Minggu (19/09/2021), PP Kagama bersama komunitas Kagama Writing kembali menggelar kelas Kagama Menulis melalui aplikasi Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Kagama Channel. Pada seri ke-7 kali ini mengangkat tema “Nulis Biografi Keren Bikin Beken” bersama narasumber Anif Punto Utomo. Kata sambutan disampaikan oleh Dr. Ari Wulandari, S.S., M.A dari Kagama Writing, dan jalannya acara dipandu oleh Intan Kemala Dewi sebagai host.
Anif Punto Utomo merupakan jurnalis dan penulis biografi. Sebagai jurnalis, Anif pernah mewancarai Presiden ke-3 RI B.J. Habibie tahun 1998, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tahun 2010 dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas tahun 2012. Ia juga produktif sebagai penulis biografi. Beberapa buku biografi karyanya di antaranya KH. Ma’ruf Amin: Penggerak Umat Pengayom Bangsa (Rafah Press, 2018), Kesederhanaan dan Jejak-jejak Perjuangan KH Muslich (Sinergi Aksara, 2019), Sepak Terjang Orang-orang Terkaya di Indonesia (Visi Gagas Komunika, 2006), dsb.
Anif Punto memaparkan materinya dengan judul “Biografi, Menulis Kisah Hidup”. Menurutnya, menjadi penulis biografi menjadikan jiwa kita hidup karena kita adalah penyampai pesan kehidupan. Biografi merupakan kisah perjalanan hidup seseorang mulai dari lahir sampai kondisi terakhir dengan mengambil peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya. Kisah hidup seseorang bisa ditulis dalam bentuk biografi (ditulis oleh orang lain), otobiografi (ditulis oleh pelaku/tokoh sendiri) dan memoar (penggalan pengalaman).
“Manfaat biografi untuk narasumber berupa warisan intangible asset berharga untuk keluarga dan masyarakat. Untuk penulis dan pembaca mendapatkan pemahaman dalam menghargai nilai-nilai kehidupan, mengenal sepak terjang tokoh, mendapatkan inspirasi dan motivasi, meningkatkan kemampuan berempati, dan meneladani sikap dan pemikiran tokoh.” ucap alumnus Teknik Geologi UGM tersebut.
Menurut Anif, tahapan penulisan dalam biogafi dimulai dari mengenali siapa tokoh yang akan ditulis tersebut, dilanjutkan dengan proses penulisan dan diakhiri dengan polesan akhir. Mengenali sang tokoh harus meminta izin terlebih dahulu untuk ditulis, melakukan riset dari berbagai sumber, melakukan wawancara, mengunjugi lokasi penting yang berkaitan dengan tokoh, dan seakan-akan masuk dalam kehidupan sang tokoh. Proses penulisan dimulai dari menentukan tema besar, membuat timeline dan outline, fokus pada pengalaman penting, memotret peristiwa dan konteks peristiwa yang terjadi. Dalam penulisan perlu memainkan imajinasi dan menggunakan metode story telling.
“Polesan akhir dapat ditunjukkan kepada orang lain untuk mendapatkan umpan balik, pengecekan kembali naskah secara substanti dan tata bahasa. Sebelum mencetak minta persetujuan sang tokoh terhadap semua tulisan yang sudah ditulis, cantumkan narasumber penting dalam tulisan dan koreksi serta revisi kembali sebelum naik cetak ke penerbit. Ketika semua informasi yang masuk dipilah, dipilih dan diramu seolah kita meniupkan nyawa dalam naskah sehingga tulisan menjadi hidup.” demikian pungkas Anif mengakhiri paparannya. [arma]
*) Materi selengkapnya bisa disaksikan di Youtube Kagama Channel:
Leave a Reply