Peran Penting Asosiasi Business Development Service Indonesia dalam Pemberdayaan UMKM pada Masa Pandemi

Minggu (4/4/2021) berlangsung webinar sinergi UGM – Kagama dengan tema pemberdayaan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Cahyadi Joko Sukmono, S.IP, MM, Ketua Asosiasi Bussiness Development Services Indonesia, tampil sebagai salah satu narasumber. Ia menjelaskan ABDS Indonesia dalam membantu pemberdayaan UMKM di Indonesia. ABDS merupakan lembaga konsultan bisnis kecil, menengah, dan koperasi. Juga merupakan asosiasi lembaga dan individu konsultan professional penyedia layanan pendampingan bisnis yang berafiliasi pada program pemerintah, NGO, Kampus. ABDS sudah memiliki 34 koordinator wilayah dan 327 koordinator daerah.

ABDS dalam masa pandemi Covid-19 mendirikan UMKM Crisis center sebagai organisasi dalam tata kelola kolaborasi multi pihak dalam penanganan dampak pandemi Covid-19 terhadap UMKM dan ekonomi lokal. Dengan membagi tiga fase dalam penanganan masa pandemi yakni fase tanggap darurat (Maret hingga Juni 2020), fase adaptasi & pemulihan (Juli hingga Desember 2020), dan fase new normal (Januari hingga Desember 2021).

“Pada fase tanggap darurat dilakukan pendataan cepat, mendirikan klinik bisnis tanggap darurat, penyangga pemasaran, pendampingan akses program dan bantuan. Selanjutnya, fase adaptasi dan pemulihan dengan mendirikan klinik pemulihan bisnis, industrial hub, market hub, dan innovation hub. Terakhir, fase new normal dilakukan upaya restrukturisasi usaha.” ujar Cahyo.

Cahyo menambahkan dalam menangani sektor UMKM, ABDS membuat kriteria dengan klasifikasi dari indikator pendapatan yang meningkat hingga pendapatan yang menurun melalui verifikasi asset flow, kapasitas produksi dan kapasitas modal. Pada tahapan pemulihan UMKM diberikan kemudahan dengan berkonsultasi dengan memperhatikan kondisi pasar, teknologi, sumberdaya, perizinan dan pembiayaan untuk direstrukturisasi.

“Selain sebagai lembaga yang menangani UMKM yang terdampak akibat pandemi Covid-19, ABDS juga menyediakan 3 jalur penciptaan wirausaha dengan menyelenggarakan sekolah wirausaha dengan metode mentoring dibarengi akademi UMKM seperti seminar akademik UMKM, rekrutasi, pelatihan, mentoring, business matching. Ikut dalam program kampus merdeka dengan menfasilitasi mahasiswa – pengusaha dalam program kuliah merdeka dan membentuk inkubator UMKM tangguh. Juga turut serta menjalankan program sertifikasi kompetensi kerja khusus pendampingan usaha terdampak pandemi Covid-19 sekaligus menjadi mitra pemerintah dalam penguatan ekosistem pemulihan ekonomi.” pungkas Cahyo mengakhiri sesi presentasinya. [arma]

) Materi webinar selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel: