Konsolidasi KAGAMA di Bali: Menyatukan Semangat, Menjawab Tantangan

Konsolidasi KAGAMA di Bali: Menyatukan Semangat, Menjawab Tantangan

DENPASAR, KAGAMA.ID — Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP KAGAMA), Nezar Patria, menggelar konsolidasi organisasi bersama Pengurus Daerah (Pengda) KAGAMA Bali dalam sebuah pertemuan hangat di Kafe Batujimbar, Sanur, Sabtu (1/11). Kegiatan ini berlangsung di sela-sela kunjungan kerja Nezar sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital di Bali.

Dalam pertemuan tersebut, Nezar menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan semangat kebersamaan warga KAGAMA Bali. “KAGAMA Bali telah menunjukkan semangat ‘Guyub, Rukun, dan Migunani’ yang menjadi moto kita bersama,” ujarnya.

Nezar menekankan bahwa pada tahun pertama masa kepengurusan PP KAGAMA, fokus utama adalah memperkuat aspek guyub dan rukun sebagai fondasi kegiatan organisasi. Menurutnya, nilai migunani akan tumbuh secara alami seiring kapasitas dan kapabilitas anggota KAGAMA yang tersebar di berbagai bidang. “Yang perlu kita dorong lebih jauh adalah sinergi dan kolaborasi lintas daerah dan generasi,” tambahnya.

Nitilaku dan Pengabdian

Dalam kesempatan itu, Nezar juga mengingatkan pentingnya partisipasi Pengda dalam kegiatan Nitilaku yang akan digelar pada bulan Desember mendatang sebagai bagian dari peringatan Dies Natalis UGM. Ia berharap kegiatan tersebut menjadi momentum untuk menghidupkan kembali semangat kampus kerakyatan melalui berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Selain itu, PP KAGAMA juga tengah menyiapkan forum-forum strategis seperti Policy Dialogue dan Rakernas yang akan digelar berdekatan dengan Dies Natalis. Forum tersebut diharapkan menjadi ruang refleksi dan kontribusi alumni terhadap isu-isu kebangsaan dan pembangunan.

Isu Strategis Bali: Lingkungan dan Tata Ruang

Dalam diskusi, isu lingkungan menjadi sorotan utama. Nezar, yang juga alumni Filsafat UGM, menyatakan dukungannya terhadap upaya penanganan masalah sampah di Bali. “Sebagai destinasi wisata internasional, Bali harus segera menyelesaikan persoalan sampah. Bahkan Presiden telah menyinggung langsung isu ini,” katanya.

Pengda KAGAMA Bali turut menyampaikan berbagai kegiatan yang telah dilakukan sejak Rakerda awal tahun, antara lain pendampingan mahasiswa KKN UGM di Bali, pendampingan petani hutan bambu di Sandan, Tabanan, serta kajian strategis terkait tata ruang dan bencana banjir di Denpasar.

“Kami berupaya membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan solusi konkret atas persoalan-persoalan di Bali,” ujar Gede Mantrayasa, Sekretaris Pengda KAGAMA Bali.

Riset pemetaan tata ruang yang dikaitkan dengan banjir di Denpasar rencananya akan didiseminasikan melalui seminar daring dan disampaikan kepada Pemerintah Kota Denpasar sebagai bentuk kontribusi nyata alumni.

Gerakan Bersama untuk Indonesia

Pertemuan di Sanur bukan sekadar ajang tukar pikiran, melainkan titik awal gerakan bersama alumni lintas generasi dan wilayah. Semangat perubahan dan harapan baru untuk Indonesia yang lebih baik menjadi benang merah dari konsolidasi ini.

Acara ditutup dengan makan siang dan foto bersama dalam suasana penuh keakraban, menegaskan bahwa KAGAMA bukan hanya organisasi alumni, tetapi juga komunitas yang terus bergerak dan memberi arti.