Meriahkan Dies Natalis UGM, Kagama Tanaman Hias dan Kahorti Lakukan Aksi Tanam Platycerium di Sepanjang Jalan Sains UGM

Oleh: Tim Kagama Tanaman Hias dan Kahorti

Di tengah guyuran hujan yang turun sepanjang hari di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, komunitas Kagama Tanaman Hias dan Kagama Hortikultura  melakukan aksi menanam tumbuhan epifit di pepohonan sepanjang Jalan Sains depan kampus Fakultas MIPA hingga Farmasi Universitas Gadjah Mada, Sabtu (14/12). Kegiatan dilaksanakan dalam rangka ikut memeriahkan rangkaian acara Dies Natalis ke-75 UGM, sekaligus juga  untuk lebih menghijaukan dan menghias pepohonan di sepanjang Jalan Sains agar lebih eksotis.

Aksi tanam epifit  dihadiri oleh sekitar 15 orang pengurus dan anggota Kagama Tanaman Hias (KTH) dan Kagama Hortikultura (Kahorti), beberapa mahasiswa UGM, dan 2 orang petugas pertamanan FMIPA dan Fakultas Farmasi. Turut mengawal kegiatan aksi tanam epifit adalah Nurudin Basyori dari Pokja Keanekaragaman Hayati Kampus, yang ditugasi langsung oleh Direktur Aset UGM untuk memonitor jalannya kegiatan tersebut. 

Acara diawali dengan bincang-bincang sesama peserta dan sambutan dari perwakilan Pengurus KTH dan Kahorti. Iqmal Tahir selaku perwakilan KTH sekaligus FMIPA,  menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta yang hadir walaupun cuaca kurang mendukung. Ia menyampaikan bahwa tanaman epifit sengaja dipilih untuk menghiasi lokasi seputar Jalan Sains sebagai kelanjutan dari program Pendidikan Lingkungan Hidup oleh KTH dan Kahorti yang dilaksanakan pada akhir November 2024 di SD Negeri Gombang.  

Jenis tanaman epifit yang dipilih meliputi  Platycerium willinckii (tanduk rusa), Pakis Kadaka (sarang burung), serta berbagai jenis anggrek (vanda limbate, vanda ascominiata, ekor tupai, kuku macan). Setiap batang tanaman ditempel 1-3 mata tunas Platycerium menghadap arah jalan dan 1 tanaman Kadaka menghadap arah trotoar.

Pemasangan tanaman tidak menggunakan paku, tetapi menggunakan tali ban atau tali ijuk. Sesuai dengan rekomendasi dari Pokja Keanekaragaman Hayati Kampus yang disampaikan secara tertulis melalui Direktur Aset UGM, penanaman Platycerium willinckii diusahakan setinggi 2 meter dari tanah, dan setiap batang pohon hanya ditempel 1 tanaman tanduk rusa.

Ketua Kahorti, Untung Indrasaputra menyatakan bahwa acara tanam Platycerium dan tanaman epifit lainnya ini merupakan perwujudan kolaborasi antara Kahorti dan KTH untuk kedua kalinya. Tak lupa ia mengucapkan banyak terima kasih kepada semua yang telah bersedia hadir, meski cuaca tidak bersahabat.

“Mengingat cuaca yang kurang mendukung, kegiatan penanaman ini tidak bisa selesai dalam waktu sehari. Kami rencanakan penanaman berikutnya pada tanggal 26 Desember,” ujarnya.

Untung menambahkan, Kahorti dan KTH selalu siap mengadakan kegiatan bersama dalam bentuk pelatihan maupun kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara mandiri maupun kerja sama dengan berbagai pihak.

“Sebagai komunitas Kagama yang terbentuk karena kesamaan hobi di bidang hortikultura dan tanaman hias, kami ingin memberikan sedikit sumbangsih, migunani tumraping liyan,” pungkasnya.

Salah satu anggota KTH dan pengusaha tanaman hias di Cikarang yang mengikuti kegiatan, Nestri Wulan, menyampaikan harapannya agar ke depan KTH dan Kahorti dapat lebih berperan dalam melakukan pelatihan kepada masyarakat untuk memberdayakan lahan dengan aneka tanaman sehingga lebih produktif. “Salut buat KTH dan Kahorti yang telah menginisiasi kegiatan bermanfaat ini. Saya berharap anggota yang berada di luar Jogja akan melakukan hal yang serupa,” ujarnya.