
Mengabdi di Tanah Papua: Menyalakan Potensi Negeri Lewat Kolaborasi Mahasiswa dan Alumni
Jayapura, Papua — Di antara hamparan danau dan hutan yang menyimpan kekayaan alam dan budaya, 25 mahasiswa Universitas Gadjah Mada menjejakkan kaki di Kampung Bambar dan Doyo Lama, Sentani. Mereka datang bukan hanya membawa ilmu, tetapi juga semangat untuk menyatu, belajar, dan mengabdi. Program Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN–PPM) ini menjadi jembatan antara kampus dan kampung, antara harapan dan kenyataan.

Didampingi langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, jajaran pimpinan fakultas, serta Pengurus Daerah KAGAMA Papua, para mahasiswa menjalankan berbagai inisiatif yang menyentuh kehidupan masyarakat. Di Kolam Pemandian Alam, mereka memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mendukung pariwisata lokal. Di Obhe Bambar, mereka menggelar pelatihan pengolahan sagu menjadi produk bernilai jual seperti es krim sagu dan bakmi sagu, sebagai bagian dari pembinaan UMKM lokal.
Tak hanya itu, mereka juga menyambangi pengrajin batik khas Sentani, memperkenalkan greenhouse sederhana, serta mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Di bidang kesehatan, mahasiswa memberikan edukasi tentang pencegahan African Swine Fever (ASF) yang mengancam peternakan babi, serta menggelar pelayanan kesehatan dasar bagi warga kampung.

“Potensi pariwisata dan UMKM Papua luar biasa. Kami melihat semangat mahasiswa UGM disambut dengan keterbukaan dan harapan besar dari masyarakat,” ujar Prof. Ova Emilia dalam kunjungannya.
Sinergi Alumni: Satgas KKN KAGAMA sebagai Pilar Pengabdian
Di balik gerak mahasiswa, berdiri kokoh Satgas KKN KAGAMA, yang tersebar di 32 provinsi sebagai mitra strategis pengabdian. Di Papua, Satgas menjadi penghubung antara kampus, masyarakat, dan pemerintah lokal. Mereka memastikan kelancaran program, mendokumentasikan dampak, dan menjadi jembatan advokasi atas berbagai tantangan di lapangan.
Kepala Kampung Bambar, Orgenes Kaway, tak kuasa menahan haru. “Kami menyambut mereka sebagai anak-anak sendiri. KKN bukan satu kali kunjungan, tapi gerakan yang harus berlanjut,” ujarnya.

Wakil Bupati Jayapura, Haris Ricard S. Yocku, menambahkan bahwa KKN-PPM membuka jalan kolaborasi lebih luas. Ia berharap generasi muda Papua kelak menempuh pendidikan tinggi di UGM, melanjutkan estafet perubahan.
Dari Pinggiran untuk Pusat: Menyulam Masa Depan Lewat SDGs
Program ini selaras dengan komitmen UGM dan KAGAMA dalam mendorong Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, dan kemitraan pembangunan. Kehadiran mahasiswa, didukung oleh alumni dan masyarakat, menjadi contoh nyata pembangunan yang berakar dan berdaya.
Papua Menyambut Gadjah Mada: Jejak yang Tak Sekadar Singgah
Kehadiran KKN UGM di Papua bukan hanya tentang pengabdian jangka pendek. Ia menjadi benih untuk masa depan yang lebih inklusif, bermartabat, dan berkelanjutan. Sinergi mahasiswa, alumni, dan masyarakat lokal menjadikan pengabdian sebagai gerakan—gerakan menyulam jejak Gadjah Mada di tanah yang menyimpan kekayaan budaya dan semangat.