Kagamahut 96 Salurkan Sumbangan 60 Tangki Air Bersih kepada Masyarakat Terdampak Kekeringan di Gunungkidul

Oleh: Humas Kagamahut 96

Dampak musim kemarau panjang, seperti kekeringan dan kelangkaan air bersih mulai dirasakan oleh warga masyarakat di banyak daerah, termasuk wilayah-wilayah di Gunungkidul. Sub Koordinator Logistik dan Peralatan Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul, Arief Prasetyo Nugroho, S.Kom. menyatakan, bahwa sudah ada 16 dari 18 kapanewon atau kecamatan yang mengajukan bantuan dropping air bersih kepada Pemda Gunungkidul melalui BPBD.

“Karena keterbatasan sumber daya dan sumber dana yang ada, maka pemerintah daerah menghimbau dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam upaya penyediaan air bersih,” ujar Arief.

Mengetahui permasalahan kelangkaan air bersih yang dihadapi masyarakat, alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1996 atau Kagamahut 96 mulai bergerak untuk melakukan sesuatu. Bekerja sama dengan Panitia Dies Natalis ke-60 Fakultas Kehutanan UGM, para alumni mulai tanggal 12 September 2023 mengumpulkan donasi. Donasi yang terkumpul ternyata lumayan besar, sehingga bisa untuk pengadaan 60 tangki air bersih.

Selanjutnya, perwakilan Kagamahut 96 dibawah koordinasi Sumardamto Purnomo dan M. Navis Rofii bergerak membawa ke-60 tangki tersebut menuju Gunungkidul, Sabtu (23/9). Bekerja sama dengan BPBD Gunungkidul, mereka melakukan dropping air, di mana bantuan diberikan melalui bak penampungan di beberapa titik. Lalu yang bertugas membagikan kepada warga adalah pengurus desa.

Menurut Sumardamto, cara itu ditempuh agar bisa merata pembagiannya. Karena jika dibagi secara langsung, resikonya ada yang tidak dapat, yang tentu saja bisa menimbulkan masalah di antara warga.

Sumardamto merinci 40 tangki air bersih didrop di Padukuhan Sureng 1 dan Sureng 2, Kal. Purwodadi, Kapanewon Tepus. Sedangkan sisanya disumbangkan ke Kapanewon Ponjong dan Gedangsari.

“Prioritas kami adalah wilayah di mana warganya yang mengandalkan sumber air penampungan air hujan, yang saat ini tidak mendapatkan akses air bersih dan sangat membutuhkan bantuan,” terang Sumardamto.

Sumardamto mengakui sungguh merasa terharu melihat wajah-wajah warga desa yang sangat senang mendapatkan bantuan air bersih yang tentu saja sangat mereka butuhkan. “Mungkin bantuan yang kami berikan tidak seberapa, namun semoga bisa memberikan manfaat bagi warga,” pungkasnya.