Mungkinkah Kagama Orchids Menghasilkan Anggrek Baru?

Di usianya yang masih teramat muda, Kagama Orchids mengundang salah satu grower anggrek papan atas di Indonesia bernama Dedek. Berkat jejaring master Agung Cucun Setiawan, pemilik DD Orchids Nursery dari Batu, Malang yang sudah menghasilkan banyak hibrida baru yang teregister oleh Royal Heritage Society London itu berkenan berbagi ilmu di Yogyakarta.

Dalam acara yang dihelat di gedung pusat UGM setidaknya ada tiga agenda, teori dan wawasan tentang peranggrekan, praktek mengeluarkan anggrek dari botol, dan praktek mengawinkan anggrek. Ini di luar acara menanam anggrek spesies di sekitaran gedung pusat UGM.

Saat ini, sekitar 1,5 tahun dari acara itu berlangsung, dalam rentang waktu sependek itu, jumlah kolektor anggrek asli Indonesia, ketrampilan merawat dan pemahaman tentang anggrek teman-teman Kagama Orchids bisa jadi sudah meningkat pesat. Dan salah satunya, dalam menyilang anggrek.

Ketrampilan menyilang anggrek ini, bisa jadi akan mendukung salah satu visi Kagama Orchids dalam upaya konservasi. Beberapa anggrek langka yang menjadi koleksi teman-teman Kagama Orchids bisa menjadi plasma nutfah. Sebut saja misalnya Vanda saxatilis, Vanda insignis flava, dan beberapa dendrobium spatulata. Anggrek-anggrek itu, ketika berbunga diselfing untuk menghasilkan buah, yang kemudian akan disemai agar tumbuh dan berkembang. Dan bisa jadi hasilnya ditanam kembali di habitatnya.

Di samping itu, kekayaan jenis anggrek teman-teman Kagama Orchids potential digunakan untuk menghasilkan anggrek hybrida baru. Penyilangan anggrek yang dilakukan Sony Suhada, Dharmesta Adhiwira, Yustina Andria Dewi, Asri Maltina Sari, Beni Sulistiono, dkk, bisa jadi merupakan langkah awal yang positif dan perlu kita dukung.

Dan semoga ke depan bisa teregister anggrek kampus biru, anggrek UGM, dsb.