Oleh: Tim Humas Kahorti
Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Nasional 2024, Kagama Hortikultura (KAHORTI) bersama Kagama Tanaman Hias (KTH) menyelenggarakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup berjudul “Ayo Menanam, Merawat, dan Memanen dengan Gembira” untuk murid-murid SDN Gombang, Tirtoadi, Selaman, Jumat (29/11). Kegiatan diikuti oleh 136 siswa SDN Gombang, 20 guru dan komite sekolah, 4 mahasiswa pertanian UGM, serta tentu saja sejumlah pengurus dan anggota dari komunitas KAHORTI dan KTH.
Kegiatan didasari dari pemikiran pendidikan lingkungan yang dilakukan sejak dini melalui kegiatan outdoor atau kontak secara langsung dengan alam dapat memperkuat empati anak-anak terhadap lingkungan sekitar, serta sangat penting untuk menciptakan rasa peduli anak-anak terhadap alam ke depannya. Untuk itulah KAHORTI dan KTH sengaja membidik anak-anak usia SD sebagai sasaran untuk diajari cara menanam dan merawat tanaman. Karena seusia merekalah kesadaran untuk ikut menjaga alam harus sudah ditumbuhkan.
Materi yang diajarkan meliputi menanam sayuran, menanam tanaman buah di planterbag, serta menanam tanaman hias di pot dan pohon. Seusai teori diberikan di kelas masing-masing oleh tim dari KAHORTI dan KTH, lanjut praktik menanam.
Wakil Ketua KAHORTI, Iqmal Tahir mengatakan, pada saat praktik, siswa-siswa peserta kegiatan terlihat riang gembira, menikmati apa yang diajarkan. Artinya hal itu sesuai dengan apa yang diharapkan dari adanya pelatihan, yaitu anak-anak dengan senang hati diajak menanam pohon. Ia berharap dengan dididik mencintai alam sejak sedini mungkin, anak-anak tumbuh kepeduliannya kepada kelestarian lingkungan hidup.
Iqmal menambahkan, Hari Menanam Pohon Nasional yang diperingati setiap tanggal 28 November sejak 17 tahun yang lalu, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam pohon dan melestarikan lingkungan. Menurutnya peringatan yang dilakukan bukan hanya simbolis atau seremonial belaka, tetapi juga memiliki tujuan strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah kerusakan ekosistem.
“Untuk itulah KAHORTI mengadakan kegiatan pendidikan lingkungan hidup kali ini, karena kami sangat mendukung kelestarian alam. Dan mengapa sasarannya anak-anak, karena kesadaran mencintai lingkungan memang harus ditumbuhkan sejak dini,” pungkasnya.
Senada dengan Iqmal, Ketua KTH, Bayu Widhi Nugroho menyatakan tujuan utama dari adanya kegiatan adalah memupuk kepedulian kelestarian lingkungan sejak dini. Namun selain itu juga sekaligus dijadikan sebagai ajang memberikan motivasi menumbuhkan kesadaran akan pentingnya profesi menjadi petani.
Ia secara pribadi prihatin, saat ini minat generasi untuk menjadi petani semakin menurun drastis. Hal itu dipicu oleh banyak hal, salah satunya faktor orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi petani. Atau disebabkan oleh rasa malu apabila menjalani profesi sebagi petani.
“Saya sendiri adalah petani hidroponik. Saya tidak malu mengakuinya, justru bangga. Saya berharap adik-adik ini kelak berminat menjadi petani seperti saya,” pungkasnya.