkan anak-anaknya ke Yogyakarta untuk mengambil kuliah di UGM. “Contohnya di sini saya termasuk keluarga UGM karena istri dan kedua anak saya semuanya kuliah di UGM. Istri saya alumnus FTP jurusan PHP, anak pertama kuliah di Departemen Hubungan Internasional Fisipol dan anak kedua mengambil Teknik Kimia,” ucapnya.
Seno menambahkan, kondisi di PHR jauh berbeda setelah kita ambil dari operator asing. Saat ini suasananya begitu dinamis. Dengan luasan wilayah mencapai 6.400 km2, membuat PHR menjadi begitu kompleks operasionalnya.
Dari semula yang hanya 6 rig pengeboran kini meningkat menjadi 23 rig. Hal itu menjadikan PHR memegang catatan tertinggi di Indonesia atau bahkan Asia dalam jumlah pengeboran minyak saat ini.
Seno mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada pemerintah pusat dan UGM atas supportnya yang begitu luar biasa. Partnership dengan UGM dewasa ini adalah kelanjutan dari hubungan yang dipelopori oleh para pendahulu di tahun 1970 s/d 1980-an. Seingatnya, pada saat itu sempat berdiri Kagama unit Caltex, jauh sebelum Kagama Riau terbentuk.
Berbicara tentang partnership saat ini, menurut Seno sudah banyak hal yang dikerjakan. Sebagai contoh, yang sedang on going adalah adanya kegiatan PHR Goes to Campus. Lalu ada pula kolaborasi swakelola studi pengolahan tanah dan ada kerja sama dengan tim Sodec (Social Development Community) UGM.
Bersama Sodec UGM, pihak PHR melakukan pengelolaan karena adanya peningkatan produksi di wilayah kerja Rokan yang berdampak pada produksi air yang juga meningkat. Jadi PHR kita tidak hanya memproduksi minyak tapi juga air.
“Sekali lagi saya mewakili PHR mengucapkan banyak terima kasih kepada UGM dan Kagama atas supportnya selama. Harapannya kerja sama yang sudah terjalin sangat baik selama ini akan terus berlangsung, dan dapat diteruskan dalam upaya pencapaian ketahan energi nasional. Hal itu terkait erat dengan pancanangan produksi minyak mencapai 1 juta barel pada tahun 2030,” pungkas Seno.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UGM mengatakan Indonesia dewasa ini sedang menghadapi sebuah tantangan yaitu menyiapkan sumber daya manusia yang siap pakai, atau SDM yang tidak memiliki masa tunggu lama untuk dapat bekerja.
Terkait hal tersebut, menurutnya banyak kampus di Indonesia saat ini membuka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Tidak sedikit mahasiswa dikirim untuk magang, atau sebaliknya mengundang para praktisi mengajar ke kampus. Itu semua dilakukan tidak lain tujuannya untuk mencetak SDM yang handal.
Rektor melanjutkan, acara ramah tamah yang digagas oleh PHR akan membuka kesempatan untuk kegiatan dan kolaborasi yang semakin bermanfaat. Dari berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama ini, harapannya akan lebih banyak lagi mahasiswa atau alumni UGM yang bisa berkiprah di PHR.
“Atau sebaliknya para praktisi dari PHR yang akan memberikan kontribusinya ke UGM. Institusi tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa saran dan masukan dari para praktisi,. Oleh karena itu kita berharap masukan dari manapun juga,” pungkas Prof. Ova.
Sementara itu, Sekjen Kagama menyatakan salah satu ciri Kagama adalah kekeluargaan. Tetapi lebih dari itu, hal yang paling dinamis mewarnai perjalanan Kagama selama ini adalah karena memiliki banyak sekali komunitas yang aktif.
“Yang menjadi ciri pembeda dari Kagama dan ikatan alumni lain adalah adanya komunitas. Ini luar biasa karena Kagama itu justru digerakkan oleh keberadaan komunitas. Macam-macam jenis komunitas di Kagama dan antusiasme melalui kegiatan komunitas ini sangat besar. Ini adalah potensi sangat besar yang apabila kita sanggup memberdayakannya secara optimal, saya yakin hasilnya akan sangat luar biasa,” ujar Ari Dwipayana optimis.