Dalam rangkaian kegiatan ‘Journey to 5 Decades’ memperingati 50 Tahun Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UGM dan menyambut HUT Kemerdekaan ke-76 RI, pada hari Senin (16/08/2021) malam, Adiswara Gadjah Mada dan PP Kagama mempersembahkan pentas sekaligus peluncuran video virtual choir “Kagama Bhakti” secara online lewat media Zoom Meeting. Tema yang diusung adalah memaknai kemerdekaan dengan perjuangan di masa pandemi. Video menjadi spesial karena banyak melibatkan tokoh-tokoh Kagama, seperti Rektor UGM Prof. Panut Muyono, Ketua umum Kagama, Ganjar Pranowo, Sekjen Kagama Ari Dwipayana, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Gubernur BI Perry Warjiyo, dll.
Tampil di awal acara, Ketua Umum PP Kagama Ganjar Pranowo sambil bercanda menceritakan bagaimana ia diminta ikut berpartisipasi dalam video yang dibuat oleh Adiswara tersebut. Ia bercerita, dengan mengenakan kaos ‘Kagama Bhakti’ bagaimana ia harus sedikit berakting saat dishooting dalam adegan bersepeda. Agak melelahkan memang, namun Ganjar senang bisa membantu proyek video yang digarap oleh Adiswara. Di akhir sambutan, Ganjar mengucapkan sukses selalu buat Adiswara
Acara kemudian dilanjutkan dengan peluncuran video virtual choir “Kagama Bhakti” yang dinyanyikan oleh 500 penampil warga Kagama. Ketua Adiswara Gadjah Mada, Kusuma ‘Rita’ Prabandari mengatakan,launching video tersebut dihelat dalam rangka memperingati 50 tahun Paduan Suara Mahasiswa UGM dalam tajuk ‘Journey to 5 Decades’, sekaligus menyambut HUT Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia .
“Inspirasinya berasal dari lagu ‘Kagama Bhakti’ yang diciptakan oleh alumnus UGM yang bernama Dika Sri Hapsari.” ujar Rita.
Kemudian Adiswara mengajak segenap alumni UGM dalam pembuatan video virtual choirnya, untuk menggambarkan betapa bangganya Kagama yang terus bersatu padu menjaga bumi dan negeri ini dengan cara yang beragam. Rita mengucapkan banyak terima kasih kepada semua penampil yang terlibat, baik perorangan, wakil Kagama Fakultas maupun tokoh Kagama nasional. Para tokoh nasional tampil dalam kesehariannya, seperti Ganjar memerankan adegan bersepeda. Hal itu mencerminkan tokoh penting di Indonesia yang berasal dari Kagama yang masih egaliter.
Pada saat launching video memang disengaja memakai kostum yang sama yaitu kaos ‘Kagama Bhakti’. Hal itu untuk menunjukkan meski kita berbeda generasi, profesi tidak sama, bahkan lokasinya berjauhan, namun tetap disatukan dalam bingkai kebersamaan sebagai Kagama.
“Inilah cara kami memaknai kemerdekaan dengan perjuangan di masa pandemi.” ucap Rita.
Tak lupa Rita mengucapkan terima kasih kepada sang pencipta lagu, Dika Sri Hapsari, yang telah mengijinkan lagu karyanya dipakai. Juga kepada arranger paduan suara, Bayu Nerviadi dan arranger musik, L. Agus Wahyudi Minarko, sehingga mampu membuat lagu menjadi menjadi semakin megah dan gampang dinyanyikan oleh mereka yang tidak pernah ikut paduan suara.
Rita menambahkan, tentu saja menampilkan 500 penyanyi dalam durasi terbatas dengan pesan lagu yang begitu kuat, menjadi tantangan tersendiri untuk tim produksi dalam mewujudkan harmoni vokal dan visualiasi. Desain visual dan teknologi animasi benar-benar dioptimalkan, sehingga hasilnya menjadi kekinian dan berkelas.
Terakhir, Rita mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada tim produksi atas dedikasinya yang tanpa kenal lelah selama 5 bulan penuh ngemong peserta dengan penuh kesabaran. Pujian juga ditujukan kepada segenap panitia acara launching video yang telah bekerja dengan segenap hati sehingga mampu menghadirkan acara variety show yang luar biasa keren.
Seusai Ir. Aris Riyanta, MSi, Asisten Gubernur Bidang Pemberdayaan Sumber Daya, membacakan pidato sambutan Gubernur DIY, acara dilanjutkan dengan pentas yang bervariasi. Beberapa personil Adiswara bersenandung dengan berbagai macam lagu yang enak didengar, diawali oleh Margaretha Elya & Christoporus Yulianto, Herry Budianto, serta Natania Parahita Fajar, yang tampil secara berurutan.
Disambung oleh Belinda Arunarwati Margono, koordinator Kagama Beksan Jabodetabek, mendendangkan kidung. Sebagai ilustrasinya, teman-teman dari Kabek Jabodetabek juga menampilkan semacam sendratari singkat dengan tema perjuangan.
Lalu berikutnya Perry Warjiyo, Gubernur BI, melakukan pembacaan puisi. Disambung penampilan Dedy Zebua dengan lagu “Indonesia Jaya”, dan Evita Kartikasari bersama putra putrinya menyanyikan “Tanah Airku”.
Setelah itu, Sekjen Kagama Ari Dwipayana tampil membacakan sebuah puisi. Diteruskan penampilan Budi Karya Sumadi menyanyikan lagu “Kulihat Ibu Pertiwi” diiringi grup band Padi Reborn. Dilanjutkan Marcel Yudaperwira, pengelola Vocal Clinic, mendendangkan lagu “Indonesia Pusaka”.
Setelah itu, Mensesneg Praktikno dan Rektor UGM Prof. Panut Mulyono memberikan kata sambutan secara berurutan. Disusul Dika Sri Hapsari, pencipta lagu “Kagama Bhakti”, bercerita tentang proses kreatif terciptanya lagu karyanya tersebut.
Berikutnya, kelompok paduan suara Mlenuk Voice tampil dengan 9 personil. Dilanjut penampilan Hedda Paryontrina menyenandungkan lagu “Teman”, dan Brian Prasetyoadi (Vokalis Jikustik) yang tampil begitu memukau.
Di penutup acara, ada penampilan istimewa Budi Karya Sumadi membawakan puisi karya WS. Rendra yang berjudul “Makna Sebuah Titipan”, diiringi oleh ilustrasi musik dari Padi Reborn. [arma]
*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Adiswara Gadjah Mada:
Leave a Reply